Wednesday, August 13, 2014

Film Review : Teenage Mutant Ninja Turtle

Para ninja ini sebenarnya sungguh kasihan. Mereka adalah pahlawan yang tak dikenal di Kota New York. Mereka hidup di gorong-gorong / terowongan bawah tanah. Sekalipun mereka punya keahlian khususnya karate, namun mereka seperti harus bersembunyi jika tidak ingin mendapatkan masalah. Karena mereka memang beda.
Itulah sebabnya, ketika seorang reporter April O Neil berhasil menangkap gambar keempat kura-kura yang bisa bicara seperti manusia tersebut, dia mendapatkan ancaman. Sesungguhnya, O'Neil lah yang pada akhirnya menjadi penghubung dari semua cerita di film ini.
O'Neil lah yang mencari tahu siapakah pahlawan yang sesungguhnya yang berperang melawan Foot Clan, klan kejahatan terbesar di New York. O'Neil juga yang ternyata menjadi penyelamat bagi para kura-kura tersebut semasa kecilnya. Bahkan ironisnya, O'Neil juga yang pada akhirnya membuat kediaman mereka diketahui musuh secara tidak sengaja.
Perjuangan kura-kura yang sebenarnya masih berusia remaja tapi sudah setinggi hampir dua meter ini sungguh sangat berat. Mereka mengalami penyiksaan baik batin ataupun fisik. Saat guru sekaligus ayah mereka dipukuli oleh musuh, saat darah mereka harus dikuras sampai habis, saat melawan musuh yang begitu kuat.
Tapi kehidupan yang mereka lalui mengajarkan banyak hal. Mereka mendapatkan kasih sayang dari seorang ayah, yang secara fisik tentu sangat berbeda dengan mereka (4 kura-kura diasuh oleh seekor tikus). Mereka belajar mengenal alam sekitar, sekalipun terbatas (karena hidup di gorong-gorong), mereka juga mempunyai kesukaannya masing-masing, dan kasih sayang antar saudara yang begitu nyata.

No comments:

Post a Comment