Hanya gara-gara ga bisa ngomong "R" aku jadi ga pede. Kayaknya hidup aku berantakan, orang-orang pada mengejek dan semuanya menertawakan. Itulah pandangan yang aku dapatkan tentang diriku sendiri. Aku jadinya malah mengasihani diriku sendiri.
Aku jadi berpikir yang aneh-aneh. "Benarkah aku ini cacat? Akan selamanyakah aku menerima penghinaan seperti ini? Dari kecil sampai dewasa seperti ini, aku selalu diketawain. Emang kalau aku bunuh diri, baru mereka bahagia kali ya karena ga ada lagi orang 'cacat' di dekat mereka." Pikiran-pikiran seperti itu yang seringkali menghampiri diriku saat-saat diketawain seperti itu.
Aku tahu itu tidak benar. Aku tahu pikiran itu salah sama sekali. Tapi pada saat itu, percayalah, susah untuk mengubah pikiran seperti itu. Aku tahu aku harus mengalahkan pikiran2 seperti itu, tapi karena selalu ditusuk, luka-luka itu tidak pernah sembuh benar.
Hal itu membuat aku bad mood. Everyone seems enjoy to make fun of me. Ga taukah mereka kalau itu sama kayak bullying, tepatnya verbal bullying? Meski semuanya anak Tuhan, kadang mereka ga sadar akan apa yang mereka lakukan. Bisa dibilang, verbal bullying ini, sama kayak kalo orang ngomong ke aku, "Eh, China...China..." sama kayak orang kulit putih dulu yang memandang rendah kulit hitam dan mengungkapkan itu dalam kata-kata dan tindakan mereka. Sama kayak ngomong ke orang kurang sempurna, "Eh, ada orang cacat lewat..." Hal itu sama-sama menyakitkan, karena hal itu tidak bisa kita ubah.
Mungkin ngomong "R" bisa diubah, aku ga tau. Tapi maksudku, kalau sesuatu yang tak sempurna itu ada pada diri seseorang, kenapa malah dijadikan bahan tertawaan? Padahal sesuatu yang tak sempurna itu melekat terus pada diri orang tersebut.
Helloooooo, please be careful about what you say to others. Kamu bilang kamu mau jadi terang untuk dunia ini, mau jadi garam. Tapi kok garam malah mengasini hal-hal yang jelek? Seharusnya u menerangi dunia, menggarami sesuatu yang amis seperti ikan agar enak dimakan. Betullll? So, hati-hati dengan ucapanmu. Hei, itu bisa jadi batu sandungan buat orang lain.
Di sisi lain, aku mau mengingatkan buat yang laen. Setiap kita memang punya banyak kekurangan. Mungkin aku ga bisa ngomong "R", mungkin kamu ga punya penglihatan yang sempurna (buktinya kamu pake kacamata), mungkin kamu dilahirkan tanpa ayah, mungkin kamu malah harus duduk di kursi roda. Apapun kekurangan kamu, jangan hal itu dijadikan penghalang. Apa yang di dalam lebih penting daripada apa yang kelihatan di luar. Jangan percaya pada dunia yang selalu ngomong sebaliknya....
No comments:
Post a Comment