Menurut wikipedia, Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi baik FSH-Estrogen atau LH-Progesteron.
Biasanya siklus menstruasi datang pertama kali pada wanita usia 10-12 tahun dan berhenti di usia 40-50 tahun (yang disebut sebagai monopause). Menstruasi adalah pertanda bahwa seorang wanita sudah bisa bereproduksi atau menghasilkan keturunan. Saat sel telur siap dibuahi, namun tidak terjadi, maka akan terjadi menstruasi.
Rata-rata siklus ini terjadi setiap 21-30 hari berikutnya selama 2-15 hari maksimal. Jika lebih dari 15 hari, maka harus konsultasi ke dokter. Adapun darah yang keluar normalnya berkisar 10mL-80mL.
Karena tubuh wanita yang terdiri dari ovarium inilah yang menyebabkan dia bisa menstruasi dan hamil sedangkan laki-laki tidak. Jadi jelas saja pria tidak bisa hamil, karena mereka tidak memiliki ovarium yang memproduksi sel telur.
Ini siklus menstruasi pada wanita sampe kehamilannya juga ada...Klik di sini
Sedikit tambahan tentang sel telur. Jika hendak dibuahi, ada baiknya dilakukan 14 hari sebelum rata-rata masa menstruasi datang. Misalnya, seorang wanita selalu datang menstruasi sekitar tanggal 20-25 setiap bulannya. Maka, ada baiknya untuk dapat menghasilkan anak, harus dibuahi sekitar tanggal 6-11 setiap bulannya.
Menstruasi bisa menyebabkan wanita lebih emosi. Pertanyaannya, mengapa?
Karena pada saat dinding rahim sedang meluruhkan darah, maka daya tahan tubuh wanita akan menurun. Saat itu, tubuh mulai lelah. Setiap orang yang mudah lelah, tentu akan mengalami perasaan yang naik turun. Itulah penyebab wanita lebih emosi saat sedang mengalami menstruasi.
Monday, November 23, 2015
Thursday, October 15, 2015
Percaya Saja
Banyak di dunia ini yang mengharuskan kita untuk mempercayai seseorang/sesuatu padahal belum pernah kita buktikan. Contohnya aja waktu kecil, ingat kan disuruh ortu gosok gigi, cuci muka dan kaki kalau mau tidur? Nah, kita dibilangin kalau ga gosok gigi ntar bisa rusak. Kalau kita ga mau percaya, ya bisa rusak beneran.
Si boss nyuruh kita untuk melakukan tindakan A, karena si boss ngerasa itu tindakan yg seharusnya ngasih dampak baik. Kalau kita ga percaya? Bisa jadi kita malah dipecat. Kita harus percaya sama perkataan boss dan melakukannya.
Pagi itu aku denger seseorang yang ngomong tentang iman. Aku duduk di antara para manusia lainnya yang juga sedang mendengarkan. Ketika aku liat muka mereka, aku ngeliat ada yang cuma ekspresi datar. Piring kalah datarnya.
Ada yang sepertinya mendengarkan tapi keliatan kok lagi mikirin yang lain, bukan pada pembicaranya. Ada pula yg sebenernya bosen karena apa yang dibicarakan udah umum, dan kalau aku mau jujur, emang aku pun sering denger hal ini.
Tapi tiba-tiba..... AHAAAAA
Hal yang sama, bisa kita dapatin dengan cara yang berbeda dan punya sudut pandang yang berbeda. Kemaren2, aku bakalan bosen dgr org ngmg ttg iman Abraham. Udah sering banget dengernya. Twpi ketika aku memandang ekspresi yang berbeda dari tiap orang, akupun menemukan kalau ternyata ada juga yang ekspresinya bener2 haus dan menangkap semua yang dikatakan pembicara. Aku mulai menyadari sesuatu.
Abraham punya iman dan percaya bahwa Tuhan pasti tahu yang terbaik, makanya dia mau serahin Ishak ke Tuhan meski itu anaknya yang lahir saat dia sudah berumur 100tahun. Hal yang sama juga terjadi pada peserta yang mendengarkan si pembicara itu. Dia percaya bahwa dirinya pun bisa punya iman seperti Abraham.
Semuanya terletak pada HATI. Kalau kamu ngerasa bosen, yajadilah sesuai yang kamu maui. Kalau kamu mau ngerasa haus dan rindu, maka kamupun akan dipuaskan. Semuanya sangat tergantung hati, apakah hatimu mau mendengarkan atau membiarkan. Iman itu seperti PERCAYA SAJA APAPUN ITU YANG TUHAN MAU DAN HENDAK PERBUAT. SUDAH PASTI DIA KASIH YANG TERBAIK. JADI YA PERCAYA SAJA
Si boss nyuruh kita untuk melakukan tindakan A, karena si boss ngerasa itu tindakan yg seharusnya ngasih dampak baik. Kalau kita ga percaya? Bisa jadi kita malah dipecat. Kita harus percaya sama perkataan boss dan melakukannya.
Pagi itu aku denger seseorang yang ngomong tentang iman. Aku duduk di antara para manusia lainnya yang juga sedang mendengarkan. Ketika aku liat muka mereka, aku ngeliat ada yang cuma ekspresi datar. Piring kalah datarnya.
Ada yang sepertinya mendengarkan tapi keliatan kok lagi mikirin yang lain, bukan pada pembicaranya. Ada pula yg sebenernya bosen karena apa yang dibicarakan udah umum, dan kalau aku mau jujur, emang aku pun sering denger hal ini.
Tapi tiba-tiba..... AHAAAAA
Hal yang sama, bisa kita dapatin dengan cara yang berbeda dan punya sudut pandang yang berbeda. Kemaren2, aku bakalan bosen dgr org ngmg ttg iman Abraham. Udah sering banget dengernya. Twpi ketika aku memandang ekspresi yang berbeda dari tiap orang, akupun menemukan kalau ternyata ada juga yang ekspresinya bener2 haus dan menangkap semua yang dikatakan pembicara. Aku mulai menyadari sesuatu.
Abraham punya iman dan percaya bahwa Tuhan pasti tahu yang terbaik, makanya dia mau serahin Ishak ke Tuhan meski itu anaknya yang lahir saat dia sudah berumur 100tahun. Hal yang sama juga terjadi pada peserta yang mendengarkan si pembicara itu. Dia percaya bahwa dirinya pun bisa punya iman seperti Abraham.
Semuanya terletak pada HATI. Kalau kamu ngerasa bosen, yajadilah sesuai yang kamu maui. Kalau kamu mau ngerasa haus dan rindu, maka kamupun akan dipuaskan. Semuanya sangat tergantung hati, apakah hatimu mau mendengarkan atau membiarkan. Iman itu seperti PERCAYA SAJA APAPUN ITU YANG TUHAN MAU DAN HENDAK PERBUAT. SUDAH PASTI DIA KASIH YANG TERBAIK. JADI YA PERCAYA SAJA
Wednesday, September 30, 2015
Ide Bisnis : Penyedia Informasi
Ide bisnis yang satu ini sangat berkaitan dengan jasa menyediakan informasi yang diperlukan oleh suatu daerah tertentu. Dimana di dalam informasi itu, mencakup segala hal tentang apa saja yang terjadi di daerah tersebut.
Ide ini terus terang terpikirkan berorientasi pada sosial media dan website. Jadi, kita memberikan informasi yang ada kepada para pengguna melalui sosial media dan website.
Nah, bagaimana tepatnya? Kamu bisa cari tahu sendiri. Yang pasti, informasi yang kita sampaikan bisa berupa apa saja. Beberapa di antaranya seperti alamat dan nomor penting, pariwisata yang ada di sana, bahkan mungkin keadaan lalu lintas daerah tersebut.
Aku rasa aku sudah cukup jelas mengatakan jasa seperti apa yang saya uraikan di sini, tapi bisa jadi kamu punya ide yang lebih wah, hasil pengembangan dari ide ini.
Bekerjasama dengan pihak-pihak terkait yang ada di daerah tersebut akan sangat berguna. Misalnya saja, memasukkan aplikasi Go-Jek di sana, atau bekerjasama dalam hal diskon, atau lainnya.
Darimana uang yang didapatkan? Ada banyak cara. Melalui google adsense, melalui iklan-iklan, melalui kerjasama, ataupun melalui event yang ada.
Jika sudah besar, kembangkanlah ke daerah-daerah yang lain. Hal ini dapat memperluas jaringan yang ada dan orang pun terbantu dengan informasi yang kamu berikan.
Ide ini terus terang terpikirkan berorientasi pada sosial media dan website. Jadi, kita memberikan informasi yang ada kepada para pengguna melalui sosial media dan website.
Nah, bagaimana tepatnya? Kamu bisa cari tahu sendiri. Yang pasti, informasi yang kita sampaikan bisa berupa apa saja. Beberapa di antaranya seperti alamat dan nomor penting, pariwisata yang ada di sana, bahkan mungkin keadaan lalu lintas daerah tersebut.
Aku rasa aku sudah cukup jelas mengatakan jasa seperti apa yang saya uraikan di sini, tapi bisa jadi kamu punya ide yang lebih wah, hasil pengembangan dari ide ini.
Bekerjasama dengan pihak-pihak terkait yang ada di daerah tersebut akan sangat berguna. Misalnya saja, memasukkan aplikasi Go-Jek di sana, atau bekerjasama dalam hal diskon, atau lainnya.
Darimana uang yang didapatkan? Ada banyak cara. Melalui google adsense, melalui iklan-iklan, melalui kerjasama, ataupun melalui event yang ada.
Jika sudah besar, kembangkanlah ke daerah-daerah yang lain. Hal ini dapat memperluas jaringan yang ada dan orang pun terbantu dengan informasi yang kamu berikan.
Tuesday, July 21, 2015
4 Cara Berbeda Bayar Kendaraan Umum di Indonesia
Udah lama tinggal di Jakarta, saya baru tahu kalau ada pembayaran yang cukup aneh. Biasanya sih, orang banyak mengenal 3 cara bayar kalau naik angkutan umum, tapi saya pengen nekenin cara bayar keempat. Mengapa? Karena yang satu ini, cara bayarnya unik banget. Cukup menggugah rasa, hehehehe. Ini dia cara bayar yang saat ini kita kenal :
1. Bayar di Muka
Ini biasanya ada di stasiun busway, stasiun monorel, dan akan ada di stasiun MRT yang sedang dibangun. Artinya, seseorang membayar lebih dahulu sebelum masuk ke dalam kendaraan umum yang dia tumpangi. Pembayaran jenis ini tentu saja mengurangi penumpang gelap dan sangat umum diterapkan di manapun juga.
2. Bayar Saat Sudah di Dalam
Pembayaran jenis ini biasanya terjadi di dalam angkotan umum, misal di bus atau mini bus. Pembayaran jenis ini biasanya memakai perantara yang disebut kenek, dimana dia akan ngider (keliling) buat narikin ongkos. Nah, biasanya ada aja penumpang yang nakal. Pura-pura tidur biar dikira udah bayar, yang ngotot bilang udah bayar juga ada. Ini sih emang berdasarkan kejujuran.
3. Bayar Saat Turun
Bayar saat turun ada di angkotan mikrolet dan sejenisnya seperti bemo, dll. Juga berlaku untuk taksi, bajaj, becak, dll. Bayar saat turun ini juga umum dan juga mengurangi kecurangan penumpang. Tapi ada juga sih yang bayar kurang terus langsung lari. Dipanggil si abangnya, dia terus aja jalan.
4. Bayar Dengan Ditagihin Penumpang
Penumpang nagih penumpang lainnya buat bayar ongkos angkutan? Nah, ini yang paling aneh. Pertama kali saya naik kendaraan ini, saya rada gimana gitu. Lucu sekaligus menarik juga ya. Ini terjadi di kendaraan sejenis mini bus. Kalau yang tinggal di Bekasi dan sekitarnya, mungkin kejadian ini jadi biasa aja. Waktu itu saya dari Cikarang mau ke Jakarta, saya naik angkotan 59.
Jadi mobil akan jalan saat penumpang sudah mencukupi kuota, saya lupa kuotanya harus berapa, kita anggap aja 20 orang. Jadi, saat udah penuh, mobilnya baru jalan. Di tengah jalan, akan ada seorang sukarelawan yang rela jadi tukang tagih. Semua penumpang akan bayar ke dia, dia yang akan ngasih kembalian dan menghitung kembali uangnya sesuai dengan kuota. Misalnya ongkos Rp 5000. Jadi 20 x Rp 5000 = Rp 100.000. Nah, pak sopir tahunya akan dapat Rp 100.000
Napa ini unik? Karena cara bayar jenis ini ngajarin para penumpang gimana untuk mengambil keputusan di dalam menjadi 'kenek', mengajarkan penumpang lainnya untuk jujur dalam memberi, mengajarkan gimana untuk melayani orang lain, yang terutama belajar untuk tidak egois dan bertanggung jawab di dalam hal yang seharusnya dia bisa aja cuek.
Menurutku, ini salah satu tradisi yang baik yang harus dipertahankan. Bener ga?
1. Bayar di Muka
Ini biasanya ada di stasiun busway, stasiun monorel, dan akan ada di stasiun MRT yang sedang dibangun. Artinya, seseorang membayar lebih dahulu sebelum masuk ke dalam kendaraan umum yang dia tumpangi. Pembayaran jenis ini tentu saja mengurangi penumpang gelap dan sangat umum diterapkan di manapun juga.
2. Bayar Saat Sudah di Dalam
Pembayaran jenis ini biasanya terjadi di dalam angkotan umum, misal di bus atau mini bus. Pembayaran jenis ini biasanya memakai perantara yang disebut kenek, dimana dia akan ngider (keliling) buat narikin ongkos. Nah, biasanya ada aja penumpang yang nakal. Pura-pura tidur biar dikira udah bayar, yang ngotot bilang udah bayar juga ada. Ini sih emang berdasarkan kejujuran.
3. Bayar Saat Turun
Bayar saat turun ada di angkotan mikrolet dan sejenisnya seperti bemo, dll. Juga berlaku untuk taksi, bajaj, becak, dll. Bayar saat turun ini juga umum dan juga mengurangi kecurangan penumpang. Tapi ada juga sih yang bayar kurang terus langsung lari. Dipanggil si abangnya, dia terus aja jalan.
4. Bayar Dengan Ditagihin Penumpang
Penumpang nagih penumpang lainnya buat bayar ongkos angkutan? Nah, ini yang paling aneh. Pertama kali saya naik kendaraan ini, saya rada gimana gitu. Lucu sekaligus menarik juga ya. Ini terjadi di kendaraan sejenis mini bus. Kalau yang tinggal di Bekasi dan sekitarnya, mungkin kejadian ini jadi biasa aja. Waktu itu saya dari Cikarang mau ke Jakarta, saya naik angkotan 59.
Jadi mobil akan jalan saat penumpang sudah mencukupi kuota, saya lupa kuotanya harus berapa, kita anggap aja 20 orang. Jadi, saat udah penuh, mobilnya baru jalan. Di tengah jalan, akan ada seorang sukarelawan yang rela jadi tukang tagih. Semua penumpang akan bayar ke dia, dia yang akan ngasih kembalian dan menghitung kembali uangnya sesuai dengan kuota. Misalnya ongkos Rp 5000. Jadi 20 x Rp 5000 = Rp 100.000. Nah, pak sopir tahunya akan dapat Rp 100.000
Napa ini unik? Karena cara bayar jenis ini ngajarin para penumpang gimana untuk mengambil keputusan di dalam menjadi 'kenek', mengajarkan penumpang lainnya untuk jujur dalam memberi, mengajarkan gimana untuk melayani orang lain, yang terutama belajar untuk tidak egois dan bertanggung jawab di dalam hal yang seharusnya dia bisa aja cuek.
Menurutku, ini salah satu tradisi yang baik yang harus dipertahankan. Bener ga?
