Kata-kata itulah yang bergema di otakku hari ini. Dikisahkan seorang remaja putri yang baru berusia belasan tahun, telah melakukan 15x aborsi. Yang lebih parah adalah dia adalah pelayan Tuhan. Tiap minggu melayani singer, usher, dan rajin beribadah. Namun, dia sudah melakukan sebanyak itu aborsi....Matanya pun menatap kosong tanpa harapan.
Wow, aku tidak bisa berkata-kata lagi....
Dia bertemu dengan pendeta ini. Pendeta Andy Cokro. Beliau bingung apa yang harus dikatakan kepada anak ini. Jika berkotbah tentang kebaikan Tuhan dan pengampunan Tuhan, dia sudah sering mendengarnya tiap minggu dan tidak akan berpengaruh apa-apa padanya. Di sanalah, kemudian remaja ini diminta untuk melakukan penyembahan.
Saat dia mulai menyembah, di situlah hadirat Tuhan dia rasakan kemudian. Dia menyembah dan menyembah dan dia merasakan pelukan tangan yang kuat. Tangan itu bukan tangan papanya yang selalu melakukan kekerasan kepada dirinya, bukan juga tangan pria-pria yang hanya menginginkan tubuhnya, tapi tangan itu adalah tangan yang penuh kasih yang memberikan kekuatan dan kasih yang luar biasa dalam hidupnya.
Ketika kita merasakan kehidupan begitu menghimpit kita, masalah kita datang menyerang membabi buta, tidak ada lagi kekuatan dalam diri kita, mulailah tiap hari menyembah Tuhan. Menyembah bukan berarti di gereja saja. Ketika Anda di rumah, di mobil, di tempat kerjaan, di sekolah, di kampus, di mall, di parkiran, di setiap sudut kota, di semua tempat Anda dapat menyembah Tuhan.
Sejak saat itu, remaja ini diubahkan. Dia bersungguh-sungguh dalam melayani Tuhan dan telah menumbuhkan komunitas 40 orang yang pernah melakukan aborsi dan bertobat. Mereka menyerahkan hidupnya kepada Tuhan. Tidak hanya itu saja. Remaja ini kemudian mendapatkan beasiswa di Amerika. Suatu hari, pastor di sana menelepon Pastor Andy dan mengatakan, "Thank you that you send this little crazy girl..." Remaja itu bersemangat sekali dalam memberitakan kasih Yesus sehingga 2000 orang yang pernah melakukan aborsi ataupun orang yang pernah kepahitan karena akan diaborsi, diselamatkan oleh kesaksiannya.
Wooooowwwwww, di sini saya tidak bisa berkata-kata, tapi air mata keluar...Wooowwww, that's an amazing story.
Mulai hari ini, aku ingin selalu menyembah Tuhan dimanapun. Tidak ada lagi istilah worship mode on, worship mode off, tapi 24 hours mode on. Mulai hari ini, aku ingin seperti Daud yang menyembah Tuhan setiap saat dan untuk itulah Tuhan selalu menyebutkan perilaku raja-raja Israel dan Yehuda yang tidak seperti Daud.
No comments:
Post a Comment