Tadi pagi, saya dapat sesuatu yang luar biasa. Saat saya merenungkan kebaikan Tuhan dalam hidup saya, saya melihat bahwa Tuhan bekerja jauh lebih dalam ke hati saya. Selama ini saya menganggap bahwa hidup saya mungkin tidak Tuhan lihat, karena Dia begitu sibuk mengurus anak-anakNya yang lain. Siapalah saya ini? Begitu pikir saya...mungkin juga itu pemikiran Anda.
Lucunya, saya melihat ke belakang, saya dapati Tuhan begitu memperhatikan saya, bahkan hal-hal detail dalam kehidupan saya Dia atur sedemikian rupa. Dia beri saya hal-hal yang sulit saya mengerti. Saya tidak ingin kehidupan yang penuh dengan kesengsaraan, tapi justru itulah yang terjadi pada saya. Saya sering merasa bahwa saya dianaktirikan, tapi ternyata Tuhan memperlihatkan bagaimana dunia ini sebenarnya. Sungguh, segala sesuatu Tuhan kerjakan buat saya secara perfect dan kreatif.
Lalu, pertanyaan itu muncul dalam hati saya. Apakah selamanya saya akan seperti ini? Apakah saya akan terus berpikiran negatif, memperkatakan hal-hal yang negatif, dan melakukan sesuatu yang merugikan orang lain? TIDAK. Tentu saja tidak.
Delapan tahun saya mengenal Tuhan, baru saya tahu bahwa Tuhan ingin saya berubah. Saya banyak mendengarkan cerita motivasi, khotbah yang bagus dan melakukan kegiatan positif tapi bukan itu yang terutama. Tuhan melihat sikap hati saya. Kalau saya tidak berubah, bagaimana mungkin saya mengharapkan keluarga saya dapat berubah? Kalau saya tidak mencerminkan sikap Tuhan, bagaimana mungkin saya dapat jadi terang dan garam bagi dunia?
Untuk itu doa saya kepada Tuhan agar saya diubahkan. Dari hati saya yang paling dalam, Tuhan berikan hati yang peduli pada orang lain. Saya menjadi orang yang benar-benar menyayangi sesama saya, terutama keluarga saya. Saya menjadi orang yang memperkatakan dan lebih penting lagi memikirkan hal-hal yang positif.
Yang perlu diubah adalah akar yang ada di hati saya. Akar itu harus dimulai dengan hal-hal yang baik yang dapat saya lakukan, pikirkan, dan perkatakan. Kiranya saya diperbaharui dan semakin memahami hidup saya ini cerminan hidup Tuhan. Karena itu, saya juga harus mencerminkan sifat saya seperti Tuhan. Jangan sampai saya jadi batu sandungan buat orang lain. Ajar aku lebih lagi ya Tuhan Allahku, Bapa, dan Rajaku...
No comments:
Post a Comment