Thursday, June 11, 2015
Angeline, Malaikat 8 Tahun yang Dipatahkan Sayapnya Secara Paksa
Delapan tahun lalu, seorang bocah mungil lahir dari Rosidi dan Hamida. Suami istri asal Banyuwangi, Jawa Timur, itu senang sekaligus sedih menyambut kedatangan sang buah hati. Mereka tak memiliki uang sedikit pun untuk membiayai kebutuhan hidup bayi mungil tersebut.
Seorang kerabat mengenalkan Rosidi dan Hamida dengan pasangan suami istri yang bertempat tinggal di Denpasar, Bali. Demi masa depan sang buah hati, maka orangtuanya mengijinkan Margaret dan suaminya yang berkewarganegaraan asing, untuk mengangkat bayi mungil itu sebagai anak. Bayi itu pun menjadi anak mereka sejak dia baru berusia 3 hari dan kemudian diberi nama Angeline.
Angeline tumbuh besar dengan kedua saudara angkatnya bernama Christine dan Ivone. Dia diberikan tugas khusus yaitu harus memberi makan sekitar 50 ayam sebelum berangkat ke sekolah, ini menurut pengakuan wali kelasnya. Namun, jika dia melalaikan tugas tersebut, Angeline sering dimarahi oleh ibu angkatnya, ujar Agus sang sopir yang akhirnya menceritakan semuanya setelah jasad Angeline ditemukan. Bahkan Angeline harus jalan kaki berangkat ke sekolah dan karenanya sering telat.
Bagaimana ceritanya pembunuhan Angeline terjadi? Pada 16 Mei 2015, tutur Ipung seorang aktivitis mengulang pengakuan Agus, sopir yang baru seminggu kerja di rumah tersebut dan mengaku tahu banyak kasus ini. Angeline saat itu tengah menggambar di kamarnya. Lalu, Margaret memanggil Angeline. Bocah yang masih duduk di bangku kelas 2 SD itu pun berlari menuju kamar ibu angkatnya tersebut. Namun, tiba-tiba terdengar jeritan pilu Margareth dan menyebut-nyebut nama Angeline. Ini kisah lengkapnya.
Pada malam harinya, Agus mengaku dipanggil Margareth dan memintanya untuk menguburkan Angeline di dekat kandang kuda. Kemudian, Margareth melaporkan anaknya hilang saat bermain di depan rumah. Angeline dilaporkan hilang saat bermain di depan rumahnya, Sabtu (16/5/2015) sekitar pukul 15.00 Wita, oleh orangtua angkatnya. Namun, sampai sekarang Margareth tidak mau mengakui keterlibatannya. Ini kronologi pelaporan hilangnya Angeline.
Rabu, 10 Juni 2015, jasad Angeline pun ditemukan. Ini berita tentang penemuan tersebut. Menurut hasil otopsi, Angeline mengalami kematian karena luka di kepalanya. "Yang menyebabkan kematiannya adalah kekerasan tumpul pada wajah dan kepala yang mengakibatkan pendarahan pada otak. Kita menyimpulkan bahwa waktu kematian dari korban adalah sekitar tiga minggu yang lalu," kata Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RS Sanglah, Denpasar, Bali, dr Ida Bagus Putu Alit, Rabu (10/6/2015).
Ada yang menyebut bahwa pembunuhan Angeline didasarkan pada motif warisan yang dia terima. Beritanya di sini. Saat ini Agus dijadikan tersangka karena berdasarkan pengakuannya sendiri, dia telah memperkosa Angeline setiap hari, sejak pertama kali dia kerja di rumah tersebut, selama seminggu sebelum dibunuh. Ini laporan dari Siti Sapurah, anggota P2TP2A, salah satu lembaga layanan bagi korban kekerasan terhadap perempuan.
Anak yang seringkali mengalami penganiayaan biasanya tidak mau bercerita tentang hal itu. Selain menyakitkannya, kejadian itu membuatnya merasa tak berharga. Dia menganggap hal itu terjadi karena kesalahannya. Karena itu, dia tidak akan bercerita.
Pada akhirnya, yang jadi korban tetaplah anak-anak. Jangan biarkan hal ini terjadi lagi. Orang dewasa harusnya lebih peduli, karena merekalah generasi penerus bangsa. Jika mereka dirusak, lantas bagaimana nasib bangsa ini? Bagaimana nasib mereka dan bagaimana luka itu akan merusak mereka, masa depan yang seharusnya indah.
Mulai sekarang, jika Anda melihat kejanggalan di sekeliling Anda terutama yang terjadi pada anak-anak silahkan hubungi Komisi Perlindungan Anak Indonesia di :
Foto dan sumber berita : dari berbagai sumber
Seorang kerabat mengenalkan Rosidi dan Hamida dengan pasangan suami istri yang bertempat tinggal di Denpasar, Bali. Demi masa depan sang buah hati, maka orangtuanya mengijinkan Margaret dan suaminya yang berkewarganegaraan asing, untuk mengangkat bayi mungil itu sebagai anak. Bayi itu pun menjadi anak mereka sejak dia baru berusia 3 hari dan kemudian diberi nama Angeline.
Angeline tumbuh besar dengan kedua saudara angkatnya bernama Christine dan Ivone. Dia diberikan tugas khusus yaitu harus memberi makan sekitar 50 ayam sebelum berangkat ke sekolah, ini menurut pengakuan wali kelasnya. Namun, jika dia melalaikan tugas tersebut, Angeline sering dimarahi oleh ibu angkatnya, ujar Agus sang sopir yang akhirnya menceritakan semuanya setelah jasad Angeline ditemukan. Bahkan Angeline harus jalan kaki berangkat ke sekolah dan karenanya sering telat.
Bagaimana ceritanya pembunuhan Angeline terjadi? Pada 16 Mei 2015, tutur Ipung seorang aktivitis mengulang pengakuan Agus, sopir yang baru seminggu kerja di rumah tersebut dan mengaku tahu banyak kasus ini. Angeline saat itu tengah menggambar di kamarnya. Lalu, Margaret memanggil Angeline. Bocah yang masih duduk di bangku kelas 2 SD itu pun berlari menuju kamar ibu angkatnya tersebut. Namun, tiba-tiba terdengar jeritan pilu Margareth dan menyebut-nyebut nama Angeline. Ini kisah lengkapnya.
Pada malam harinya, Agus mengaku dipanggil Margareth dan memintanya untuk menguburkan Angeline di dekat kandang kuda. Kemudian, Margareth melaporkan anaknya hilang saat bermain di depan rumah. Angeline dilaporkan hilang saat bermain di depan rumahnya, Sabtu (16/5/2015) sekitar pukul 15.00 Wita, oleh orangtua angkatnya. Namun, sampai sekarang Margareth tidak mau mengakui keterlibatannya. Ini kronologi pelaporan hilangnya Angeline.
Rabu, 10 Juni 2015, jasad Angeline pun ditemukan. Ini berita tentang penemuan tersebut. Menurut hasil otopsi, Angeline mengalami kematian karena luka di kepalanya. "Yang menyebabkan kematiannya adalah kekerasan tumpul pada wajah dan kepala yang mengakibatkan pendarahan pada otak. Kita menyimpulkan bahwa waktu kematian dari korban adalah sekitar tiga minggu yang lalu," kata Kepala Bagian SMF Kedokteran Forensik RS Sanglah, Denpasar, Bali, dr Ida Bagus Putu Alit, Rabu (10/6/2015).
Ada yang menyebut bahwa pembunuhan Angeline didasarkan pada motif warisan yang dia terima. Beritanya di sini. Saat ini Agus dijadikan tersangka karena berdasarkan pengakuannya sendiri, dia telah memperkosa Angeline setiap hari, sejak pertama kali dia kerja di rumah tersebut, selama seminggu sebelum dibunuh. Ini laporan dari Siti Sapurah, anggota P2TP2A, salah satu lembaga layanan bagi korban kekerasan terhadap perempuan.
Anak yang seringkali mengalami penganiayaan biasanya tidak mau bercerita tentang hal itu. Selain menyakitkannya, kejadian itu membuatnya merasa tak berharga. Dia menganggap hal itu terjadi karena kesalahannya. Karena itu, dia tidak akan bercerita.
Pada akhirnya, yang jadi korban tetaplah anak-anak. Jangan biarkan hal ini terjadi lagi. Orang dewasa harusnya lebih peduli, karena merekalah generasi penerus bangsa. Jika mereka dirusak, lantas bagaimana nasib bangsa ini? Bagaimana nasib mereka dan bagaimana luka itu akan merusak mereka, masa depan yang seharusnya indah.
Mulai sekarang, jika Anda melihat kejanggalan di sekeliling Anda terutama yang terjadi pada anak-anak silahkan hubungi Komisi Perlindungan Anak Indonesia di :
Jl. Teuku Umar No. 10 Gondangdia Menteng Jakarta Pusat DKI Jakarta, Indonesia
Telepon:
(+62) 021-319 015 56
(+62) 021-319 015 56
Fax:
(+62) 021-390 0833
(+62) 021-390 0833
Email:
info@kpai.go.id
humas@kpai.go.id
pengaduan@kpai.go.id
info@kpai.go.id
humas@kpai.go.id
pengaduan@kpai.go.id
Web:
www.kpai.go.id
www.kpai.go.id
Foto dan sumber berita : dari berbagai sumber
Wednesday, June 10, 2015
Apa yang Kau Inginkan, Perbuatlah Terlebih Dahulu
Saya abis denger khotbah tentang toilet. Gini ceritanya. Ketika itu, pendeta saya pengen pipis di pesawat. Ketika dia masuk toilet, dia ngeliat kalau tissue berserakan di lantai toilet. Dia kesel karena kok ada orang yang jorok banget yaa...
Katanya, dia sih suka ngomel dan kemudian biarin tuh tissue dalam keadaan apa adanya. Tapi kemudian dia berpikir, gimana kalau orang yang akan pipis berikutnya ngeliat dia keluar dari toilet. Bukankah orang itu akan berpikir dia yang buang tuh tissue?
Hal ini mengubah cara pandangnya. Menurutnya, apa salahnya kita membuang tissue yang dibiarkan orang lain ke tempat yang semestinya? Hal ini tentunya diperlukan kerelaan untuk buang, dan kerelaan untuk menyentuh sesuatu yang menurut sebagian besar kita suatu hal yang menjijikkan.
Pendeta saya tuh ngomong gini, "Jadi, apa yang kau inginkan, perbuatlah hal itu terlebih dahulu." Kalau pengen bersih, ya lakukanlah kebersihan itu. Jika pengen kedamaian, buatlah kedamaian itu di dalam hidupmu dan orang-orang di sekelilingmu.
Lantas, apa yang saya temukan kemudian? Setelah ibadah, saya ke toilet dan saya menemukan ini :
Kayaknya, kisah tentang toilet itu harus langsung saya praktekkan. Sebenernya, jijik sih karena itu kan bekas orang. Anehnya lagi, saya sendiri ga ngerti kenapa tuh tissue bisa nempel di situ yaaa..
Ga banget deh dan ga abis ngerti kenapa tissue bisa nempel di dinding toilet. Jadi, dengan tekad yang kuat dari dalam hati yang paling dalam, saya kemudian ambil tissue bersih dan kemudian ngambil tuh tissue dengannya dan buang ke tempat sampah, sebelumnya saya foto dulu tentu saja buat bukti, hehehhe.
Kadang ya, kita 'dipaksa' untuk menunjukkan integritas kita, manusia seperti apa kita sebenarnya saat dihadapkan dengan masalah. Kalau kita disudutkan pada beberapa pilihan, apakah yang akan kita lakukan? Hei, hal ini mungkin kedengarannya sepele, tapi kalau kita lakukan dengan konsisten berdasarkan prinsip yang kita anut, lama-lama kehidupan kita akan berjalan sesuai dengan integritas kita itu.
Misalnya, kita tidak bisa mengatakan bahwa kita adalah orang yang paling benci rokok. Tapi kemudian, kita pun menjual rokok. Selama kita ga ngerokok, toh gpp. Ini artinya, ada yang salah dengan integritas yang kita bangun. Kalau memang tidak suka rokok, yang pertama kita tidak merokok, tidak menyarankan orang lain untuk merokok, dan juga segala hal yang berhubungan dengan rokok kita singkirkan.
Itulah sebabnya, pada akhirnya kita bisa bilang kepada orang lain yang merokok, hal itu ga bagus buat kesehatan. Jika kita saja menjual rokok, lalu apa bedanya? Lama-kelamaan, orang-orang yang tahu kita tidak suka rokok, mereka akan mulai sadar diri dan sebisa mungkin tidak merokok di depan kita. Itulah mengapa kita harus terlebih dahulu berbuat seperti apa yang kita inginkan, saat kita menginginkan orang lain perbuat hal itu untuk kita.
Semoga berguna dan selamat hidup konsisten dengan integritas hidup yang Anda punyai.....
Katanya, dia sih suka ngomel dan kemudian biarin tuh tissue dalam keadaan apa adanya. Tapi kemudian dia berpikir, gimana kalau orang yang akan pipis berikutnya ngeliat dia keluar dari toilet. Bukankah orang itu akan berpikir dia yang buang tuh tissue?
Hal ini mengubah cara pandangnya. Menurutnya, apa salahnya kita membuang tissue yang dibiarkan orang lain ke tempat yang semestinya? Hal ini tentunya diperlukan kerelaan untuk buang, dan kerelaan untuk menyentuh sesuatu yang menurut sebagian besar kita suatu hal yang menjijikkan.
Pendeta saya tuh ngomong gini, "Jadi, apa yang kau inginkan, perbuatlah hal itu terlebih dahulu." Kalau pengen bersih, ya lakukanlah kebersihan itu. Jika pengen kedamaian, buatlah kedamaian itu di dalam hidupmu dan orang-orang di sekelilingmu.
Lantas, apa yang saya temukan kemudian? Setelah ibadah, saya ke toilet dan saya menemukan ini :
Kayaknya, kisah tentang toilet itu harus langsung saya praktekkan. Sebenernya, jijik sih karena itu kan bekas orang. Anehnya lagi, saya sendiri ga ngerti kenapa tuh tissue bisa nempel di situ yaaa..
Ga banget deh dan ga abis ngerti kenapa tissue bisa nempel di dinding toilet. Jadi, dengan tekad yang kuat dari dalam hati yang paling dalam, saya kemudian ambil tissue bersih dan kemudian ngambil tuh tissue dengannya dan buang ke tempat sampah, sebelumnya saya foto dulu tentu saja buat bukti, hehehhe.
Kadang ya, kita 'dipaksa' untuk menunjukkan integritas kita, manusia seperti apa kita sebenarnya saat dihadapkan dengan masalah. Kalau kita disudutkan pada beberapa pilihan, apakah yang akan kita lakukan? Hei, hal ini mungkin kedengarannya sepele, tapi kalau kita lakukan dengan konsisten berdasarkan prinsip yang kita anut, lama-lama kehidupan kita akan berjalan sesuai dengan integritas kita itu.
Misalnya, kita tidak bisa mengatakan bahwa kita adalah orang yang paling benci rokok. Tapi kemudian, kita pun menjual rokok. Selama kita ga ngerokok, toh gpp. Ini artinya, ada yang salah dengan integritas yang kita bangun. Kalau memang tidak suka rokok, yang pertama kita tidak merokok, tidak menyarankan orang lain untuk merokok, dan juga segala hal yang berhubungan dengan rokok kita singkirkan.
Itulah sebabnya, pada akhirnya kita bisa bilang kepada orang lain yang merokok, hal itu ga bagus buat kesehatan. Jika kita saja menjual rokok, lalu apa bedanya? Lama-kelamaan, orang-orang yang tahu kita tidak suka rokok, mereka akan mulai sadar diri dan sebisa mungkin tidak merokok di depan kita. Itulah mengapa kita harus terlebih dahulu berbuat seperti apa yang kita inginkan, saat kita menginginkan orang lain perbuat hal itu untuk kita.
