My boss one day sharing to us about life. About the purpose of our life. Dia mengunjungi seorang bapak, yang bisa dibilang sederhana meski dia punya perusahaan besar di Indonesia. Dia melihat bagaimana sikap dan perkataan bapak ini yang dapat memberkati orang lain.
Selama 30 tahun, sang bapak mencari untuk apa dia ada di dunia ini. Selama 30 tahun, sampai dia beranjak tua. Selama 30 tahun itu, dia menjalani kehidupan tanpa mengenal sesungguhnya untuk apa Tuhan ciptakan dia, untuk apa Tuhan merancangnya sejak dari kandungan dan mengapa dia harus berada dalam lingkungan maupun situasi yang dia hadapi selama kehidupannya. Itu semua baru dia temukan setelah 30 tahun pencariannya.
Bapak ini menemukan bahwa dirinya dijadikan ke dunia buat menjadi pembicara bagi para leader. Dia ada untuk memberikan motivasi bagi mereka. Itu membuat aku berpikir dan terbuka lebih lebar lagi, untuk apa aku ada?
Dimulai dari masa kecilku. Aku menjadi orang yang introvert. Aku pikir, kalau aku tidak dicintai, untuk apa aku ada? Aku masuk ke dalam duniaku sendiri. Lebih baik aku lari ke duniaku sendiri, aku tidak akan sakit. Aku hidup bahagia, aku tak peduli orang lain dan aku tak peduli kenapa aku ada di dunia ini jika tidak ada yang peduli padaku ataupun yang membutuhkan aku.
Beranjak dewasa, aku mulai mengalami kepahitan hidup. Aku tidak bisa menerima mengapa aku ditempatkan dalam situasi yang membuatku selalu menderita dan rugi. Aku tak mau berada di posisi ini, tapi kenapa ini terus terjadi padaku. Aku tanya Tuhan, kenapa aku dilahirkan di dunia ini? Kenapa aku lahir sebagai cewek? Aku tak menemukan jawaban, untuk apa aku ada
Aku lihat ke belakang hidupku. Saat masih kecil, aku suka sekali sama basket. Jikalau saja kutekuni, mungkin saja aku jadi pebasket wanita yang berhasil sekarang ini. Aku dikenal sebagai inovator sejati dalam bidang basket wanita. Mungkin ini tujuan hidupku, kalau begitu. Lalu, aku ingin menjadi astronom ataupun astronot. Tapi aku tak tahu harus pergi kemana untuk menjadi seperti itu. Akhirnya aku pun hanya bisa bermimpi. Andai saja aku mencari tahu, mungkin saat ini aku sudah bergabung bersama NASA untuk pergi ke bulan, Mars, planet-planet lainnya. Aku kemudian suka menjadi pramugari. Aku ingin langsing seperti mereka. Aku ingin tinggi. Tapi itu lagi-lagi hanya keinginanku. Kalau memang aku mau tinggi untuk bisa seperti mereka, kenapa dari dulu aku tidak mencoba berolahraga untuk menambah tinggi tubuhku?
Aku suka pada musik. Aku bisa mendengarkannya 24 jam 7 hari seminggu. Aku tak bisa hidup tanpa musik. Aku juga ingin menjadi pemusik, entah aku menciptakan lagu, entah itu bisa memainkan alat musik. Maka aku pun bertekad membeli gitar seharga Rp 10 ribu ketika aku masih duduk di bangku SMP. Tapi apa yang terjadi? Sampai sekarang, aku tidak bisa memainkan gitar, apalagi menjadi gitaris terkenal. Aku belajar keyboard di masa dewasaku, tapi itupun tidak sampai tamat. Aku pernah menciptakan beberapa lagu yang tidak pernah didengarkan oleh orang lain kecuali diriku sendiri. T_T
Aku suka membaca dan segala sesuatu hubungannya dengan tulis menulis. Tulisanku pernah terbit di Tabloid Fantasi meski hanya curhatan dan itu pun diedit oleh editornya. Aku pernah ikut lomba membuat cerpen. Dari lima orang yang ikut lomba, aku urutan kelima. Aku tidak menggali, bagaimana menulis cerpen yang baik. Akhirnya tulisanku hanya berkisar di buku, aku membuat cerpen2 yang tidak pernah kutunjukkan pada orang lain. Aku pernah ingin sekolah bahasa (Pada saat kelas 3 SMA, biasanya kita harus memilih apakah mau masuk IPA, IPS, atau Bahasa). Tapi karena bahasa hanya ada di sekolah negeri dan saat itu maraknya kerusuhan yang berakibat buruk bagi orang China (karena aku China) tahun 1998, aku tidak mengambil jurusan itu. Aku pernah mencoba membuat tulisan di Koran Kompas. Sebanyak yang aku kirim, sebanyak itulah yang dikembalikan. Bukti bahwa tulisanku jauh dari standar. Meskipun sekarang aku menjadi seorang web content yang setiap harinya menulis, aku tetap sering bertanya, apakah untuk inilah aku ada?
Aku tahu Tuhan pasti ingin aku melakukan sesuatu selama aku masih di dunia ini. Aku ingin menyenangkan hati-Nya selama aku ada di dunia ini tapi apa? Seakan mengkonfirmasi, beberapa kali Tuhan berbicara kepadaku melalui khotbah-khotbah yang aku dengar, melalui kesaksian bosku itu, melalui kesaksian orang2 yang telah menemukan apa tujuan hidup mereka. Banyak yang kudengar dan kusaksikan bagaimana seseorang berhasil mengejar tujuan hidupnya.
Ketika dia menjadi seorang akunting, maka gairahnya untuk angka-angka begitu meluap. Ketika dia bermusik, musiknya menghanyutkan dirinya ke dunia yang indah. Ketika dia menjadi seorang dokter, dengan bersemangat dia akan menceritakan kenapa penyakit ini itu. Seorang lain desainer, hasil karyanya begitu berseni dan menotok hatiku. Yang lainnya seorang pembuat kue, tapi kue buatannya begitu enak dilihat apalagi dimakan. Mereka semua menemukan tujuan hidup mereka. Lalu, untuk apa aku ada Tuhan? Berikan aku passion untuk melakukan sesuatu untuk-Mu agar hidupku ini dapat memuliakan-Mu.
No comments:
Post a Comment