Wednesday, December 21, 2016
Ngeblog dengan Dotcom Bisa Bikin Kamu Ketagihan
Siapa yang ga tahu bahwa dotcom adalah domain yang sangat mengasyikkan? Pertama kali aku mengenal internet, aku tahunya hanyalah tentang nama.dotcom, barulah kemudian bermunculan akhiran lain. Pertama kali aku buat website tulisan pun ada di di blogger.com ini.
Ceritanya adalah waktu itu dan juga sampai sekarang, aku senang nulis. Buat menuangkan apa yang ada di dalam kepalaku, aku pun mencari alat yang efektif. Dulunya, aku cuma nulis di buku harian, pernah buat jurnal ataupun buku cerita. Namun, ga pernah aku bagikan. Namun, akhirnya ada niat buat aku berbagi akupun mulai mencari.
Cuma aku ga ngerti nih, mau berbagi dimana. Bagaimana orang bisa banyak melihat. Lalu kemudian, sosial media mulai booming tuh. Jadi aku mencoba sosial media. Namun, memang tulisannya terbatas. Ga bisa panjang-panjang, sementara aku sendiri maunya yang panjang dong ya. Lagian, tulisannya abis itu ilang karena status orang lain.
Aku pun mulai mencari alternatif lain. Yang membuat aku kemudian mengenal blogger. Yang pertama, karena memang gratis. Namun, tujuan utamaku yang kulihat. Aku bisa memenuhi semua hasratku dalam menulis dan aku senang banget. Ya dari situlah aku mulai mengenal dunia internet. Dari suatu domain yang punya dotcom di belakangnya.
Ngeblog itu kemudian berkembang. Kita kemudian bisa beli domain dengan harga murah namun personal. Artinya, kita bisa pake nama yang kita mau tanpa nama yang ditetapkan lainnya. Dari situ pula kemudian bermunculan domain dengan dot yang lain seperti dotnet dan banyak lagi yang lainnya yang ga bisa disebutin di sini.
Sekarang ini, mudah banget buat ngeblog. Kalau aku sendiri, aku punya beberapa domain yang aku pilih dan rata-rata semuanya pake dotcom. Mengapa? Karena menurut aku, mau beli domain ini mudah banget apalagi kalau buat personal. Selama namanya tersedia, kita bisa beli dan pakai buat pribadi. Kalau yang lain, jauh lebih susah.
Mengapa? Domain lain punya banyak syarat kalau mau dibeli. Bahkan ada yang harus punya SIUP perusahaan. Sementara aku kan hanyalah seorang personal yang demen nulis. Jadi ya punya domain sendiri tapi ga ribet tentu jadi kesenangan pribadi.
Kira-kira ini nih keuntungannnya :
- Mudah dibeli karena persyaratan untuk bisa beli dotcom ga ribet
- Dikenal sejak dahulu kala sehingga secara otomatis pikiran orang akan sangat mengenal dotcom ini
- Terlihat lebih profesional karena memang dipakai banyak para profesional
- Dikenal oleh seluruh dunia
Uniknya, ketika aku sudah selesai nulis, aku pun tetap bisa membagikan tulisanku ke banyak orang lewat sosial media yang sudah disertakan di dalamnya. Jadi ya buat aku tambah senang dong ya buat bisa nulis.
Salah satu domain yang aku beli yaitu perjalananwisata.com. Di situs ini, aku mencoba menyalurkan hobiku yaitu traveling. Aku sih belum banyak menulis di situ karena rencananya mau ganti nama. Untuk menemukan nama unik, tentu punya keasyikan sendiri. Nah, setelah nama didapat, aku akan lebih fokus lagi akan dibawa kemana. Namun, domain ini membuat aku bisa lebih berekspresi dan mengemukakan apa yang ada dalam otakku.
Nah jadi ketika DotComForMe mengemukakan tantangan untuk nulis tentang dotcom atau dotnet ini, sangat mudah bagiku untuk menulisnya. Aku harap sih bisa menang ya. hehehehehe
Ke depannya aku sih berharap dapat memberikan yang terbaik lewat tulisanku. Aku ingin semua orang merasa senang berada di website yang aku bangun. Aku ingin banyak orang yang mulai menyadari bahwa menulis itu enak sekali dan lewat tulisanlah kita jadi banyak tahu tentang dunia lain. Tulisan pun bisa bersifat abadi. Selama internet masih ada, selama itu jugalah tulisan akan dicari. Apalagi kalau pakai domain yang bisa gratis seumur hidup.