Semoga berguna dan selamat hidup konsisten dengan integritas hidup yang Anda punyai.....
Monday, June 8, 2015
Good Husband = Good Family
Ada satu kejadian yang membekas di hidup saya saat saya hendak mengajar kemaren. Di angkot itu, saya dapat satu hal ini "SUAMI YANG BAIK MENGHASILKAN KELUARGA YANG BAIK". Itu membuat saya ingin mendapatkan kualitas yang sama di dalam diri suami saya kelak.
Siang itu, saya naik angkot 43 menuju Bantar Gebang. Awalnya sih ga saya perhatiin keluarga ini karena ya terlihat biasa aja. Kebetulan saya duduk di sebelah istrinya, anaknya berhadapan dengan kami duduknya, sementara sang suami duduk di depan, di samping abang sopir yang penuh tato di tangannya.
Saya cukup heran ngeliat betapa sang anak cewek, yang notabene udah remaja, suka tersenyum pada ibunya sendiri saat ibunya bicara. Bahkan dia tidak terlihat seperti remaja yang sedang mencari jati diri, jika kamu tahu maksud saya. Dia tahu persis bahwa dia ingin menghabiskan waktu liburannya dengan ayah ibunya. Dia tersenyum saat ibunya menyilahkan saya duduk di sampingnya, bukannya hanya melihat gadget seperti yang dilakukan banyak anak lainnya.
Beberapa saat kemudian, sang ayah menoleh ke belakang. Awalnya, saya ga tahu kalau itu ayahnya, tapi ternyata dia bicara dengan sang istri. Saat bicara itupun, tak sekalipun matanya melirik 'nakal' melihat wajah yang lain. Tatapannya tertuju ke sang istri. Saya tahu karena saya sendiri melihatnya. Ternyata dia menunjukkan suatu tempat yang kayaknya merupakan tempat kenangan mereka. Ibunya pun lalu bilang gini ke anaknya, "Rumah sakit itu nggak berubah. Waktu ibu datang dulu juga gitu..." Anaknya tersenyum mendengar itu. Saya ambil kesimpulan, mungkin itu rumah sakit tempat anaknya dilahirkan? Hehhehe, mungkin aja kan...
Saat penumpang mulai agak penuh di bagian belakang, anaknya pun pindah ke depan. Taukah kamu apa yang dilakukan sang ayah? Dia terus bicara dan bicara sambil meletakkan tangannya di belakang bahu sang anak. Beberapa kali bahkan sempat membuat sopir angkot yang galak dan penuh tatoan itu pun tersenyum. Hal itu juga menarik perhatian saya. Seolah-olah dunia mereka mengecil dan di dalam angkot itu hanya ada mereka berdua. Saya jadi tahu mengapa anaknya merasa secure/nyaman ketika berada di dekat ortunya. Dia ngeliat bahwa mereka udah kayak temen. Bahkan anaknya ngomong gini ke bapaknya tanpa ragu, "Abisnya, bapak ngomong mulu sih..." sambil tertawa. Tapi ayahnya terus aja bicara, seolah-olah itulah waktu yang mereka punya dan dia ingin menghabiskan waktu itu dengan anaknya.
Saat udah hampir mencapai tujuan, sang suami langsung ngeluarin uang buat bayar angkot. Tahu ga apa yang dia lakukan setelah itu? Bersama anaknya, dia nungguin istrinya turun dengan agak susah karena pake hak tinggi. Dia nangkep tangan istrinya yang hampir jatuh dan kemudian seperti mau menciumnya gitu. It's makes me amazed. Setelah angkot berjalan, saya terus memperhatikan bagaimana mereka dituntun sang suami nyeberang. Tapi kejadian itu membekas banget lho di hati saya.
Saya ngeliat ada dua wanita, yang satu dewasa, yang satu remaja menyerahkan hidup mereka sepenuhnya dalam tangan sang suami karena mereka tahu si suami akan ngasih yang terbaik dan peduli pada mereka. Bahkan sang suami ga malu-malu buat nunjukin cinta itu kepada anak dan istrinya. Hal itu membawa pelajaran yang luar biasa dalam hidup saya.
Suami / ayah yang baik, karena mereka adalah kepala rumah tangga, akan membawa keluarganya menjadi keluarga yang harmonis. Hal yang sebaliknya juga begitu. Karena banyaknya saya melihat keluarga yang tidak harmonis, maka ketika menemukan kejadian seperti ini membuat saya sadar betapa jauh berbedanya.
Kita tidak bicara tentang agamanya, pendidikannya, atau latar belakangnya. Tapi kita bicara tentang hatinya dan bagaimana hatinya itu meluap dalam bentuk tindakan cinta buat keluarganya. Sayangnya, saya ga ambil foto mereka. Kalau nggak kan, bisa dipajang nih...
Siang itu, saya naik angkot 43 menuju Bantar Gebang. Awalnya sih ga saya perhatiin keluarga ini karena ya terlihat biasa aja. Kebetulan saya duduk di sebelah istrinya, anaknya berhadapan dengan kami duduknya, sementara sang suami duduk di depan, di samping abang sopir yang penuh tato di tangannya.
Saya cukup heran ngeliat betapa sang anak cewek, yang notabene udah remaja, suka tersenyum pada ibunya sendiri saat ibunya bicara. Bahkan dia tidak terlihat seperti remaja yang sedang mencari jati diri, jika kamu tahu maksud saya. Dia tahu persis bahwa dia ingin menghabiskan waktu liburannya dengan ayah ibunya. Dia tersenyum saat ibunya menyilahkan saya duduk di sampingnya, bukannya hanya melihat gadget seperti yang dilakukan banyak anak lainnya.
Beberapa saat kemudian, sang ayah menoleh ke belakang. Awalnya, saya ga tahu kalau itu ayahnya, tapi ternyata dia bicara dengan sang istri. Saat bicara itupun, tak sekalipun matanya melirik 'nakal' melihat wajah yang lain. Tatapannya tertuju ke sang istri. Saya tahu karena saya sendiri melihatnya. Ternyata dia menunjukkan suatu tempat yang kayaknya merupakan tempat kenangan mereka. Ibunya pun lalu bilang gini ke anaknya, "Rumah sakit itu nggak berubah. Waktu ibu datang dulu juga gitu..." Anaknya tersenyum mendengar itu. Saya ambil kesimpulan, mungkin itu rumah sakit tempat anaknya dilahirkan? Hehhehe, mungkin aja kan...
Saat penumpang mulai agak penuh di bagian belakang, anaknya pun pindah ke depan. Taukah kamu apa yang dilakukan sang ayah? Dia terus bicara dan bicara sambil meletakkan tangannya di belakang bahu sang anak. Beberapa kali bahkan sempat membuat sopir angkot yang galak dan penuh tatoan itu pun tersenyum. Hal itu juga menarik perhatian saya. Seolah-olah dunia mereka mengecil dan di dalam angkot itu hanya ada mereka berdua. Saya jadi tahu mengapa anaknya merasa secure/nyaman ketika berada di dekat ortunya. Dia ngeliat bahwa mereka udah kayak temen. Bahkan anaknya ngomong gini ke bapaknya tanpa ragu, "Abisnya, bapak ngomong mulu sih..." sambil tertawa. Tapi ayahnya terus aja bicara, seolah-olah itulah waktu yang mereka punya dan dia ingin menghabiskan waktu itu dengan anaknya.
Saat udah hampir mencapai tujuan, sang suami langsung ngeluarin uang buat bayar angkot. Tahu ga apa yang dia lakukan setelah itu? Bersama anaknya, dia nungguin istrinya turun dengan agak susah karena pake hak tinggi. Dia nangkep tangan istrinya yang hampir jatuh dan kemudian seperti mau menciumnya gitu. It's makes me amazed. Setelah angkot berjalan, saya terus memperhatikan bagaimana mereka dituntun sang suami nyeberang. Tapi kejadian itu membekas banget lho di hati saya.
Saya ngeliat ada dua wanita, yang satu dewasa, yang satu remaja menyerahkan hidup mereka sepenuhnya dalam tangan sang suami karena mereka tahu si suami akan ngasih yang terbaik dan peduli pada mereka. Bahkan sang suami ga malu-malu buat nunjukin cinta itu kepada anak dan istrinya. Hal itu membawa pelajaran yang luar biasa dalam hidup saya.
Suami / ayah yang baik, karena mereka adalah kepala rumah tangga, akan membawa keluarganya menjadi keluarga yang harmonis. Hal yang sebaliknya juga begitu. Karena banyaknya saya melihat keluarga yang tidak harmonis, maka ketika menemukan kejadian seperti ini membuat saya sadar betapa jauh berbedanya.
Kita tidak bicara tentang agamanya, pendidikannya, atau latar belakangnya. Tapi kita bicara tentang hatinya dan bagaimana hatinya itu meluap dalam bentuk tindakan cinta buat keluarganya. Sayangnya, saya ga ambil foto mereka. Kalau nggak kan, bisa dipajang nih...
ini buat ilustrasi aja, itu keluarga kakak saya di atas :D |
Thursday, April 30, 2015
Andrew Chan, Kisah Pertobatan Sampai Eksekusi Mati
Andrew Chan dan Myuran Sukumaran, Bali Nine |
Andrew Chan (31) baru kemarin (29/4/2015) dieksekusi mati dengan 7 terpidana lainnya. Untuk tahu dari awal kisah penangkapan mereka, lihat di sini. Seharusnya ada 9 orang yang dieksekusi mati, tapi pada jam-jam terakhir Mari Jane lolos karena ada yang mengaku bahwa Mary Jane hanyalah pesuruh yang tidak tahu apa-apa. Hal ini diakui oleh Kristina Sergio. Beritanya lihat di sini. Sampai saat ini keputusan untuk Mary Jane masih ditangguhkan.
Sudah bertahun-tahun kasus Andrew Chan dkk ini menggantung. Selama proses itu, Andrew Chan dkk terus meminta pencabutan hukuman mati namun yang terakhir ditolak oleh Joko Widodo, sebagai presiden RI. Ini ekspresi 9 napi saat mendengar hukuman mati mereka. Selama bertahun-tahun pula, Andrew Chan kemudian mengalami perubahan hidup. Dia kemudian mengakui kesalahannya, bertobat, dan mengenal kasih Yesus. Berkat usaha orang-orang yang sering melayani mereka juga termasuk wanita yang pada akhirnya jadi istrinya, Febyanti Herewila, akhirnya Andrew Chan mengenal Yesus.
Proses pertobatan Andrew memakan waktu 10 tahun sampai hari eksekusinya. Ini yang pendetanya katakan soal dirinya. Setelah bertobat, Andrew Chan mengalami banyak perubahan. Dia bahkan membuka pusat rehabilitasi bagi para pecandu narkoba di Lapas Kerobokan. Hal ini diungkapkan oleh Juli, sahabat Andrew Chan.
Selain membuka pusat rehabilitasi, Andrew Chan bersama Myuran mengajar para napi di sana. Dia mengajarkan para napi tersebut bahasa Inggris, komputer, dan tenis. Bahkan menurut pengakuan Juli, ada napi yang berhasil bekerja di hotel karena mendapatkan keahlian dari Chan semasa di penjara. Myuran sendiri mengajar melukis dimana hasil lukisannya digunakan untuk membeli alat musik dan alat olahraga di lapas.
Yang lebih mengharukan adalah, ada seorang napi yang rela menggantikan Andrew Chan karena dia merasa Andrew Chan tidak layak menerima hukuman mati tersebut. Entah siapa napi tersebut, namun kerelaannya untuk bertukar nyawa dengan Andrew Chan seolah-olah membuktikan bahwa Andrew Chan adalah sosok yang benar-benar berbeda dan pantas untuk tetap hidup.
Beberapa bulan sebelum hari eksekusi, Andrew Chan bersama Malinda Rutter, membuat sebuah film dokumenter tentang kehidupan Andrew Chan. Inilah yang Malinda ceritakan. Chan sendiri mengaku di dalam film dokumenter itu bahwa hidupnya merupakan sebuah pelajaran penting tentang bagaimana menghidupi kehidupan dengan kesia-siaan. Dia tidak ingin generasi penerus melakukan hal serupa dirinya. Inilah yang mereka lakukan selama berada di tahanan. Ini dibuat hanya 2 bulan sebelum kematian mereka.
Andrew Chan juga bertekad untuk menjadi warga negara Indonesia jika hukumannya tidak jadi dilaksanakan. Karena dia ingin menebus kesalahannya dengan mengajarkan hal yang benar pada orang lain. Namun ternyata, hukum berkata lain. Setelah penentuan hari eksekusi tersebut. Para narapidana inipun kemudian menyampaikan permintaan yang dituliskan di sini :
Raheem Agbaje Salami
Permintaan : Organ tubuh didonorkan, minta dimakamkan di Madiun
Martin Anderson
Permintaan : Minta dimakamkan di Bekasi
Mary Jane
Permintaan : Dipulangkan dan dimakamkan di Filipina
Zainal Abidin
Permintaan : Dimakamkan di Nusa Kambangan
Myuran Sukumaran
Permintaan : Dipulangkan dan dimakamkan di Australia
Andrew Chan
Permintaan : Dinikahkan dengan pacarnya di Surabaya dan dimakamkan di Australia
Ada 3 anggota lainnya yang belum menyatakan apa permintaannya pada saat itu yaitu :
Sylvester Obiek
Okwudili Oyatanze
Rodrigo Gularte
Karena permintaan itulah, pada akhirnya Andrew pun menikah dengan Feby satu hari sebelum hari eksekusi. Inilah momen yang diceritakan oleh adiknya, Michael Chan. Selain itu, keluarga dekat mereka pun terus berdatangan.
Pada hari pelaksanaan, mereka pun menyanyikan lagu-lagu rohani. Ini Lagu yang Dinyanyikan di Detik-Detik Terakhir Kehidupan Mereka. Sebelum ditembak mati, mereka menolak dipasangkan penutup muka. Mereka berani menghadapi kematian karena tahu mereka akan diterima di surga. Mereka berdoa bersama keluarga, berpelukan, dan maju menghadapi kematian. Inilah yang terjadi pada saat kematian mereka :
You're all already with God
I know that you were in heaven, i'm sure
Monday, March 16, 2015
A Letter to My Kids - Be The Best of U
Sebenernya aku belum punya anak, bahkan aku belum merit, heheheh. Cuma, aku punya surat ini untuk anak-anakku kelak. Entah itu anak angkat, anak rohani, atau anak kandung. Aku punya impian ini buat mereka.
Sebagai orangtua yang pernah gagal di masa mudanya, aku tahu pasti kalau kita punya impian yang dulunya ingin kita wujudkan namun ga berhasil. Aku mungkin ga akan pernah jadi musisi, tapi aku ga akan maksain anak-anakku untuk jadi seorang musisi. Mungkin aku ga bisa jadi organisator yang baik yang punya bukti bahwa aku seorang organisator, tapi itupun ga akan aku paksain. Apapun impianku, itu tetap jadi impianku doang. Tapi aku punya impian lain buat anak-anakku kelak.
Aku cuma mau bilang pada mereka untuk TERUS MENJADI APA YANG MEREKA IMPIKAN. Tapi jangan lupa untuk jadi yang terbaik di dalam hal itu. Jangan mau kompromi dengan keadaan, tapi terus terobos itu hingga berhasil.
----
Misalnya suatu hari nanti, anakku ingin menjadi pelukis terkenal. Jangan mau kompromi untuk bersekolah di sekolah biasa. Sekolahlah di sekolah yang punya kurikulum tentang menggambar yang terbaik. Jika suatu hari nanti, aku sebagai orangtua tak mampu membiayaimu, jangan kuatir dan kompromi. Usahakanlah untuk mendapatkan beasiswa di sekolah itu. Usahakanlah suatu jalan dan jadilah berhasil, karena Bapamu di surga kaya dan mampu memenuhi kebutuhanmu.
