Masalah pacaran, saat aku putus, aku menyadari bahwa yang salah itu bukan salah satu pihak saja, tapi keduanya. Dalam hal pacaran yang terakhir, aku menyadari bahwa saat dia berbuat sesuatu yang salah, aku juga punya tanggapan yang salah. Aku menanggapinya dengan sikap yang salah, sehingga hubungan makin buruk. Seharusnya, ketika kita tahu hubungan itu sudah salah, kita seharusnya berani ambil tindakan untuk mengakhirinya, sesakit apapun itu.
Ga tau kenapa, kayaknya di dunia ini ga ada yang cocok buatku. Banyak orang yang bilang, aku mungkin terlalu memilih. Aku jadi bertanya-tanya, apakah mereka ga memilih saat menikah? Yang penting nikah saja tanpa memikirkan bahwa orang yang mereka nikahi akan terus bersama mereka sampai akhir hayat. Kalau salah pilih, bukankah bisa gawat.
Ada pula yang bilang, bahwa mungkin standarku terlalu tinggi. Aku lalu me-list standarku.
1. Anak Tuhan yang takut pada Tuhan
2. Tingginya ya minimal tinggi dari aku deh (Aku sih 160cm)
3. Kalau bisa chinese (karena aku sendiri pun chinese dan pengen punya pacar chinese)
4. Berkomitmen dan setia
Menurut kamu, standarku itu tinggi ga?
Lalu, ada banyak lagi yang bilang macam-macam. Tapi ya terus terang, aku sendiri ga merasa bahwa aku punya standar yang begitu tinggi sehingga hal itu hanya bisa terjadi di angan-anganku saja.
Tapi ada satu pelajaran yang aku tarik dari hubungan ini, hubungan yang membuat aku semakin dewasa dan makin tahu bagaimana mencari pasangan yang sejati. Nah, inilah yang ingin aku bagikan, semoga kamupun merasakan manfaatnya dari pelajaran hidup yang kutarik ini :
1. Seseorang Haruslah Benar-benar Mencintai Allah
Percaya atau tidak, Allah punya andil yang besar di sini. Saat kita mencintai Allah, kita tahu bahwa kita ini cuma manusia biasa yang berada dalam kuasa-Nya. Karena tahu bahwa ada Sesuatu yang lebih besar dari kita, kita jadi percaya pada-Nya dan mengikuti apa yang dikatakan-Nya.
Sama seperti kita sewaktu kecil harus mengikuti apa yang dikatakan ortu, sekalipun kita tidak setuju, ini karena mereka lebih berkuasa daripada kita. Cuma bedanya, di dalam mengikut Allah, kita perlu jatuh cinta pada-Nya, maka kita baru mengikuti-Nya dengan sukarela.
Ajaran-Nya yang utama adalah KASIH. Jadi, sangatlah tepat kalau kita mengikuti Dia dan mengikuti perintah-Nya untuk saling mengasihi. Beda kalau kita mengasihi seseorang dengan kemampuan kita. Suatu hari nanti, kita akan kehilangan kekuatan kita (karena kita cuma manusia biasa, bo) lewat berbagai cobaan, saat itulah kedagingan kita kembali lagi dan menjadi pribadi yang lama, yang mungkin rusak akibat pengalaman masa lalu.
Jadi, sangatlah tepat untuk mencari seorang teman hidup yang takut akan Tuhan. Ada juga lho, dan jumlahnya banyak, kalau boleh aku katakan, bahwa ada anak Tuhan namun kelakuannya tidak menunjukkan rasa takut pada Allah.
2. Seseorang yang Menghormati Kedua Orangtuanya
Sikap yang ditunjukkannya kepada kedua orangtuanya, merupakan cerminan bagaimana dia dibesarkan dan bagaimana dia akan memperlakukan orang lain. Jika dia saja tidak menghormati kedua orangtuanya yang telah membesarkannya, bagaimana dia akan menghargai kamu yang baru akan dijadikannya pasangan hidup.
Saya juga melihat banyak hal. Saat seseorang mencintai orangtuanya, janji Allah baginya ditepati. Banyak orang yang sukses karena dia menghormati orangtuanya. Coba saja lihat sekelilingmu dan buktikan sendiri perkataan ini.
3. Seseorang yang Tahu Menghargai Dirimu
Kamu itu berharga. Bahkan ketika dunia menentangmu, dia akan berada di sisimu dan menerimamu apa adanya. Dia tidak melihat kemana-mana, tapi hanya kepadamu. Saat kamu ngomong, dia akan serius menatapmu dan bukannya matanya jelalatan kemana-mana. Percaya deh, orang yang seperti ini patut kamu pertahankan, karena dia tahu bagaimana menghargai dirimu.
Kalau ketiganya ada pada orang yang kamu sukai, maka pertahankan dia. Dialah orang yang tepat untuk dijadikan teman hidup. Namun, tentu ini ada dampaknya. Kamu pun harus menjadi orang yang seperti itu. Jika tidak, jangan-jangan kamu yang ditolaknya.
No comments:
Post a Comment