Friday, October 31, 2014

Lubang di Tengah Jalan

Pagi-pagi buta, saat matahari belum lagi terbit dari peraduannya, aku sudah bangun dan mulai membawa tas gendong yang berisi pakaianku. Aku pun mulai melarikan motorku ke rumah tante yang berjarak sekitar 10 kilometer, yang harus kutempuh dengan bermodalkan lampu jalanan dan lampu motorku saja.

Jika saja itu siang hari, jalan menuju rumah tanteku mudah ditempuh karena lewat jalan belakang. Tapi karena ditutup, aku harus lewat jalan depan yang begitu jauh dan tidak rata. Karena takut keadaan yang sepi, kularikan motorku dengan kecepatan 800 kilometer per jam (0-nya dibuang satu ya).

Saat sudah makin mencapai tujuan, tiba-tiba helmku diterbangkan angin. Pada akhirnya, aku harus berhenti - cukup mendadak mengingat aku sedang melarikan motorku dengan kecepatan tinggi - dan mengambil helm tersebut. Ada rasa kesal di dalam diriku - ya biasalah aku juga manusia - karena aku buru-buru tapi malah harus terhenti karena helm yang tak tahu diri tersebut.

Tiba-tiba aku dikejutkan saat aku sudah kembali berkendara dan melihat sebuah lubang besar di jalanan yang akan kutempuh selanjutnya. Lubang itu kira-kira seukuran baskom, baik besar dan dalamnya. Bagaimana jika tadinya aku tetap dalam kecepatan superman mengendarai motorku dengan suasana cahaya yang tak begitu terang? Apa yang akan terjadi padaku kalau begitu?

Kadang ya, di dalam hidup ini aku seringkali juga merasa kesal. Aku kesal kenapa sih kadang masalah datang bertubi-tubi. Belum juga bernafas, ada satu lagi yang mengganggu. Ada juga masalah yang menggangguku dengan konsisten. Kayaknya aku disuruh tidak boleh hidup tenang. Tapi aku salah.

Seandainya masalah itu tidak datang di dalam hidupku, aku pasti akan terjatuh. Sama seperti kalau helm itu tidak lepas, aku pasti akan terjatuh dan mungkin terluka karena kecelakaan. Seringkali aku tidak bisa melihat hal seperti itu, sehingga yang kuucapkan hanyalah omelan.

Start now (aku harap nggak end soon) aku akan terus bersikap positif di setiap permasalahan yang aku hadapi. Aku akan melangkah dengan penuh kepastian bahwa segala sesuatu itu terjadi buat kebaikan aku. Memang sih kesal, sedih, kecewa, atau mungkin sakit hati tapi aku harus punya respon yang positif.

No comments:

Post a Comment