Namun jika memang pada akhirnya engkau blm dpt memenuhi impianmu, jangan kecewa. Hal itu terjadi pasti ada sebabnya. Kita ga akan tau apa sebabnya tapi yakinlah Nak, Tuhan tetap kasih yg terbaik. Lagian belum berhasil itu bukan berarti gagal. Kegagalan sekalipun merupakan kesuksesan yg tertunda. Yang penting adalah JANGAN MENYERAH
Jangan mau kompromi kalau suatu hari nanti, temen-temen kamu ngasih pengaruh yang buruk. Cita-citamu jadi terlihat tak menarik dan kamu diajak untuk bersenang-senang. Ingatlah Nak, ada hal-hal yang terlihat menarik namun konsekuensinya yang ga enak itu harus kamu tanggung seumur hidup. Pikirkanlah sebelum bertindak, karena sebuah tindakan itu seperti kamu menorehkan tulisan di sebuah batu, tidak bisa dihapus kembali.
Jika suatu hari nanti, kamu ngeliat ga ada kesempatan untuk mengejar impianmu. Kalau jalan terasa buntu, kalau orang-orang sepertinya tak memberimu kekuatan malah melemahkanmu, malah menganggap engkau ga bisa, jangan pernah menyerah. Selama apa yang kau impikan itu mulia, ada aku dan Tuhan yang mendukungmu. Kamu tahu kan, betapa besarnya kekuatan Tuhan itu? Dia pasti bisa mewujudkan apapun yang engkau mau. Ketoklah terus pintu-Nya, ketok tanpa henti Nak.
----
Kenapa aku nulis ini?
Aku dulu melakukan banyak kompromi. Ketika aku merasa tak berbakat jadi seorang penulis, aku berhenti mengejar cita-citaku. Aku mencari hal lain yang dapat kukerjakan. Pada akhirnya, hidupku rata-rata saja. Tidak ada talenta lebih, tak ada kesempatan lebih. Hanya secukupnya. Ketika aku ga bisa kuliah, aku ga ngotot untuk cari beasiswa atau mungkin uang tambahan biar aku bisa kuliah di universitas pilihanku. Pada akhirnya, aku hanya sekedar kuliah untuk mendapatkan status.
Ketika semua orang ngomongin aku kalau aku ga bisa, aku ga ngotot untuk membuktikan pada mereka kalau aku ga bisa. Aku menyerah karena aku tahu aku pun meragukan diriku sendiri. Tapi aku lupa bahwa aku punya Allah yang luar biasa. Kalau aku ga bisa, Dia pasti buat bisa.
Aku mulai menebusnya mulai saat ini. Ga ada yang terlambat untuk segala sesuatu. Mulai sekarang, aku hanya ingin yang terbaik, aku hanya melakukan yang terbaik. Mungkin hatiku bakalan menjerit, tubuhku bakalan memberontak, dan pikiranku bakalan sengsara. Tapi sebuah perubahan ke arah lebih baik emang seringkali ga enak, namun dampaknya akan aku rasakan untuk seumur hidup.
Jadi aku mulai mengharapkan yang terbaik. Aku terus melatih diriku untuk melakukan yang terbaik. Aku pun menginginkan yang terbaik. Allah pun menjanjikan aku yang terbaik, jadi mengapa tidak? Kalau punya suami, aku mau yang terbaik yang bisa Tuhan berikan. Aku yakin, pada akhirnya tentu Tuhan pun mempercayakan aku anak-anak yang terbaik yang aku punya. Kalau aku dipercayakan suatu talenta, aku ingin mengembangkannya hingga mencapai maksimal. Kalau aku dipercayakan suatu harta, aku ingin harta itu menjadi kekal di surga. Artinya, aku akan mempergunakannya untuk apa yang Allah perintahkan.
Segala sesuatu yang aku harapkan, pikirkan, kerjakan, dapatkan adalah yang terbaik semata. Menurut aku, memang meski aku ga meraih yang terbaik di masa kecil dan masa mudaku, pada akhirnya kalau bersama Tuhan, aku akan tetap dapatkan yang terbaik. Aku hanya perlu berjuang dan berdoa....
Sebagai orangtua yang pernah gagal di masa mudanya, aku tahu pasti kalau kita punya impian yang dulunya ingin kita wujudkan namun ga berhasil. Aku mungkin ga akan pernah jadi musisi, tapi aku ga akan maksain anak-anakku untuk jadi seorang musisi. Mungkin aku ga bisa jadi organisator yang baik yang punya bukti bahwa aku seorang organisator, tapi itupun ga akan aku paksain. Apapun impianku, itu tetap jadi impianku doang. Tapi aku punya impian lain buat anak-anakku kelak.
Aku cuma mau bilang pada mereka untuk TERUS MENJADI APA YANG MEREKA IMPIKAN. Tapi jangan lupa untuk jadi yang terbaik di dalam hal itu. Jangan mau kompromi dengan keadaan, tapi terus terobos itu hingga berhasil.
----
Misalnya suatu hari nanti, anakku ingin menjadi pelukis terkenal. Jangan mau kompromi untuk bersekolah di sekolah biasa. Sekolahlah di sekolah yang punya kurikulum tentang menggambar yang terbaik. Jika suatu hari nanti, aku sebagai orangtua tak mampu membiayaimu, jangan kuatir dan kompromi. Usahakanlah untuk mendapatkan beasiswa di sekolah itu. Usahakanlah suatu jalan dan jadilah berhasil, karena Bapamu di surga kaya dan mampu memenuhi kebutuhanmu.
Namun jika memang pada akhirnya engkau blm dpt memenuhi impianmu, jangan kecewa. Hal itu terjadi pasti ada sebabnya. Kita ga akan tau apa sebabnya tapi yakinlah Nak, Tuhan tetap kasih yg terbaik. Lagian belum berhasil itu bukan berarti gagal. Kegagalan sekalipun merupakan kesuksesan yg tertunda. Yang penting adalah JANGAN MENYERAH
Jangan mau kompromi kalau suatu hari nanti, temen-temen kamu ngasih pengaruh yang buruk. Cita-citamu jadi terlihat tak menarik dan kamu diajak untuk bersenang-senang. Ingatlah Nak, ada hal-hal yang terlihat menarik namun konsekuensinya yang ga enak itu harus kamu tanggung seumur hidup. Pikirkanlah sebelum bertindak, karena sebuah tindakan itu seperti kamu menorehkan tulisan di sebuah batu, tidak bisa dihapus kembali.
Jika suatu hari nanti, kamu ngeliat ga ada kesempatan untuk mengejar impianmu. Kalau jalan terasa buntu, kalau orang-orang sepertinya tak memberimu kekuatan malah melemahkanmu, malah menganggap engkau ga bisa, jangan pernah menyerah. Selama apa yang kau impikan itu mulia, ada aku dan Tuhan yang mendukungmu. Kamu tahu kan, betapa besarnya kekuatan Tuhan itu? Dia pasti bisa mewujudkan apapun yang engkau mau. Ketoklah terus pintu-Nya, ketok tanpa henti Nak.
----
Kenapa aku nulis ini?
Aku dulu melakukan banyak kompromi. Ketika aku merasa tak berbakat jadi seorang penulis, aku berhenti mengejar cita-citaku. Aku mencari hal lain yang dapat kukerjakan. Pada akhirnya, hidupku rata-rata saja. Tidak ada talenta lebih, tak ada kesempatan lebih. Hanya secukupnya. Ketika aku ga bisa kuliah, aku ga ngotot untuk cari beasiswa atau mungkin uang tambahan biar aku bisa kuliah di universitas pilihanku. Pada akhirnya, aku hanya sekedar kuliah untuk mendapatkan status.
Ketika semua orang ngomongin aku kalau aku ga bisa, aku ga ngotot untuk membuktikan pada mereka kalau aku ga bisa. Aku menyerah karena aku tahu aku pun meragukan diriku sendiri. Tapi aku lupa bahwa aku punya Allah yang luar biasa. Kalau aku ga bisa, Dia pasti buat bisa.
Aku mulai menebusnya mulai saat ini. Ga ada yang terlambat untuk segala sesuatu. Mulai sekarang, aku hanya ingin yang terbaik, aku hanya melakukan yang terbaik. Mungkin hatiku bakalan menjerit, tubuhku bakalan memberontak, dan pikiranku bakalan sengsara. Tapi sebuah perubahan ke arah lebih baik emang seringkali ga enak, namun dampaknya akan aku rasakan untuk seumur hidup.
Jadi aku mulai mengharapkan yang terbaik. Aku terus melatih diriku untuk melakukan yang terbaik. Aku pun menginginkan yang terbaik. Allah pun menjanjikan aku yang terbaik, jadi mengapa tidak? Kalau punya suami, aku mau yang terbaik yang bisa Tuhan berikan. Aku yakin, pada akhirnya tentu Tuhan pun mempercayakan aku anak-anak yang terbaik yang aku punya. Kalau aku dipercayakan suatu talenta, aku ingin mengembangkannya hingga mencapai maksimal. Kalau aku dipercayakan suatu harta, aku ingin harta itu menjadi kekal di surga. Artinya, aku akan mempergunakannya untuk apa yang Allah perintahkan.
Segala sesuatu yang aku harapkan, pikirkan, kerjakan, dapatkan adalah yang terbaik semata. Menurut aku, memang meski aku ga meraih yang terbaik di masa kecil dan masa mudaku, pada akhirnya kalau bersama Tuhan, aku akan tetap dapatkan yang terbaik. Aku hanya perlu berjuang dan berdoa....
Thursday, March 12, 2015
Hubungan yang Ditaruh di Dalam Hati
Aku suka komik, ada banyak cerita yang bisa menghibur sekaligus memberi makna di hidupku. Ya begitulah cewek, pasti maen perasaan dan sukanya yang melodrama hehehehhe. Nah, ada satu komik yang aku ingat dan melekat kuat kisahnya di otakku. Komik karangan Yu Asagiri, salah satu pengarang kesukaanku, membuat aku mengerti makna bagaimana suatu hubungan yang benar-benar dihayati, yang ditaruh di dalam hati, yang dipikirkan siang dan malam.
Adalah seorang cowok Jepang (ya iyalah, namanya juga komik Jepang), yang lamban bernama Kenshin (ini kalau ga salah ya, tapi kita anggap aja sekarang namanya Kenshin, wkkwkw). Btw, ini cerita tentang anak SMA ya. Dari kecil dia berteman akrab dengan seorang wanita, kalo ga salah namanya Miyu. Saat mereka masih kecil, Miyu pernah berkata begini. "Aku ingin menjadi wanita yang paling berbahagia di dunia, maukah kau mewujudkannya, Kenshin?"
Dari kecil sampai SMA, Kenshin mencoba berpikir apa yang dapat membuat Miyu bahagia. Sayangnya, dia tak dapat menemukannya. Dia sadar bahwa dirinya hanyalah seorang pria lamban. Karena itu, ketika akhirnya Miyu cantik yang telah tumbuh dewasa itu dikejar cowok, Kenshin merelakannya. Dia berpikir bahwa itulah yang terbaik buat Miyu. Miyu ingin menjadi wanita yang paling berbahagia dan dia akan mendapatkannya, begitu pikirnya.
Begitu juga seharusnya kita terhadap seseorang yang kita cintai, termasuk Tuhan. Itulah kenapa kita harus renungkan firman Tuhan siang dan malam. Kalau kita renungkan, mungkin kita ga ngerti maksud firman itu, tapi firman itu melekat. Di saat hati kita melekat pada-Nya, Dia akan melekat pada kita. Mungkin kita akan salah menafsirkan dan kemudian bertindak bodoh, tapi yakinlah kebodohan yang dilandasi dengan perenungan ingin menyenangkan-Nya diperhitungkan-Nya.
Kenshin yang sudah SMA merelakan Miyu pacaran dengan orang lain. Miyu yang sebenarnya punya rasa itu mencoba membuatnya cemburu, tapi Kenshin tetap biasa aja. Karena baginya, yang terpenting adalah kebahagiaan Miyu. Sampai akhirnya, Kenshin ditantang oleh pacar Miyu untuk menonton pertunjukan mereka yang akan jadi perbincangan hangat. Kenshin yang telah membuat Miyu menangis itupun pada akhirnya lebih memilih menonton Miyu dibandingkan menghadiri pertandingan kendonya.
Kenshin yang lamban pada akhirnya mengerti bahwa Miyu bahagia bila bersamanya, sekalipun dia lamban dan punya kekurangan. Kenapa? Karena dia terus berpikir bagaimana cara membuat Miyu bahagia. Dia tak pernah berhenti berusaha untuk mengerti bagaimana caranya membuat Miyu bahagia.
Seringkali dalam hubungan pacaran, kita hanya mencoba menyenangkannya dan membuat hubungan itu semenyenangkan mungkin. Yang kita tampakkan hanyalah hal-hal yang baik dari dalam kita. Kita hidup dalam ilusi dalam suatu hubungan yang romantis. Hanya yang di luar saja.
Kita mencoba mengerti tentang dirinya, tapi kita tidak menaruhnya di dalam hati. Benar-benar menaruhnya di dalam hati. Misalnya saja, memikirkan apakah dia bisa bahagia denganku? Apakah sikapku takkan membuatnya kecewa? Apakah sikapku menunjukkan integritasku sebagai seorang pacar? Bagaimana hubungan kami dapat lebih baik lagi? Bagaimana kami bisa sama-sama bertumbuh di dalam Tuhan? Apakah aku benar-benar tipe setia? Apakah aku mencintai dia apa adanya atau ada apanya?
Ketika suatu hubungan dipikirkan secara mendalam, saling berkomunikasi, saling mencoba mengerti, dan saling menjaga perasaan masing-masing, maka hubungan itu sedikit banyak akan menjadi hubungan yang tidak egois. Terlebih lagi, hubungan itu akan menjadi hubungan yang saling membangun, saling melengkapi, dan itulah hubungan yang dapat membawa pada pernikahan yang murni.
Adalah seorang cowok Jepang (ya iyalah, namanya juga komik Jepang), yang lamban bernama Kenshin (ini kalau ga salah ya, tapi kita anggap aja sekarang namanya Kenshin, wkkwkw). Btw, ini cerita tentang anak SMA ya. Dari kecil dia berteman akrab dengan seorang wanita, kalo ga salah namanya Miyu. Saat mereka masih kecil, Miyu pernah berkata begini. "Aku ingin menjadi wanita yang paling berbahagia di dunia, maukah kau mewujudkannya, Kenshin?"
Dari kecil sampai SMA, Kenshin mencoba berpikir apa yang dapat membuat Miyu bahagia. Sayangnya, dia tak dapat menemukannya. Dia sadar bahwa dirinya hanyalah seorang pria lamban. Karena itu, ketika akhirnya Miyu cantik yang telah tumbuh dewasa itu dikejar cowok, Kenshin merelakannya. Dia berpikir bahwa itulah yang terbaik buat Miyu. Miyu ingin menjadi wanita yang paling berbahagia dan dia akan mendapatkannya, begitu pikirnya.
Begitu juga seharusnya kita terhadap seseorang yang kita cintai, termasuk Tuhan. Itulah kenapa kita harus renungkan firman Tuhan siang dan malam. Kalau kita renungkan, mungkin kita ga ngerti maksud firman itu, tapi firman itu melekat. Di saat hati kita melekat pada-Nya, Dia akan melekat pada kita. Mungkin kita akan salah menafsirkan dan kemudian bertindak bodoh, tapi yakinlah kebodohan yang dilandasi dengan perenungan ingin menyenangkan-Nya diperhitungkan-Nya.