Ayo mulailah mencari nama domain yang kamu suka, lalu belilah domain yang belakangnya dotcom ataupun dotnet, karena kedua domain ini yang paling terkenal, lalu buatlah kisahmu sendiri. Buatlah usahamu sendiri lewat domain tersebut, buatlah dirimu ataupun usahamu dikenal. Biarkan dunia melihat bahwa eksistensimu di dunia ini patut diperhitungkan.
#DotComForBlogging
Yuk ikutan!!!!
Tuesday, December 20, 2016
Sering Nemenin Akhirnya Malah Jatuh Cinta
Aku mulai suka
dengan cewek ini waktu SMP kelas 3, kamipun kemudian pacaran sampai kelas 1
SMA. Tapi kami pacarannya diem-diem. Dia ga mau kalau sampe ada yang ngelaporin
ke orang tuanya kalau dia udah pacaran. Jadi, kami pun main kucing-kucingan.
Kalau di tempat
umum, dia sih oke-oke aja. Tapi kalau di sekolah, kami ga kayak pacaran. Kami
pun melakoninya selama 2 tahun-an. Lalu hubungan kamipun mulai merenggang
setelah kelas 2 SMA.
Sewaktu pacaran,
aku sering mengajak temenku jalan bertiga. Maksudnya, ya biar kami ga terlalu
kelihatan seperti orang yang pacaran. Biar temenku ini jadi penengah. Temenku
yang sekaligus merupakan kakak kelasku ini sudah aku kenal akrab, karena dia
dan aku sering banget pergi ke sekolah bareng naik bis.
Tiba-tiba suatu
hari, ga ada angin, ga ada ujan, temenku ini mengaku jujur juga menyukai
pacarku ini. Kontan aja pengakuannya tidak aku terima.
“Maksudmu apa
bilang gitu?” tanyaku kepadanya
Dia malah emosi
dan kemudian main fisik. Kamipun berantem pada saat itu. Namun, kami kemudian
dilerai. Sejak itu, kami ga bisa kayak dulu lagi yang berteman akrab.
Kedua kalinya, kami
bertemu di kantin secara tidak sengaja. Saat itu lagi ramai namun kami coba
ngomong baik-baik dengan teman-teman gengku juga. Awalnya, kami ngomong-ngomong
seperti biasa. Namun tiba-tiba dia pun kembali emosi. Kami pun berantem. Saking
hebohnya, sewaktu dia hendak memukulku, akupun menghindar. Hal itu membuatnya
tersungkur di meja dan menyebabkan meja tersebut rusak. Kamipun kemudian
dilerai lagi. Namun, masalah ga sampai di situ aja. Kami pun harus menghadap
guru BP.
Usut punya usut,
ternyata teman baikku ini pernah menyatakan cinta kepada cewek yang aku pacari
selama 2 tahun. Rupanya, setelah dia putus dengan pacarnya yang juga merupakan
temen cewekku, dia mulai melirik pacar temennya sendiri. Sewaktu temenku ini
mengungkapkan perasaannya kepada cewekku, memang tidak terjadi apa-apa. Hubungan kami udah ga bisa baik kembali. Tapi masalah ga selesai sampai di
situ.
Aku sama cewekku
ini memang sudah menjalin hubungan yang dingin selama bertahun-tahun kemudian.
Terlepas dari pengkhianatan temenku, kami pun sudah sering putus sambung.
Malahan, aku mendapati bahwa cewekku ini berkhianat dengan pria lain. Waktu
ketahuan, cewekku ini malah marah, “Ngapain sih kamu ngikut-ngikutin aku?”
Aku mencoba lagi.
Aku mencoba menaruh harapan positif di dalam hubungan kami dan memberikan dia
kesempatan lagi. Kami pun tetap pacaran meski kami pacaran jarak jauh, karena
aku harus kuliah di Malaysia. Namun, hubungan kami tuh sudah begitu dingin,
seperti hanya status aja.
