Thursday, July 5, 2012

Menutup Diri

Belakangan ini aku kembali me-review tentang hati dan perasaanku.

Aku ingat tentang bagaimana diriku dulu. Aku orangnya sangat introvert, tertutup dan sebisa mungkin menghindar dari setiap orang. Aku punya pikiran-pikiran negatif kalau seseorang yang ingin berteman denganku hanya ingin mendapatkan sesuatu, mereka tidak benar-benar menyukaiku sebagai teman. Dengan pikiran seperti itulah aku tumbuh dewasa.

Ketika aku dewasa dan keluar dari lingkungan yang aman, aku menemukan banyak hal. Aku melihat bahwa memang ada orang2 yang seperti itu, yang selalu memanfaatkan teman namun ada banyak lainnya yang simply just because they wanna make friends with you or with other humans.

Namun, pikiran-pikiran yang salah itu dapat kembali lagi. Terkadang aku masih bertanya-tanya, apakah aku terlalu dimanfaatkan orang? Apakah aku ini benar-benar disukai seseorang sebagai teman mereka? Aku seringkali bertanya seperti itu.

Tapi lucunya, Tuhan memang punya cara sendiri bagaimana menjawabnya. Kadang-kadang hanya melalui pertanyaan seseorang tentang hari yang kulalui, terkadang melalui candaan mereka yang berada di sekelilingku tentang segala hal, terkadang hanya melalui sikap diam yang mengerti bagaimana diriku dan menerimaku apa adanya. Atau mungkin melalui pertengkaran yang akhirnya membuat kami saling lebih mengerti.

Kekuranganku banyak, baik sebagai seorang anak, teman, anggota keluarga, sahabat, saudara, teman kerja, teman sepelayanan gereja, sebagai apapun diriku saat ini. Namun aku melihat kekurangan itu dapat membuat aku kuat. Justru di balik kelemahanlah, Tuhan pakai untuk kekuatan-Nya.

amiiiin