Kenshin yang sudah SMA merelakan Miyu pacaran dengan orang lain. Miyu yang sebenarnya punya rasa itu mencoba membuatnya cemburu, tapi Kenshin tetap biasa aja. Karena baginya, yang terpenting adalah kebahagiaan Miyu. Sampai akhirnya, Kenshin ditantang oleh pacar Miyu untuk menonton pertunjukan mereka yang akan jadi perbincangan hangat. Kenshin yang telah membuat Miyu menangis itupun pada akhirnya lebih memilih menonton Miyu dibandingkan menghadiri pertandingan kendonya.
Kenshin yang lamban pada akhirnya mengerti bahwa Miyu bahagia bila bersamanya, sekalipun dia lamban dan punya kekurangan. Kenapa? Karena dia terus berpikir bagaimana cara membuat Miyu bahagia. Dia tak pernah berhenti berusaha untuk mengerti bagaimana caranya membuat Miyu bahagia.
Seringkali dalam hubungan pacaran, kita hanya mencoba menyenangkannya dan membuat hubungan itu semenyenangkan mungkin. Yang kita tampakkan hanyalah hal-hal yang baik dari dalam kita. Kita hidup dalam ilusi dalam suatu hubungan yang romantis. Hanya yang di luar saja.
Kita mencoba mengerti tentang dirinya, tapi kita tidak menaruhnya di dalam hati. Benar-benar menaruhnya di dalam hati. Misalnya saja, memikirkan apakah dia bisa bahagia denganku? Apakah sikapku takkan membuatnya kecewa? Apakah sikapku menunjukkan integritasku sebagai seorang pacar? Bagaimana hubungan kami dapat lebih baik lagi? Bagaimana kami bisa sama-sama bertumbuh di dalam Tuhan? Apakah aku benar-benar tipe setia? Apakah aku mencintai dia apa adanya atau ada apanya?
Ketika suatu hubungan dipikirkan secara mendalam, saling berkomunikasi, saling mencoba mengerti, dan saling menjaga perasaan masing-masing, maka hubungan itu sedikit banyak akan menjadi hubungan yang tidak egois. Terlebih lagi, hubungan itu akan menjadi hubungan yang saling membangun, saling melengkapi, dan itulah hubungan yang dapat membawa pada pernikahan yang murni.
Tuesday, March 10, 2015
Emansipasi Wanita = Perbudakan Modern Wanita?
Suatu hari, aku melihat sepasang burung sedang mencari makan bersama dengan burung-burung lainnya. Biasanya, setiap kali nasi yang aku makan tidak habis, aku memang sengaja taruh di belakang rumah. Kali ini, ketika nasi itu sudah aku taruh, aku menemukan sepasang burung ini. Biasanya, mereka makan berkelompok tapi masing-masing mencari makanan itu sendiri. Turun ke bawah dan mematuk nasi yang tersedia.
Berbeda dengan sepasang burung ini. Yang satu tetap bertengger di atas tembok, yang satunya terbang ke bawah kemudian mematuk nasi dan kembali lagi ke atas tembok. Dia kemudian memberikan nasi yang dia bawa kepada burung yang satunya. Berkali-kali dia lakukan hal tersebut.
Tiba-tiba, pikiranku membawaku pada hal yang belakangan ini kupikirkan, tentang emansipasi wanita. Oke, mungkin burung yang terbang berkali-kali itu berjenis kelamin jantan dan burung yang menunggu di atas tembok berjenis kelamin betina. Kalau emang benar begitu adanya, aku melihat keindahan. Gimana seekor burung jantan bertindak begitu jantan dan bertanggung jawab dengan memberi makan betinanya.
Judul artikel ini mungkin terdengar begitu sadis. Mengapa emansipasi wanita disamakan dengan perbudakan modern terhadap wanita? Itulah juga yang aku pertanyakan. Apakah mungkin sekarang semuanya sudah beralih pada hal tersebut?
Firman-Nya kepada perempuan itu : "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu." Lalu firman-Nya kepada manusia (pria) itu : "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu : Jangan makan daripadanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu : semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."
Dari kalimat di atas, keliatan jelas sejak manusia jatuh dalam dosa, yang cowok disuruh kerja dan berat. Yang cewek ngelahirin dengan susah payah bahkan kesakitan. Tapi aku ngeliat ya, di jaman ini ga lagi kayak gitu.
Di jaman dulu, aku tuh suka banget dengan tipe cowok yang kalau berani berumah tangga, berarti mereka rela buat nafkahin keluarganya. Mereka ngerjain apa aja pokoknya yang penting keluarganya cukup makan dan sandang. Bahkan rela kerja buat bisa penuhi masalah papan. Contoh nyatanya tuh kayak Yakub. Dia rela kerja buat ngelamar istrinya. Meski ditipu, dia rela kerja lagi buat dapetin gadis pujaannya. Abis itu, dia juga kerja demi dapet ternak sampai dia punya kekayaan yang lumayan.
Dia ga nyuruh tuh istrinya buat kerja. Tapi istrinya memang mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Dan itu masih berlaku menurut aku sampai sekarang.
Mau dibilang kolot, mau dibilang udah ketinggalan jaman, menurut aku begitulah akar keluarga yang benar. Si suami jadi pencari nafkah dan si istri jadi koordinator di rumah. Kepala rumah tangga tetap dipegang suami. Istri harus tunduk pada suami dan suami jadi penolong.
Kalau sekarang, aku kok skeptis dan nganggap bahwa cowok sekarang ga cukup jantan. Ya alasannya itu, dengan alasan emansipasi wanita (karena udah banyak wanita yang berkarir), mereka pikir para wanita pun harus kerja untuk membiayai kehidupan keluarga. Sudah sewajarnya kalau wanita juga kerja.
Aku bukannya ga suka kerja. Aku sendiri seorang pekerja dan aku pengen terus kerja mengejar impianku dalam hal berkarir. Tapi ketika hal itu disalahgunakan akan berabe jadinya. Ada yang pada akhirnya malah jadi tulang punggung keluarga. Suaminya yang ga mau nyari kerjaan, istrinya susah sendiri. (Hal ini ga berlaku kasus dimana ada suami yang jadi bapak rumah tangga dan istri yang berkarir. Kalau mereka memang memutuskan begitu, itu baik buat mereka karena didasarkan keputusan bersama.)
Aku ngomong hal ini karena menurut aku, emansipasi wanita itu udah disalahgunakan. Kalau boleh aku artikan dengan bahasaku sendiri, emansipasi itu adalah kesederajatan wanita dan pria yang sama di hadapan Tuhan. Wanita juga punya kesempatan yang sama untuk berkarir dan melakukan hal-hal yang sama seperti pria, layaknya seperti seorang manusia biasa. Namun emansipasi itu ada saat itu adalah keinginan wanita. Kehendak bebas mereka untuk menentukan dan bukannya ditentukan oleh orang lain, sekalipun itu suami mereka.
Tentu hal ini jadi berbeda ketika wanita itu sendiri dengan sukarela mengejar karir demi keluarga. Itu berarti memang dari wanita itu sendiri. Tentunya hal ini banyak bedanya.
Mungkin banyak lelaki yang akan komplen soal hal ini, tapi cobalah melihat dari sisi lain. Wanita memang ditakdirkan untuk menjadi penolong tapi bukan pembantu. Mereka ada di bawah kuasa lelaki bukan untuk ditaklukkan tapi untuk dilindungi. Tuhan juga bicara bahwa wanita pun diciptakan menurut rupa-Nya. Itu artinya, keduanya baik laki-laki ataupun perempuan sama di hadapan-Nya.
Untuk para lelaki, karena kalian diciptakan sebagai kepala keluarga, kalian ada untuk mengatur jalannya biduk rumah tangga kalian. Kalian ada sebagai satu kekuatan penuh bagi tiap anggota keluarga. Seberapa susahnya hal itu, buatlah keluargamu sebahagia mungkin. Bertanggung jawablah dalam menafkahi mereka, dalam setiap tugas yang telah Tuhan tetapkan atas kalian. Untuk mengusahakan 'tanah' kalian masing-masing sehingga anak istri dapat merasakan aman dalam naungan kalian. Kalian adalah kepala dari suatu rumah tangga dan jadilah seperti itu.
Emansipasi wanita ada saat itu memang pilihan si wanita tanpa dipaksa
Emansipasi datang saat wanita diberikan kebebasan untuk mengejar impiannya
Tapi emansipasi ternoda saat hal itu dipakai sebagai alasan untuk 'memberdayakan' wanita
Selamat Hari Wanita Sedunia
Berbeda dengan sepasang burung ini. Yang satu tetap bertengger di atas tembok, yang satunya terbang ke bawah kemudian mematuk nasi dan kembali lagi ke atas tembok. Dia kemudian memberikan nasi yang dia bawa kepada burung yang satunya. Berkali-kali dia lakukan hal tersebut.
Tiba-tiba, pikiranku membawaku pada hal yang belakangan ini kupikirkan, tentang emansipasi wanita. Oke, mungkin burung yang terbang berkali-kali itu berjenis kelamin jantan dan burung yang menunggu di atas tembok berjenis kelamin betina. Kalau emang benar begitu adanya, aku melihat keindahan. Gimana seekor burung jantan bertindak begitu jantan dan bertanggung jawab dengan memberi makan betinanya.
Judul artikel ini mungkin terdengar begitu sadis. Mengapa emansipasi wanita disamakan dengan perbudakan modern terhadap wanita? Itulah juga yang aku pertanyakan. Apakah mungkin sekarang semuanya sudah beralih pada hal tersebut?
Firman-Nya kepada perempuan itu : "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu." Lalu firman-Nya kepada manusia (pria) itu : "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu : Jangan makan daripadanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu : semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."
Dari kalimat di atas, keliatan jelas sejak manusia jatuh dalam dosa, yang cowok disuruh kerja dan berat. Yang cewek ngelahirin dengan susah payah bahkan kesakitan. Tapi aku ngeliat ya, di jaman ini ga lagi kayak gitu.
Di jaman dulu, aku tuh suka banget dengan tipe cowok yang kalau berani berumah tangga, berarti mereka rela buat nafkahin keluarganya. Mereka ngerjain apa aja pokoknya yang penting keluarganya cukup makan dan sandang. Bahkan rela kerja buat bisa penuhi masalah papan. Contoh nyatanya tuh kayak Yakub. Dia rela kerja buat ngelamar istrinya. Meski ditipu, dia rela kerja lagi buat dapetin gadis pujaannya. Abis itu, dia juga kerja demi dapet ternak sampai dia punya kekayaan yang lumayan.
Dia ga nyuruh tuh istrinya buat kerja. Tapi istrinya memang mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Dan itu masih berlaku menurut aku sampai sekarang.
Mau dibilang kolot, mau dibilang udah ketinggalan jaman, menurut aku begitulah akar keluarga yang benar. Si suami jadi pencari nafkah dan si istri jadi koordinator di rumah. Kepala rumah tangga tetap dipegang suami. Istri harus tunduk pada suami dan suami jadi penolong.
Kalau sekarang, aku kok skeptis dan nganggap bahwa cowok sekarang ga cukup jantan. Ya alasannya itu, dengan alasan emansipasi wanita (karena udah banyak wanita yang berkarir), mereka pikir para wanita pun harus kerja untuk membiayai kehidupan keluarga. Sudah sewajarnya kalau wanita juga kerja.
Aku bukannya ga suka kerja. Aku sendiri seorang pekerja dan aku pengen terus kerja mengejar impianku dalam hal berkarir. Tapi ketika hal itu disalahgunakan akan berabe jadinya. Ada yang pada akhirnya malah jadi tulang punggung keluarga. Suaminya yang ga mau nyari kerjaan, istrinya susah sendiri. (Hal ini ga berlaku kasus dimana ada suami yang jadi bapak rumah tangga dan istri yang berkarir. Kalau mereka memang memutuskan begitu, itu baik buat mereka karena didasarkan keputusan bersama.)
Aku ngomong hal ini karena menurut aku, emansipasi wanita itu udah disalahgunakan. Kalau boleh aku artikan dengan bahasaku sendiri, emansipasi itu adalah kesederajatan wanita dan pria yang sama di hadapan Tuhan. Wanita juga punya kesempatan yang sama untuk berkarir dan melakukan hal-hal yang sama seperti pria, layaknya seperti seorang manusia biasa. Namun emansipasi itu ada saat itu adalah keinginan wanita. Kehendak bebas mereka untuk menentukan dan bukannya ditentukan oleh orang lain, sekalipun itu suami mereka.
Tentu hal ini jadi berbeda ketika wanita itu sendiri dengan sukarela mengejar karir demi keluarga. Itu berarti memang dari wanita itu sendiri. Tentunya hal ini banyak bedanya.
Mungkin banyak lelaki yang akan komplen soal hal ini, tapi cobalah melihat dari sisi lain. Wanita memang ditakdirkan untuk menjadi penolong tapi bukan pembantu. Mereka ada di bawah kuasa lelaki bukan untuk ditaklukkan tapi untuk dilindungi. Tuhan juga bicara bahwa wanita pun diciptakan menurut rupa-Nya. Itu artinya, keduanya baik laki-laki ataupun perempuan sama di hadapan-Nya.
Untuk para lelaki, karena kalian diciptakan sebagai kepala keluarga, kalian ada untuk mengatur jalannya biduk rumah tangga kalian. Kalian ada sebagai satu kekuatan penuh bagi tiap anggota keluarga. Seberapa susahnya hal itu, buatlah keluargamu sebahagia mungkin. Bertanggung jawablah dalam menafkahi mereka, dalam setiap tugas yang telah Tuhan tetapkan atas kalian. Untuk mengusahakan 'tanah' kalian masing-masing sehingga anak istri dapat merasakan aman dalam naungan kalian. Kalian adalah kepala dari suatu rumah tangga dan jadilah seperti itu.
Emansipasi wanita ada saat itu memang pilihan si wanita tanpa dipaksa
Emansipasi datang saat wanita diberikan kebebasan untuk mengejar impiannya
Tapi emansipasi ternoda saat hal itu dipakai sebagai alasan untuk 'memberdayakan' wanita
Selamat Hari Wanita Sedunia
Monday, February 16, 2015
Book Review : Belieber! Ketenaran, Iman, dan Hati Seorang Justin Bieber
Judul : Belieber! Ketenaran, Iman, dan Hati Seorang Justin Bieber
Pengarang : Cathleen Falsani
Penerbit : Immanuel
Halaman : 263 halaman
Hari ini saya menyelesaikan membaca buku ini setelah 2 hari sebelumnya saya mulai. Buku ini memang bukan wawancara langsung dengan nara sumber aka Justin Bieber dan orang-orang sekitarnya, tapi diambil dari berbagai berita ataupun twitter Justin. Tapi saya melihat bahwa dari sisi pandang orang luar pun, kehidupan Justin seperti surat yang terbuka, meskipun memang kadang surat itu penuh coretan kasar. Percayalah, saya juga seorang belieber. Mungkin tidak segila dulu tapi saya masih percaya bahwa Justin seorang anak Tuhan, yang mungkin saja sekarang agak berubah haluan karena sedang mencari jati dirinya. Saya sungguh berharap dia muncul lebih bersinar lagi untuk Tuhan.
Saya ingat bagaimana seorang teman sangat tidak suka dengan lagu "Baby" yang dilantunkannya sementara saya bisa memutarnya sebanyak minimal 20 kali setiap hari. Saya ingat lagu ini memberikan saya suatu perasaan berharga, suatu perasaan cinta yang pernah saya rasakan tapi tak tersampaikan
Saya juga ingat bagaimana kehidupan saya seolah-olah ditarik oleh pesona anak kecil (mengingat umur saya jauh lebih tua darinya) yang memancarkan sukacita, keceriaan, bandel tapi juga memancarkan imannya.
