Sebenernya aku belum punya anak, bahkan aku belum merit, heheheh. Cuma, aku punya surat ini untuk anak-anakku kelak. Entah itu anak angkat, anak rohani, atau anak kandung. Aku punya impian ini buat mereka.
Sebagai orangtua yang pernah gagal di masa mudanya, aku tahu pasti kalau kita punya impian yang dulunya ingin kita wujudkan namun ga berhasil. Aku mungkin ga akan pernah jadi musisi, tapi aku ga akan maksain anak-anakku untuk jadi seorang musisi. Mungkin aku ga bisa jadi organisator yang baik yang punya bukti bahwa aku seorang organisator, tapi itupun ga akan aku paksain. Apapun impianku, itu tetap jadi impianku doang. Tapi aku punya impian lain buat anak-anakku kelak.
Aku cuma mau bilang pada mereka untuk TERUS MENJADI APA YANG MEREKA IMPIKAN. Tapi jangan lupa untuk jadi yang terbaik di dalam hal itu. Jangan mau kompromi dengan keadaan, tapi terus terobos itu hingga berhasil.
----
Misalnya suatu hari nanti, anakku ingin menjadi pelukis terkenal. Jangan mau kompromi untuk bersekolah di sekolah biasa. Sekolahlah di sekolah yang punya kurikulum tentang menggambar yang terbaik. Jika suatu hari nanti, aku sebagai orangtua tak mampu membiayaimu, jangan kuatir dan kompromi. Usahakanlah untuk mendapatkan beasiswa di sekolah itu. Usahakanlah suatu jalan dan jadilah berhasil, karena Bapamu di surga kaya dan mampu memenuhi kebutuhanmu.
Namun jika memang pada akhirnya engkau blm dpt memenuhi impianmu, jangan kecewa. Hal itu terjadi pasti ada sebabnya. Kita ga akan tau apa sebabnya tapi yakinlah Nak, Tuhan tetap kasih yg terbaik. Lagian belum berhasil itu bukan berarti gagal. Kegagalan sekalipun merupakan kesuksesan yg tertunda. Yang penting adalah JANGAN MENYERAH
Jangan mau kompromi kalau suatu hari nanti, temen-temen kamu ngasih pengaruh yang buruk. Cita-citamu jadi terlihat tak menarik dan kamu diajak untuk bersenang-senang. Ingatlah Nak, ada hal-hal yang terlihat menarik namun konsekuensinya yang ga enak itu harus kamu tanggung seumur hidup. Pikirkanlah sebelum bertindak, karena sebuah tindakan itu seperti kamu menorehkan tulisan di sebuah batu, tidak bisa dihapus kembali.
Jika suatu hari nanti, kamu ngeliat ga ada kesempatan untuk mengejar impianmu. Kalau jalan terasa buntu, kalau orang-orang sepertinya tak memberimu kekuatan malah melemahkanmu, malah menganggap engkau ga bisa, jangan pernah menyerah. Selama apa yang kau impikan itu mulia, ada aku dan Tuhan yang mendukungmu. Kamu tahu kan, betapa besarnya kekuatan Tuhan itu? Dia pasti bisa mewujudkan apapun yang engkau mau. Ketoklah terus pintu-Nya, ketok tanpa henti Nak.
----
Kenapa aku nulis ini?
Aku dulu melakukan banyak kompromi. Ketika aku merasa tak berbakat jadi seorang penulis, aku berhenti mengejar cita-citaku. Aku mencari hal lain yang dapat kukerjakan. Pada akhirnya, hidupku rata-rata saja. Tidak ada talenta lebih, tak ada kesempatan lebih. Hanya secukupnya. Ketika aku ga bisa kuliah, aku ga ngotot untuk cari beasiswa atau mungkin uang tambahan biar aku bisa kuliah di universitas pilihanku. Pada akhirnya, aku hanya sekedar kuliah untuk mendapatkan status.
Ketika semua orang ngomongin aku kalau aku ga bisa, aku ga ngotot untuk membuktikan pada mereka kalau aku ga bisa. Aku menyerah karena aku tahu aku pun meragukan diriku sendiri. Tapi aku lupa bahwa aku punya Allah yang luar biasa. Kalau aku ga bisa, Dia pasti buat bisa.
Aku mulai menebusnya mulai saat ini. Ga ada yang terlambat untuk segala sesuatu. Mulai sekarang, aku hanya ingin yang terbaik, aku hanya melakukan yang terbaik. Mungkin hatiku bakalan menjerit, tubuhku bakalan memberontak, dan pikiranku bakalan sengsara. Tapi sebuah perubahan ke arah lebih baik emang seringkali ga enak, namun dampaknya akan aku rasakan untuk seumur hidup.
Jadi aku mulai mengharapkan yang terbaik. Aku terus melatih diriku untuk melakukan yang terbaik. Aku pun menginginkan yang terbaik. Allah pun menjanjikan aku yang terbaik, jadi mengapa tidak? Kalau punya suami, aku mau yang terbaik yang bisa Tuhan berikan. Aku yakin, pada akhirnya tentu Tuhan pun mempercayakan aku anak-anak yang terbaik yang aku punya. Kalau aku dipercayakan suatu talenta, aku ingin mengembangkannya hingga mencapai maksimal. Kalau aku dipercayakan suatu harta, aku ingin harta itu menjadi kekal di surga. Artinya, aku akan mempergunakannya untuk apa yang Allah perintahkan.
Segala sesuatu yang aku harapkan, pikirkan, kerjakan, dapatkan adalah yang terbaik semata. Menurut aku, memang meski aku ga meraih yang terbaik di masa kecil dan masa mudaku, pada akhirnya kalau bersama Tuhan, aku akan tetap dapatkan yang terbaik. Aku hanya perlu berjuang dan berdoa....
No comments:
Post a Comment