Tuesday, September 27, 2016

Cara Cepet Move On Untuk Jomblo yang Baru Putus

Yang namanya baru putus itu, rasanya kayak nano-nano. Cuma nggak seenak nano-nano, putus itu nyakitin. Ya, namanya juga putus, berarti ada sesuatu yang dulunya tersambung jadi terlepas. Mungkin bisa dikiaskan dengan kita dibunuh dengan berbagai macam alat, seperti ditusuk dengan pisau, kemudian ditembak di kaki, lalu dicekik. Ih syerem amat yakkk

Kalau baru putus, kamu kayak orang gila, Kadang kalau ingat hal-hal yang lucu tentang kalian berdua, kamu ketawa sendiri atau minimal senyum deh. Tapi kalau lagi inget pertengkaran-pertengkaran atau penyebab kalian putus, hati kamu jadi sedih. Ga peduli kamu lagi ada di pesta, tiba-tiba air mata mengalir aja. Bener ga?

Biar ga disangka orang gila, ini demi kebaikan kamu sendiri, kamu harus cepet-cepet move on dari perasaan itu. Entah nanti kamu nyambung lagi sama dia, entah nggak, kamu harus bisa memandang dengan objektif. Jadi ketika kamu pun nyambung lagi dengan dia, kamu tahu bahwa dialah pilihanmu yang tepat. Bukan dipengaruhi oleh perasaan sayang yang masih kamu rasakan ataupun karena pengen bales dendam. Jangan yaaa

Nah, ini dia cara cepet buat kamu bisa kembali memandang dengan perspektif yang tepat dan biasanya efektif banget.

1. Jalan-jalan ke Tempat yang Kamu Suka
Maunya kamu sih mendep di kamar, mandangin foto si dia di hp (karena udah ga jaman tarok foto di pigura), menangis sampe ga ada lagi air mata dan terus ngeliat chating-an, berharap si dia menghubungi kamu. Mungkin cewek gitu kali ya. Kalau cowok, maen game yang disuka, ngebanyol sama temen-temen, atau mungkin nongkrong ga karuan dimana gitu atau ada juga yang fokusin diri ke kerjaan. Bahkan ada yang ngelakuin hal-hal yang ga baik, namun bukan itu solusinya.

Di saat kamu lagi putus, berarti jiwa kamu lagi stres kan. Itu artinya, kamu perlu refreshing. Nah, cara cepat untuk bisa memulihkan jiwa yaitu dengan jalan-jalan. Jalan-jalan di sini bukan cuma sehari ya, minimal ambillah waktu tiga hari buat jalan-jalan. Jalan aja ke tempat yang kamu suka. Misalnya, kamu sebenernya pengen sendirian di tempat sunyi, ya udah pegi aja ke gunung. Kamu suka banget dengan pantai, duduk-duduk bengong atau malah berenang di pantai juga bisa refreshing.

2. Tidak Sekalipun Menghubungi si Dia
Kalau kamu udah putus, jangan sekali-kali menghubungi si dia ataupun memikirkan si dia. Jadi, selama itu fokuslah pada membina hubungan yang lebih erat dengan keluarga, dengan teman, ataupun jaringanmu. Perluas pergaulan agar ada banyak input dan pengertian baru yang kamu dapatkan mengenai suatu hubungan.

Kenapa memikirkannya pun jangan, karena kamu kemudian akan kembali ke siklus di atas. Kamu ga hanya memikirkan dia, tapi juga kejadian-kejadian di masa lampau. Ketika kamu melihat ke masa lampau, kamu ga akan bisa memandang ke depan.

3. Lakukan Perenungan
Setelah kamu udah dua minggu - satu bulan putus sama dia, di saat kamu udah lebih tenang (Kamu bakalan tahu kapan hatimu udah agak tenang), cari waktu buat meneliti hatimu. Apakah si dia adalah orang yang tepat buatmu, apakah kamu bisa terima sisi jeleknya, apakah kalian bisa melangkah bersama lagi. Kalau misalnya, dia ternyata gandengan dengan cewek/cowok lain, gimana hatimu? Coba teliti, apakah hatimu benar-benar mencintai dia ataukah karena kamu cuma terbiasa aja dengan dia.

Teliti juga, apakah ke depan ada masa depan buat kalian? Misalnya dia terus melakukan hal yang sama, apakah kamu bisa terima. Jika hubungan kalian tetap seperti sekarang, apakah kalian bisa terus maju? Apakah hubungan kalian membawa kalian lebih dekat pada Tuhan? Apakah kelebihannya merupakan hal yang paling kamu cari dalam sebuah hubungan? Jika jawabannya tidak, maka sebaiknya cari yang lain.


Jangan berfokus pada masa lampau, buka hatimu lebar-lebar. Perluas pergaulan, dan yang paling penting adalah terus ajak ngobrol Tuhan. Kamu punya uneg-uneg, sampaikan aja sama Dia. Mungkin kamu ga mendengar jawaban-Nya, namun hatimu pasti menemukan ketenangan kalau terus dekat Dia. Gimana bisa dekat? Ya, fokuslah dalam membaca Surat Cinta-Nya. Ambil kejadian dalam kehidupanmu, karena dari situlah kamu belajar untuk mengerti hatimu. Serahkan rasa pedihmu pada-Nya, serahkan kekuatiran akan masa depanmu, dan mulailah melangkah.