Buku yang disusun secara runut waktu ini juga membuat saya menyadari bahwa betapa beratnya perjuangan seorang ibu muda dalam menggapai imannya sekaligus menghadapi pergumulan kehidupan dalam dunia ini. Saya jadi lebih memahami bagaimanapun kita adalah manusia biasa, yang kadang bisa lemah dan jatuh. Tapi yang jadi pembeda adalah bagaimana kita tetap bangkit kembali.
Buku ini juga mengajarkan pada saya agar tidak menghakimi. Saat unbelieber mencemooh Justin, saat itulah mereka sudah menghakiminya. Tapi Yesus pernah berkata, "Siapa yang tidak pernah berdosa, dialah yang harus melempar pertama kali." Semua orang berdosa, semua orang pernah berbuat salah tapi pertanyaannya adalah apakah kita terus melakukan dosa itu atau berbalik arah. Ini pertanyaan yang penting.
Justin juga begitu. Dia pernah bertindak bodoh, mengacungkan jari tengah, memaki wartawan, mungkin bahkan mabuk-mabukan dan ditangkap polisi, saya tahu dia manusia biasa. Dia bisa saja salah dan buat dosa tapi saya yakin dia akan kembali mengejar identitasnya yang sesungguhnya yaitu identitas sebagai anak terang.
Memang sekarang saya tidak seperti dulu lagi terhadap Justin. Dulu saya begitu fanatik dan berharap banyak padanya, bahwa dia akan terus memancarkan terang. Sesungguhnya berharap pada manusia akan mengecewakan. Saya juga seperti terlalu 'bergantung' padanya, bahwa dia idola yang sempurna dan akan terus sempurna. Saya terlalu terobsesi dengan kehidupannya dan bagaimana melihat dia bertumbuh, baik jasmani maupun rohani. Saya terlalu kagum bagaimana seorang anak muda dapat begitu dewasa dalam syair lagunya, bagaimana dia dapat memberkati begitu banyak orang. Tapi saya lupa bahwa justru di situlah saya salah. Saya terlalu berharap pada Justin daripada dengan Tuhan
Saya lupa satu hal. Dalam perjalanan hidup manusia, ada kebodohan-kebodohan yang pernah kita buat, yang terkadang disesali. Tapi ya itulah hidup. Dari situ, ada orang yang jadi bisa mengambil hikmahnya dan kemudian belajar. Tapi ada juga yang masih terus melakukan hal yang sama sampai dia kehabisan energi. Bukan berarti dia tidak mau berubah, hanya saja saat itu matanya masih tertutup.
Buku ini mengajarkan saya hal-hal di atas. Membuat saya merenung bahwa saya pun banyak membuat kebodohan. Bedanya saya dengan Justin adalah kalau kebodohan saya itu tidak banyak atau mungkin tidak ada yang tahu sedangkan Justin selalu disorot.
Saya mau belajar bertumbuh dewasa lebih lagi di dalam Tuhan. Saya juga berdoa agar Justin mengalami pendewasaan rohani lebih lagi lewat segala hal yang terjadi di dalam hidupnya. Segala sesuatu mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang mengasihi Allah.
Pengarang : Cathleen Falsani
Penerbit : Immanuel
Halaman : 263 halaman
Hari ini saya menyelesaikan membaca buku ini setelah 2 hari sebelumnya saya mulai. Buku ini memang bukan wawancara langsung dengan nara sumber aka Justin Bieber dan orang-orang sekitarnya, tapi diambil dari berbagai berita ataupun twitter Justin. Tapi saya melihat bahwa dari sisi pandang orang luar pun, kehidupan Justin seperti surat yang terbuka, meskipun memang kadang surat itu penuh coretan kasar. Percayalah, saya juga seorang belieber. Mungkin tidak segila dulu tapi saya masih percaya bahwa Justin seorang anak Tuhan, yang mungkin saja sekarang agak berubah haluan karena sedang mencari jati dirinya. Saya sungguh berharap dia muncul lebih bersinar lagi untuk Tuhan.
Saya ingat bagaimana seorang teman sangat tidak suka dengan lagu "Baby" yang dilantunkannya sementara saya bisa memutarnya sebanyak minimal 20 kali setiap hari. Saya ingat lagu ini memberikan saya suatu perasaan berharga, suatu perasaan cinta yang pernah saya rasakan tapi tak tersampaikan
Saya juga ingat bagaimana kehidupan saya seolah-olah ditarik oleh pesona anak kecil (mengingat umur saya jauh lebih tua darinya) yang memancarkan sukacita, keceriaan, bandel tapi juga memancarkan imannya.
Buku yang disusun secara runut waktu ini juga membuat saya menyadari bahwa betapa beratnya perjuangan seorang ibu muda dalam menggapai imannya sekaligus menghadapi pergumulan kehidupan dalam dunia ini. Saya jadi lebih memahami bagaimanapun kita adalah manusia biasa, yang kadang bisa lemah dan jatuh. Tapi yang jadi pembeda adalah bagaimana kita tetap bangkit kembali.
Buku ini juga mengajarkan pada saya agar tidak menghakimi. Saat unbelieber mencemooh Justin, saat itulah mereka sudah menghakiminya. Tapi Yesus pernah berkata, "Siapa yang tidak pernah berdosa, dialah yang harus melempar pertama kali." Semua orang berdosa, semua orang pernah berbuat salah tapi pertanyaannya adalah apakah kita terus melakukan dosa itu atau berbalik arah. Ini pertanyaan yang penting.
Justin juga begitu. Dia pernah bertindak bodoh, mengacungkan jari tengah, memaki wartawan, mungkin bahkan mabuk-mabukan dan ditangkap polisi, saya tahu dia manusia biasa. Dia bisa saja salah dan buat dosa tapi saya yakin dia akan kembali mengejar identitasnya yang sesungguhnya yaitu identitas sebagai anak terang.
Memang sekarang saya tidak seperti dulu lagi terhadap Justin. Dulu saya begitu fanatik dan berharap banyak padanya, bahwa dia akan terus memancarkan terang. Sesungguhnya berharap pada manusia akan mengecewakan. Saya juga seperti terlalu 'bergantung' padanya, bahwa dia idola yang sempurna dan akan terus sempurna. Saya terlalu terobsesi dengan kehidupannya dan bagaimana melihat dia bertumbuh, baik jasmani maupun rohani. Saya terlalu kagum bagaimana seorang anak muda dapat begitu dewasa dalam syair lagunya, bagaimana dia dapat memberkati begitu banyak orang. Tapi saya lupa bahwa justru di situlah saya salah. Saya terlalu berharap pada Justin daripada dengan Tuhan
Saya lupa satu hal. Dalam perjalanan hidup manusia, ada kebodohan-kebodohan yang pernah kita buat, yang terkadang disesali. Tapi ya itulah hidup. Dari situ, ada orang yang jadi bisa mengambil hikmahnya dan kemudian belajar. Tapi ada juga yang masih terus melakukan hal yang sama sampai dia kehabisan energi. Bukan berarti dia tidak mau berubah, hanya saja saat itu matanya masih tertutup.
Buku ini mengajarkan saya hal-hal di atas. Membuat saya merenung bahwa saya pun banyak membuat kebodohan. Bedanya saya dengan Justin adalah kalau kebodohan saya itu tidak banyak atau mungkin tidak ada yang tahu sedangkan Justin selalu disorot.
Saya mau belajar bertumbuh dewasa lebih lagi di dalam Tuhan. Saya juga berdoa agar Justin mengalami pendewasaan rohani lebih lagi lewat segala hal yang terjadi di dalam hidupnya. Segala sesuatu mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang mengasihi Allah.
Sunday, February 15, 2015
Book Review : The Kite Runner by Khaled Hosseini
Khaled Hosseini merupakan salah satu pengarang yang luar biasa. Buku The Kite Runner yang diterbitkannya ini merupakan salah satu master piece yang ga akan terlupakan. Ini disebabkan ide ceritanya yang luar biasa dan cara dia bertutur.
Buku ini menceritakan karakter seorang anak bernama Amir, anak kaya yang ada di Kabul. Amir adalah seorang anak ceria yang punya teman karib bernama Hassan. Hassan sendiri sebenarnya adalah anak dari pelayan ayahnya.
Meski mereka sahabat sejati, Amir seringkali cemburu melihat perlakuan ayahnya yang sama baiknya kepada Hassan. Namun Amir seringkali mendongengkan cerita buat Hassan, meskipun Hassan hanyalah seorang anak pelayan yang berasal dari suku yang lebih rendah dari sukunya.
Kehidupan seorang anak Kabul yang penuh makna. Mereka akan bermain layangan bersama saat festival layangan diselenggarakan. Hassan selalu tahu kemana layangan yang putus itu akan berlabuh. Amir akan berusaha selalu jadi yang terbaik dan memenangkan kompetisi tersebut.
Sampai suatu hari, perang terjadi di sana. Saat pihak Soviet menjajah. Namun, ada satu kenangan yang tidak akan pernah dia lupakan. Bagaimana dia membiarkan sahabat karibnya sementara dia sendiri seringkali diselamatkan, bahkan Hassan rela mengorbankan nyawanya.
Saat itu, semua penderitaan dimulai. Rasa terkhianati, rasa takut yang mendalam, rasa kehilangan, rasa tak aman dan kegelapan yang mendera. Kerugian finansial yang tak terhitung, bagaimana harus menjadi pengungsi, bagaimana kehidupan tak lagi ramah.
Buku yang diproduksi tahun 2003 ini kemudian difilmkan pada tahun 2007. Meski hanya cerita fiksi, namun kisahnya terasa nyata, terutama karena ceritanya disusun sesuai dengan sejarah. Salah satu buku best seller yang sangat saya sukai.
Friday, February 13, 2015
Book Review : The Boy in the Striped Pyjamas
Buku : The Boy in the Striped Pyjamas
Pengarang : John Boyne
Awalnya aku bingung membaca buku ini. Dari awal sampai mendekati akhir, aku belum bisa menemukan hubungan antara judul dan isi ceritanya. Tapi begitu berada di akhir cerita, aku jadi mengerti.
Saat membaca buku ini, kita tidak akan menyangka apa yang akan terjadi pada si tokoh utama. Yang pasti, kita akan melihat dari sudut pandang si anak kecil yang bernama Bruno. Filmnya sendiri sudah beredar di tahun 2008 yang lalu.
Bruno, seorang anak berumur 8 tahun, melihat ada sesuatu yang salah di sekitarnya ketika dia baru pindah karena tugas baru dari sang ayah. Bruno sendiri punya hati yang tulus, hati yang jujur dan ingin membantu orang lain termasuk dengan kenalannya dengan seorang anak kecil di balik pagar besi rumahnya.
Meskipun buku ini mengambil latar belakang Perang Dunia Kedua, namun konflik saat perang itu sendiri sangat sedikit diceritakan. Namun, kita tetap bisa merasakan efeknya dari sudut pandang bocah ini.
TRAGIS, itulah satu kata yang bisa menggambarkannya. Aku sendiri menangis setelah membaca buku ini dan aku ga menyangka begitu akhirnya. Ternyata, judul buku itu adalah penggambaran dari seluruh isi buku, yang ditulis dengan sudut pandang yang menarik. Bacalah dan temukan sendiri keseruannya, keunikan jalan ceritanya, dan akhir yang tak terduga tersebut.
Pengarang : John Boyne
Awalnya aku bingung membaca buku ini. Dari awal sampai mendekati akhir, aku belum bisa menemukan hubungan antara judul dan isi ceritanya. Tapi begitu berada di akhir cerita, aku jadi mengerti.
Saat membaca buku ini, kita tidak akan menyangka apa yang akan terjadi pada si tokoh utama. Yang pasti, kita akan melihat dari sudut pandang si anak kecil yang bernama Bruno. Filmnya sendiri sudah beredar di tahun 2008 yang lalu.
Bruno, seorang anak berumur 8 tahun, melihat ada sesuatu yang salah di sekitarnya ketika dia baru pindah karena tugas baru dari sang ayah. Bruno sendiri punya hati yang tulus, hati yang jujur dan ingin membantu orang lain termasuk dengan kenalannya dengan seorang anak kecil di balik pagar besi rumahnya.
Meskipun buku ini mengambil latar belakang Perang Dunia Kedua, namun konflik saat perang itu sendiri sangat sedikit diceritakan. Namun, kita tetap bisa merasakan efeknya dari sudut pandang bocah ini.
TRAGIS, itulah satu kata yang bisa menggambarkannya. Aku sendiri menangis setelah membaca buku ini dan aku ga menyangka begitu akhirnya. Ternyata, judul buku itu adalah penggambaran dari seluruh isi buku, yang ditulis dengan sudut pandang yang menarik. Bacalah dan temukan sendiri keseruannya, keunikan jalan ceritanya, dan akhir yang tak terduga tersebut.
Thursday, February 12, 2015
Kenapa Susunan Keyboard Tulisannya QWERTY dan Bukannya ABCDE?
Ada ga sih yang pernah nanya dalam hati, napa keyboard susunan keyboard tulisannya tuh qwerty dan bukannya abcde? Kayaknya mau nyusahin orang banget dengan tulisan yang abcde-nya kemana-mana. Apalagi buat orangtua ya, yang masih gaptek, susah buat mereka belajar lagi menghafal huruf-huruf di keyboard ini. Apalagi sekarang jaman gadget canggih, dimana-mana pake keyboard qwerty bukan lagi keyboard yang abc di angka 1, def di angka 2, dll (Paham kan ya yang saya maksud, heheheh).
Makanya gue coba cari-cari nih dan inilah dia jawabannya :
Keyboard di komputer itu mengikuti pola mesin tik. Keyboard pada mesin tik juga merupakan pola QWERTY. Kalau begitu, kenapa ada pola seperti ini?
Pembuat susunan keyboard ini adalah Christopher Latham Sholes. Dulu dia kan hidup di jaman yang belum ada teknologi seperti sekarang ya, jadi yang dia gunakan adalah mesin tik. Jadi, saat orang ngetik di mesin tik, kalau huruf-huruf yang dipakai berdekatan dan sering dipakai, maka akan nyangkut.
Bagi yang ga kenal mesin tik, gue jelasin konsepnya. Saat kita nekan tombol A misalnya, akan ada satu besi yang sudah berpola A akan menempel di kertas, yang di antaranya sudah ditempelin karbon untuk mencetak huruf A tersebut. Jadi, ketika tombol A ditekan, besi berpola A akan terangkat dan membentuk huruf A.
Namun, ketika kita sering menggunakan huruf yang jaraknya berdekatan, besi-besi bertuliskan huruf itu akan saling nyangkut dan ini tentunya memperlambat kerjaan.
Nah, si Sholes ini kemudian mengaturnya sedemikian rupa sehingga huruf-huruf yang jarang digunakan bergabung dengan huruf-huruf yang sering digunakan. Karena itulah dia kemudian membuatnya dalam bentuk QWERTY.
Sebenarnya, ada pola-pola lainnya yang juga dibuat sebelumnya, tapi karena masyarakat dunia sudah terbiasa dengan QWERTY, maka hal ini pun lama-lama menjadi hal umum. Maka dari itu, setelah ditemukan komputer pun, pola QWERTY ini masih dipakai.
sumber : berbagai sumber
Makanya gue coba cari-cari nih dan inilah dia jawabannya :
Keyboard di komputer itu mengikuti pola mesin tik. Keyboard pada mesin tik juga merupakan pola QWERTY. Kalau begitu, kenapa ada pola seperti ini?
Pembuat susunan keyboard ini adalah Christopher Latham Sholes. Dulu dia kan hidup di jaman yang belum ada teknologi seperti sekarang ya, jadi yang dia gunakan adalah mesin tik. Jadi, saat orang ngetik di mesin tik, kalau huruf-huruf yang dipakai berdekatan dan sering dipakai, maka akan nyangkut.
Bagi yang ga kenal mesin tik, gue jelasin konsepnya. Saat kita nekan tombol A misalnya, akan ada satu besi yang sudah berpola A akan menempel di kertas, yang di antaranya sudah ditempelin karbon untuk mencetak huruf A tersebut. Jadi, ketika tombol A ditekan, besi berpola A akan terangkat dan membentuk huruf A.
Namun, ketika kita sering menggunakan huruf yang jaraknya berdekatan, besi-besi bertuliskan huruf itu akan saling nyangkut dan ini tentunya memperlambat kerjaan.
Nah, si Sholes ini kemudian mengaturnya sedemikian rupa sehingga huruf-huruf yang jarang digunakan bergabung dengan huruf-huruf yang sering digunakan. Karena itulah dia kemudian membuatnya dalam bentuk QWERTY.
Sebenarnya, ada pola-pola lainnya yang juga dibuat sebelumnya, tapi karena masyarakat dunia sudah terbiasa dengan QWERTY, maka hal ini pun lama-lama menjadi hal umum. Maka dari itu, setelah ditemukan komputer pun, pola QWERTY ini masih dipakai.
sumber : berbagai sumber
Wednesday, February 11, 2015
Ide Bisnis : EO Perantara yang Mungkin Dianggap Aneh
Oke, this is the newest idea in my mind.
Jadi gini ceritanya
Pagi itu gue lagi ngobrol-ngobrol sama bos gue. Secara gue dulu kan pernah megang marketing ya dan pengen banget tuh tahu celah-celah kenal dengan orang-orang inti yang bisa melancarkan tugas marketing gue. Sayangnya, yang gue gantikan sebelumnya, ga banyak ngasih tahu. Mungkin juga karena dia ga tahu banyak.
Nah, pas pagi itu cerita-cerita, ternyata perusahaan tempat gue kerja ini punya kenalan yang penting, yang sebelumnya kita udah masuk. Tapi saat gue megang dan juga sebelum gue, ya perjanjiannya hanya begitu-begitu aja, hanya di luar/ di kulit aja.
Kan aneh juga ya. Perusahaan yang sudah pernah bikin persetujuan dengan kita, bisa lepas begitu aja. Padahal dulu perjanjiannya itu sangat-sangat dekat. Jadi, perusahaan tempat aku bekerja ini akan memasarkan produknya lewat website, dimana saat itu dia belum ada tempat penjualan ataupun website sendiri.
Harusnya perjanjian ini meningkat semakin bagus, tapi nyatanya tidak. Nah, ini sayang banget.
Menurut bos gue sih, jadi ada orang marketing di sini sebelumnya, waktu itu gue belum masuk, dimana dia bisa ngelobi orang-orang dan pada akhirnya kita bisa bekerja sama seperti itu. Sayang banget kan kalau ilmunya ga dilanjutkan? Berapa banyak kerugian yang akan dihasilkan coba?
Untuk itulah, ide bisnis ini muncul di otak gue, tiba-tiba aja.
Btw, untuk bisa menjalankan bisnis ini, ada beberapa hal yang gue pikir perlu ada :
-Sudah ada sistem bagaimana beralih dari satu orang ke orang lain
-Sudah tahu gimana celah untuk orang yang baru
-Mengerti konsep marketing matang-matang
-Si pelanggan bersedia memberikan informasi (yang bukan berupa data tapi karakteristik si partner yang dia tuju) konkrit tentang keadaan marketing mereka saat ini
Ide bisnis ini sendiri butuh channel yang tepat. Kamu bisa menerapkannya jadi satu paket bersama ide bisnis EO yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Bisa juga diterapkan jika kamu punya perusahaan analisis pola kepemimpinan suatu perusahaan.
Well, konsep yang ini memang perlu dipikirkan matang-matang karena gue sendiri baru kepikiran kulitnya. Mungkin dari antara kalian ada yang bisa kreatif dan melakukannya sebaik mungkin.
Tuesday, February 10, 2015
Ide Bisnis : Pentingnya Punya Binatang Peliharaan
Ide bisnis ini lahir dari pengalaman saya pribadi. Seringkali kesendirian itu mengasyikkan, saya bisa ngapain aja sesuka hati (yang positif ya maksudnya). Saya ga perlu 'bermuka dua' (meski itu bukan berarti saya bermuka dua ya). I just have fun with my self. Namun kadang saya membutuhkan teman.
Setelah dipikir-pikir, kan banyak orang yang bilang kalau anjing tuh teman terbaik manusia. Jadi, saya berpikir untuk mempunyai anjing. Masalahnya adalah begini :
-Gimana kalau saya mau jalan-jalan? (Secara saya suka banget sama jalan-jalan)
-Saya pulang malam terus, gimana bisa ngasih makan nih anjing ya, yang mungkin akan gue namain Boy sesuai nama anjing gue dulu hehehhe
-Biaya makannya cukup gede juga kan kalau ditotal-total. Kadang-kadang perawatannya bisa lebih mahal daripada gue sendiri. (Gue aja ke salon sebulan belum tentu sekali).
Nah, jadi gimana dong solusinya? Ya, pake ide bisnis yang gue pikirkan ini.
Dengan bisnis ini ada beberapa keuntungan yang bisa pelanggan dapatkan :
-Bisa sesuka hati dalam mengurus anjing tanpa si anjing merasa diterlantarkan
-Bisa ditemani anjing hanya pada saat-saat yang tepat
-Bisa menyesuaikan pengeluaran untuk sang anjing atau binatang peliharaan lainnya
-Bahkan bisa memutuskan, yang mana yang akan dijadikan kesayangan dan teman baik
Menurut kamu, ide bisnis ini apa ya?
Nah, saya akan jelaskan lebih lanjut
Di dalam menjalankan usaha ini, kita harus benar-benar memiliki jiwa penyayang terhadap binatang, binatang apapun itu. Mungkin kamu bisa mulai dengan anjing, terus lama-kelamaan ke binatang yang lain. Tapi bisa juga kamu tetap fokus pada satu binatang saja.
Kamu bisa menyesuaikan sendiri harganya, selama itu tentu aja masuk akal. Yang penting ya, kamu harus punya chanel orang-orang penyayang anjing dan ingin punya peliharaan.
Masih belum tahu ide bisnis ini apa? Coba deh kamu pikirkan baik-baik, siapa tahu ide bisnis ini bisa kamu kembangkan lebih lagi dan jadi hebat di tangan kamu....
Btw, kalau kamu pikir bahwa usaha yang dimaksud adalah toko hewan, kamu salah besar. Ya, bisa jadi sih usaha toko hewan dijadikan salah satu bagian tapi bukan itu yang dimaksud. Yang pasti, memang usaha ini tentang binatang peliharaan. Selamat mencoba
Monday, February 9, 2015
Ide Bisnis : Yang Dinilai Rendahan Jika Dikerjakan Profesional Akan Besar Dampaknya
Saya seringkali punya banyak ide yang ingin saya kerjakan. Ide-ide itu hanya pernah mampir di otak saya saja, artinya belum pernah saya coba. Tapi terus terang, sangat rugi rasanya kalau dikubur begitu saja. Karena itu, saya memutuskan untuk menuliskan ide ini di blog saya ini. Siapa tahu Anda yang membacanya, bisa mengembangkannya menjadi suatu ide yang brilian dan bisa diaplikasikan.
Bagi saya, ide-ide ini unik karena kebanyakan menjawab permasalahan orang yang tidak disadari oleh mereka. Tentu yang namanya ide, ada yang bisa didaur ulang, ada yang bisa diperbaharui. Seperti yang dikatakan Pengkhotbah, "Tidak ada sesuatu yang baru di muka bumi ini" Tapi asalkan kita penuh kreatif, saya yakin kita bisa melakukannya secara luar biasa.
Ide bisnis yang satu ini datang menghampiri saya ketika banyak orang yang mengeluh sewaktu hari raya besar agama terjadi. Biasanya apa sih yang terjadi saat itu?
-Banyak yang pulang kampung, terutama para asisten rumah tangga aka PRT
-Kota-kota besar jadi lengang
-Barang-barang pokok meningkat
-Kesibukan yang luar biasa bagi yang merayakan Hari Raya
-dan lain sebagainya
Nah, saat itu berkat yang paling enak tuh adalah TIDAK ADA MACET. Di lain sisi, ada masalah besar. Pertanyaan yang selalu muncul adalah "Apakah benar PRT gue akan pulang? Atau dia malah pindah ke 'lain hati'?"
Ternyata mereka tuh dibutuhkan banget ya. Sampe pada akhirnya mereka ga pulang lagi setelah hari raya, perasaan panik pun melanda. Cuapekkk juga lho jadi PRT ternyata. Nah, waktu mulai nyari lagi pasti butuh waktu dan bikin stres.
Pertanyaan saya adalah : Napa ga jawab pertanyaan mereka yang lagi stres dan butuh banget bantuan ini. Yang lebih penting lagi, kita harus profesional dong. Karena itu, untuk melakukan ide bisnis yang satu ini, memang ga diperlukan modal banyak tapi tuntutannya banyak.
Ini beberapa yang harus disiapkan :
-Training
-Cari orang
-Lisensi terpercaya
-Tahu market place
-Siapin satu tempat khusus
Btw, ada juga hal-hal yang perlu diperhatikan saat ingin menjalankan ide bisnis yang satu ini
-Resiko orang yang kita terima ternyata 'negatif' seperti melarikan diri, mencuri, dan lain sebagainya
-Resiko udah ditraining eh malah kabur
-Resiko dicomplain
Kalau kalian punya hati di bagian pelayanan yang excellent ini, maka cobalah lakukan. Kalau kita bisa menjawab kebutuhan orang-orang yang mencari ini, bisa jadi lho kita jadi berkat juga buat orang tersebut dan hidup pun jadi win-win solution deh
Tapi kalau kalian pikir ini jasa penyalur pembantu, tet tot.... kalian salah.. bisa jadi sih sebagiannya sebagai penyalur pembantu tapi bukan itu intinya... Coba tebak kira-kira bisnis apakah ini? Untuk bisa tahu, kalian perlu liat cluenya yaitu ada di :
-Judul
-Yang harus disiapkan
-Gambar
Wednesday, February 4, 2015
Ide Bisnis : EO yang Tak Pernah Terpikirkan Sebelumnya
Belasan tahun yang lalu, ketika saya baru mulai bekerja, saya mendapatkan ide ini. Ide ini sih nggak akan saya ungkapkan terus terang. Tapi apapun ide ini, ini bisa jadi kamu kembangkan jadi ide kreatif sendiri. Oke, akan mulai saya jelaskan.
Jadi, saya waktu itu adalah sebagai seorang administrasi di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan. Produk yang dijual adalah teh yang sehat, obat untuk kencing manis atau diabetes miletus (DM), dan semacamnya. Produk ini diproduksi dengan bahan alami. Untuk pengobatan DM, menggunakan buah mengkudu yang sudah diekstrak. Tehnya pun diproduksi sendiri dan bermanfaat bagi kesehatan. Ada pula untuk hipertensi. Kira-kira, itu sedikit latar belakang perusahaan tempat saya bekerja.
Di sana, saya seringkali mendapati kesulitan dalam menyesuaikan laporan dan kenyataan di lapangan. Karena bekerja sebagai administrasi yang menuntut kesamaan antara lapangan dan laporan, membuat saya harus terjun sendiri dan mengecek.
Seringkali, pencatatan yang tidak benar dari bagian gudang, menjadikan saya setiap bulan di tahun pertama saya bekerja harus datang dan lembur. Saya diharuskan 'bergaul' dengan barang-barang di gudang. Menyesuaikan data dan fakta merupakan pekerjaan yang membutuhkan banyak waktu.
Belum lagi, saya juga menemukan kesulitan dalam mengecek data-data yang lama, apalagi jika data-data itu sudah berada di gudang. Data-data tersebut ditumpuk begitu saja. Alhasil, semua kardus pada akhirnya harus dibongkar dan dirapikan kembali.
Anda bisa bayangkan, berapa banyak waktu yang harus dibuang untuk itu. Belum lagi, saya masih harus menyusun laporan dan memperbaiki kesalahan input yang sebelumnya.
Saya pun jadi mendapatkan ide ini. Ide yang tentu saja akan meringankan sekaligus membuat lega orang-orang yang berhubungan di dalamnya seperti saya sebagai admin, penjaga gudang, maupun sales yang menanyakan kuantitas barang.
Yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis ini adalah
-Orang yang teliti
-Kesediaan berada di tempat yang lembab, basah, dan mungkin sangat... sangat...sangat kotor
-Pencatatan yang rapi
-Komitmen kepada perusahaan tertentu
Anda sendiri bisa mengembangkan ide ini dan menjalankannya dengan lebih baik lagi. Menurut saya, ini akan menjadi bisnis yang akan sangat menguntungkan, baik bagi Anda yang melakukannya ataupun bagi perusahaan yang menyewa Anda.
Selamat berkarya
Jadi, saya waktu itu adalah sebagai seorang administrasi di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kesehatan. Produk yang dijual adalah teh yang sehat, obat untuk kencing manis atau diabetes miletus (DM), dan semacamnya. Produk ini diproduksi dengan bahan alami. Untuk pengobatan DM, menggunakan buah mengkudu yang sudah diekstrak. Tehnya pun diproduksi sendiri dan bermanfaat bagi kesehatan. Ada pula untuk hipertensi. Kira-kira, itu sedikit latar belakang perusahaan tempat saya bekerja.
Di sana, saya seringkali mendapati kesulitan dalam menyesuaikan laporan dan kenyataan di lapangan. Karena bekerja sebagai administrasi yang menuntut kesamaan antara lapangan dan laporan, membuat saya harus terjun sendiri dan mengecek.
Seringkali, pencatatan yang tidak benar dari bagian gudang, menjadikan saya setiap bulan di tahun pertama saya bekerja harus datang dan lembur. Saya diharuskan 'bergaul' dengan barang-barang di gudang. Menyesuaikan data dan fakta merupakan pekerjaan yang membutuhkan banyak waktu.
Belum lagi, saya juga menemukan kesulitan dalam mengecek data-data yang lama, apalagi jika data-data itu sudah berada di gudang. Data-data tersebut ditumpuk begitu saja. Alhasil, semua kardus pada akhirnya harus dibongkar dan dirapikan kembali.
Anda bisa bayangkan, berapa banyak waktu yang harus dibuang untuk itu. Belum lagi, saya masih harus menyusun laporan dan memperbaiki kesalahan input yang sebelumnya.
Saya pun jadi mendapatkan ide ini. Ide yang tentu saja akan meringankan sekaligus membuat lega orang-orang yang berhubungan di dalamnya seperti saya sebagai admin, penjaga gudang, maupun sales yang menanyakan kuantitas barang.
Yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis ini adalah
-Orang yang teliti
-Kesediaan berada di tempat yang lembab, basah, dan mungkin sangat... sangat...sangat kotor
-Pencatatan yang rapi
-Komitmen kepada perusahaan tertentu
Anda sendiri bisa mengembangkan ide ini dan menjalankannya dengan lebih baik lagi. Menurut saya, ini akan menjadi bisnis yang akan sangat menguntungkan, baik bagi Anda yang melakukannya ataupun bagi perusahaan yang menyewa Anda.
Selamat berkarya
Ini clue dalam bentuk gambar... |
Thursday, January 29, 2015
Film Review : Anne Frank's Point of View
Dear Kitty,
Aku udah selesai nonton Anne Frank, film yang panjangnya 3 jam. Awalnya, aku nonton dulu dokumenternya. Awal ceritanya sih Anne Frank benar-benar terlihat gadis berusia 15 tahun yang sedang mencari cinta dan jati diri.
Dia menikmati hidup dan sangat manja sama sang ayah. Bahkan dia sempat merasakan cinta monyet. Namun, perang mengubah hidupnya meskipun tidak pandangan hidupnya. Anne Frank tetaplah seorang remaja yang berhati baik.
Anne Frank bercerita tentang cita-cita yang ingin diraih, menjadi seorang penulis. Anne Frank merupakan seorang anak remaja biasa yang bermimpi akan masa depan yang indah. Namun semua yang ingin dia capai, tidak bisa diwujudkan.
Mereka hidup dalam ketakutan akan ditangkap. Mereka hidup dalam kecemasan dan menunggu kapankah akan berakhir.Namun sayangnya, Anne Frank tak bisa bertahan hingga akhir. Diduga dia meninggal beberapa hari kemudian setelah saudaranya Margot meninggal. Diduga dia meninggal akibat penyakit yang menyerangnya.
Meskipun akhirnya dia meninggal di usia belasan tanpa pernah sekalipun menerbitkan bukunya. Tapi buku hariannya kini menjadi sebuah buku yang disorot banyak orang yang tertarik pada Perang Dunia II. Namanya bahkan diabadikan pada salah satu gedung.
Kita ga tahu apakah yang kita buat dalam hidup ini kadang memberi dampak atau nggak. Tapi kalau kita selalu memberikan yang terbaik, maka kita berharap bahwa kita dapat berguna bagi orang lain, terutama bagikan kasih pada orang-orang di sekeliling kita.
Wednesday, January 28, 2015
Betapa Susahnya 'Prosedur' di Negara Timur Untuk Dapatkan Pasangan
Central Park
Sabtu
17 Januari 2015
Sore itu entah kenapa aku pengen banget ketemu dan kongkow dengan temen-temenku. Akhirnya aku ke group dan ajakin janjian. Tp ternyata hanya ada 2 org yg bisa, Dian dan Philip.
Jam 6.15 sore aku ke konter tempat Philip kerja, dia bagian marketing di Soho. Sambil nunggu Dian dateng, aku ngitarin stand-stand deket situ. Waktu Philip BBM klo Dian udah dtg, aku pun lsg ke standnya Philip lagi.
Sebenernya waktu itu aku liat Philip capek banget, di bawah matanya item banget dan muka pucat. Tp aku pkr karena dia putih makanya emang gitu kali, pikirku
Baru nanya-nanya mau makan dimana, ada org yg pengen nanya-nanya tentang Soho. Akhirnya aku dan Dian ke ATM dl. Kata Dian sih, Philip pengen makan Sushi Tei. Jadi aku BBM Philip nyusul kami di sana. Ga taunya antrian sampe 24. Wew, kami jadi pindah ke Ta Wan yg antriannya cm 6.
Selama ngantri itulah, kami cerita ngalor ngidul. Dian cerita ttg saudaranya yg ditentang keluarga untuk pacaran dg cowo tertentu. Dari situ Philip kemudian me-list data-data yg perlu orang Timur lakukan agar bisa jadi suami istri. Aku ga ingat persis sih tp inilah kurang lebih datanya :
1. Tahap mencari
2. Tahap kenalan
3. Liat apakah ada chemistry
4. Liat apakah dia sesuai tipe
5. Pdkt
6. Keluarga harus setuju lebih dahulu karena keluarga masih pengaruhnya gede
7. Pacaran
8. Saling mengenal
9. Menentukan tanggal pernikahn
10. Urusan nikah, keluarga jg hrs dilibatkan karena begitulah adat Timur
11. Jadi suami istri pun kadang keluarga jd faktor yg menentukan kelanggengan
Intinya klo mau jadi suami istri prosesnya panjang jg. Jd salut sama yg udah merit :) Emang listnya terasa sedikit konyol ya tapi begitulah budaya Timur, beda banget dengan Barat yg serba gampang, malah mungkin terlalu gampang. Tp mgk inilah juga penyebab mengapa aku blm merit2 yak #justasking #justthought
Kalau diingat-ingat lagi, aku miris sendiri. Andai waktu itu kami ke Sushi Tei yg lagi Philip idamkan, mungkin aku bisa merasa sedikit lega.
Mirisnya lagi, Philip ga akan merasakan jalur panjang yg dia list untuk bisa jadi seorang suami karena dia sendiri sudah ga ada di dunia ini
Jadi 9 hari setelah kami ketemu, dia masuk icu karena demam berdarah stadium 4. Dua hari setelahnya, dia dipanggil Bapa pulang.
Kehidupan manusia begitu singkat ya. Aku ingat pertama kali ketemu dia, kami karaoke bareng. Pulangnya, dia yg harusnya pulang ke arah berlawanan, mau nganterin aku sampe ke depan gerbang yg menuju transjakarta. Aku minta sama Tuhan untuk melakukan mujizatNya tapi yg Dia lakukan malah memanggilnya pulang.
Aku ga tau gimana perasaan mama papanya saat ini. Tadi pagi ketika melihat anak mereka sudah tak ada lagi nafasnya. Gimana bisa? Tapi aku berdoa semoga Tuhan berikan mereka kekuatan dan tetap bersandar sama Tuhan. Anak mereka udah sama Tuhan di surga dan suatu hari lagi mereka akan berkumpul. Ga ada lagi dukacita, hanya sukacita semata, sakit penyakit pun lenyap. Mungkin aku jg bisa denger list-list unik lainnya yg dibuat Philip.
Tribute to my friend
Philip Kristanto
1983-2015
Sabtu
17 Januari 2015
Sore itu entah kenapa aku pengen banget ketemu dan kongkow dengan temen-temenku. Akhirnya aku ke group dan ajakin janjian. Tp ternyata hanya ada 2 org yg bisa, Dian dan Philip.
Jam 6.15 sore aku ke konter tempat Philip kerja, dia bagian marketing di Soho. Sambil nunggu Dian dateng, aku ngitarin stand-stand deket situ. Waktu Philip BBM klo Dian udah dtg, aku pun lsg ke standnya Philip lagi.
Sebenernya waktu itu aku liat Philip capek banget, di bawah matanya item banget dan muka pucat. Tp aku pkr karena dia putih makanya emang gitu kali, pikirku
Baru nanya-nanya mau makan dimana, ada org yg pengen nanya-nanya tentang Soho. Akhirnya aku dan Dian ke ATM dl. Kata Dian sih, Philip pengen makan Sushi Tei. Jadi aku BBM Philip nyusul kami di sana. Ga taunya antrian sampe 24. Wew, kami jadi pindah ke Ta Wan yg antriannya cm 6.
Selama ngantri itulah, kami cerita ngalor ngidul. Dian cerita ttg saudaranya yg ditentang keluarga untuk pacaran dg cowo tertentu. Dari situ Philip kemudian me-list data-data yg perlu orang Timur lakukan agar bisa jadi suami istri. Aku ga ingat persis sih tp inilah kurang lebih datanya :
1. Tahap mencari
2. Tahap kenalan
3. Liat apakah ada chemistry
4. Liat apakah dia sesuai tipe
5. Pdkt
6. Keluarga harus setuju lebih dahulu karena keluarga masih pengaruhnya gede
7. Pacaran
8. Saling mengenal
9. Menentukan tanggal pernikahn
10. Urusan nikah, keluarga jg hrs dilibatkan karena begitulah adat Timur
11. Jadi suami istri pun kadang keluarga jd faktor yg menentukan kelanggengan
Intinya klo mau jadi suami istri prosesnya panjang jg. Jd salut sama yg udah merit :) Emang listnya terasa sedikit konyol ya tapi begitulah budaya Timur, beda banget dengan Barat yg serba gampang, malah mungkin terlalu gampang. Tp mgk inilah juga penyebab mengapa aku blm merit2 yak #justasking #justthought
Kalau diingat-ingat lagi, aku miris sendiri. Andai waktu itu kami ke Sushi Tei yg lagi Philip idamkan, mungkin aku bisa merasa sedikit lega.
Mirisnya lagi, Philip ga akan merasakan jalur panjang yg dia list untuk bisa jadi seorang suami karena dia sendiri sudah ga ada di dunia ini
Jadi 9 hari setelah kami ketemu, dia masuk icu karena demam berdarah stadium 4. Dua hari setelahnya, dia dipanggil Bapa pulang.
Kehidupan manusia begitu singkat ya. Aku ingat pertama kali ketemu dia, kami karaoke bareng. Pulangnya, dia yg harusnya pulang ke arah berlawanan, mau nganterin aku sampe ke depan gerbang yg menuju transjakarta. Aku minta sama Tuhan untuk melakukan mujizatNya tapi yg Dia lakukan malah memanggilnya pulang.
Aku ga tau gimana perasaan mama papanya saat ini. Tadi pagi ketika melihat anak mereka sudah tak ada lagi nafasnya. Gimana bisa? Tapi aku berdoa semoga Tuhan berikan mereka kekuatan dan tetap bersandar sama Tuhan. Anak mereka udah sama Tuhan di surga dan suatu hari lagi mereka akan berkumpul. Ga ada lagi dukacita, hanya sukacita semata, sakit penyakit pun lenyap. Mungkin aku jg bisa denger list-list unik lainnya yg dibuat Philip.
Tribute to my friend
Philip Kristanto
1983-2015
Thursday, January 22, 2015
Tuhan Peduli Bahkan Sampai Urusan Terkecil Sekalipun
Beberapa waktu yang lalu mama dan ipar (cewek) saya datang. All the girls shout "Wahoooo"
Mereka bawa 'persenjataan' yang lengkap, biasa untuk keperluan sehari-hari mereka. Gincu dan bedak itu pasti. Hairdryer, sisir (bahkan berbagai jenis sesuai keperluan) dan juga pernak-pernik lainnya. Ngeliat mereka, saya jadi miris sama diri saya sendiri. Soalnya saya ini cewek tulen tapi ga kayak cewek. Apa maksudnya coba?
Gini nih, saya lebih perjelas lagi. Saya punya rambut yang panjang, yang tentunya memerlukan sisir bukan? Tapi terus terang, jangan tanya saya mengapa cewek punya banyak sisir, karena saya hanya punya satu. Itupun sisir yang udah jelek. Ga percaya? Ini nih gambarnya :
Liat di ujung gagangnya, udah putus kan? Itu harusnya ada cermin. Kalau dipikir-pikir saya beli sisir ini sekitar 5 tahun yang lalu. Dan sekarang masih dipake? WHatta!!
Terus napa sih dengan sisir ini? Kayaknya penting banget...
Ya terus terang emang penting sih, karena saya mau bicara tentang apa yang saya syukuri dalam hidup
Nah jadi, di dalam hati saya timbul niat pengen punya sisir baru. Soalnya ngeliat mama dan ipar saya itu. Wkwkwkwk
Beberapa hari setelah itu, saya ga mikirin tuh mau beli sisir. Akhirnya, saya ikut acara games di gereja gitu, untuk para sukarelawan dan sukarelawati di sana. Saya tanding basket ceritanya dengan pastor saya. Saya sih berharap bisa menang dan entah mengapa saat itu perasaan saya udah seneng aja. Akhirnya saya menang tipis, hanya 57-56. Saya menang 1 angka doang tapi yang penting menang kan?
Tau ga kalian apa yang saya dapatkan? Percaya atau tidak, saya mendapatkan sisir, persis seperti yang saya inginkan. Terus ada bonusnya lagi. Ini nih sisir baru saya :
Akhirnya saya punya sisir....HOREEEEEE.... Akhirnya saya merasa kayak cewek lainnya juga wkwkkwkw. Nah yang bonusnya itu adalah : sisir ini ada ionnya. Liat kan warna ijo yang menyala itu, itu artinya ionnya lagi dikeluarkan.
Menurut kotaknya sih, kalo lagi nyala gitu, rambut saya bisa rapi. Maklum, saya punya banyak anak rambut dan kesannya sering berantakan. Sisir ini menjawab permasalahan saya yang begitu jelimet soal rambut kwkwkwk
Udah saya coba sih, tapi anak rambut saya masih sering keluar, mungkin karena sayang jadi jarang dipake ya, wkkwkwk. Tapi ya aku merasa seneng banget. Untuk urusan yang kecil seperti ini pun Tuhan kasih aku dan peduli. Aku punya Tuhan yang hebat BUANGETT
Rasanya bangga banget kalo ngelihat perbandingan sisir gue yang dulu dan sekarang. Sisir yang dulu masih ada sih, belum dibuang juga. Tapi itulah, apa yang tidak pernah kita pikirkan, itu yang Tuhan sediakan. Mana pernah gue mikirin bakalan dapat sisir di gereja? Tapi toh, ada aja jalannya. Maacih ya God
Mereka bawa 'persenjataan' yang lengkap, biasa untuk keperluan sehari-hari mereka. Gincu dan bedak itu pasti. Hairdryer, sisir (bahkan berbagai jenis sesuai keperluan) dan juga pernak-pernik lainnya. Ngeliat mereka, saya jadi miris sama diri saya sendiri. Soalnya saya ini cewek tulen tapi ga kayak cewek. Apa maksudnya coba?
Gini nih, saya lebih perjelas lagi. Saya punya rambut yang panjang, yang tentunya memerlukan sisir bukan? Tapi terus terang, jangan tanya saya mengapa cewek punya banyak sisir, karena saya hanya punya satu. Itupun sisir yang udah jelek. Ga percaya? Ini nih gambarnya :
Liat di ujung gagangnya, udah putus kan? Itu harusnya ada cermin. Kalau dipikir-pikir saya beli sisir ini sekitar 5 tahun yang lalu. Dan sekarang masih dipake? WHatta!!
Terus napa sih dengan sisir ini? Kayaknya penting banget...
Ya terus terang emang penting sih, karena saya mau bicara tentang apa yang saya syukuri dalam hidup
Nah jadi, di dalam hati saya timbul niat pengen punya sisir baru. Soalnya ngeliat mama dan ipar saya itu. Wkwkwkwk
Beberapa hari setelah itu, saya ga mikirin tuh mau beli sisir. Akhirnya, saya ikut acara games di gereja gitu, untuk para sukarelawan dan sukarelawati di sana. Saya tanding basket ceritanya dengan pastor saya. Saya sih berharap bisa menang dan entah mengapa saat itu perasaan saya udah seneng aja. Akhirnya saya menang tipis, hanya 57-56. Saya menang 1 angka doang tapi yang penting menang kan?
Tau ga kalian apa yang saya dapatkan? Percaya atau tidak, saya mendapatkan sisir, persis seperti yang saya inginkan. Terus ada bonusnya lagi. Ini nih sisir baru saya :
Akhirnya saya punya sisir....HOREEEEEE.... Akhirnya saya merasa kayak cewek lainnya juga wkwkkwkw. Nah yang bonusnya itu adalah : sisir ini ada ionnya. Liat kan warna ijo yang menyala itu, itu artinya ionnya lagi dikeluarkan.
Menurut kotaknya sih, kalo lagi nyala gitu, rambut saya bisa rapi. Maklum, saya punya banyak anak rambut dan kesannya sering berantakan. Sisir ini menjawab permasalahan saya yang begitu jelimet soal rambut kwkwkwk
Udah saya coba sih, tapi anak rambut saya masih sering keluar, mungkin karena sayang jadi jarang dipake ya, wkkwkwk. Tapi ya aku merasa seneng banget. Untuk urusan yang kecil seperti ini pun Tuhan kasih aku dan peduli. Aku punya Tuhan yang hebat BUANGETT
Rasanya bangga banget kalo ngelihat perbandingan sisir gue yang dulu dan sekarang. Sisir yang dulu masih ada sih, belum dibuang juga. Tapi itulah, apa yang tidak pernah kita pikirkan, itu yang Tuhan sediakan. Mana pernah gue mikirin bakalan dapat sisir di gereja? Tapi toh, ada aja jalannya. Maacih ya God
Subscribe to:
Posts (Atom)