Setahun kemudian
akupun memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini. Aku katakan padanya bahwa aku
sangat capek. Sejak saat itu, dia baru bereaksi. Dia baru bertanya-tanya,
mengapa. Dia baru mencoba untuk memperbaiki keadaan. Padahal selama ini, aku
yang berdarah-darah dan dia yang tidak peduli. Bahkan dari beberapa temenku,
dia didekati oleh beberapa cowok dan temenku pun menyarankan bahwa lebih baik
melepaskan dia.
Aku memang terlalu
naif. Cinta itu tidak seindah apa yang dibayangkan. Setelah 4 tahun mencoba,
ternyata tak berhasil juga. Aku perlu 1 tahun untuk benar-benar bisa melupakan
cinta monyetku ini. Namun, ada pelajaran yang aku tarik.
Mungkin aku ini
tidak begitu realistis dalam melihat cinta. Yang pasti, aku menyadari bahwa
tentunya aku juga punya andil dalam hubungan yang tidak berjalan dengan baik ini.
Aku jadikan ini pengalaman dan belajar dari situ. Aku juga belajar untuk
melihat kekuranganku, dan mau mulai belajar untuk mempercayai orang lebih lagi.
Kepercayaan itu
penting banget menurut aku. Jadi aku akan mencoba belajar percaya dan
mempercayai lebih banyak lagi.
Aku sadar bahwa
ada sifat-sifat jelek yang mungkin keluar saat aku memulai hubungan yang baru,
emosiku bisa aja meledak-ledak di dalam hatiku. Namun aku belajar untuk
menahannya tetap berada di dalam dan setelah itu mulai berpikir dan merefleksikan
diri. Aku bertekad untuk menjadi dewasa. Tidak mengatakan sesuatu yang bakalan
membuat kita menyesal.
Monday, December 5, 2016
Kisah Cinta Ahok dan Veronica : Dari Kaki Naik ke Hati
Setelah bercerita tentang bagaimana Jokowi bertemu dengan
Iriana (baca di sini), kali ini saya ingin menceritakan kisah cintanya Ahok
dengan Veronica. Saya ambil dari berbagai sumber. Kisah cinta mereka ternyata
cukup unik lho. Kamu penasaran gimana mereka bisa bertemu, jatuh cinta, dan
akhirnya menikah? Ini kisahnya :
Ahok (kelahiran 29 Juni 1966) pertama kali bertemu dengan
Veronica pada tahun 1994 di Gereja Kristus Yesus, Pluit, Jakarta Utara. Umur
Ahok sembilan tahun lebih tua dari Veronica. Saat itu umur Ahok 28 tahun maka
Veronica berumur 19 tahun. Nah, ada kisah unik saat pertemuan mereka itu.
“Waktu itu aku udah kerja, Bu Vero baru kuliah. Pertama ketemu
di gereja. Enggak sengaja keinjek kakinya. Jadi ini bukan dari mata turun ke
hati tapi dari kaki naik ke hati,” ujar Ahok sambil dengan muka berseri. Ahok
mengaku saat itulah dia berfokus pada kaki Veronica. Ahok mengakui terus terang
kalau kaki Veronica bagus. Menurutnya, kaki yang bagus berarti memiliki
kepribadian yang kokoh.
Ternyata Veronica juga melayani di gereja sebagai pemain
piano. Seraya tersipu Ahok mengatakan, “Karena permainan piano di gereja dan
nyanyi juga,” ujarnya. Itulah yang membuatnya kemudian jatuh cinta kepada
perempuan asal Medan, Sumatera Utara tersebut. Keduanya memang pemuda dan
pemudi yang aktif di gereja.
“Ya gue pikir gini ajalah, dia bisa main piano dan bisa
nyanyi. Siapa tahu suatu hari gue jadi pendeta, lagi kemana-mana, ada yang bisa
nyanyi dan main piano,” cerita Ahok dalam acara Rosi.
Keduanya sempat berucap bahwa ada sedikit paksaan agar Ahok
dan Veronica cepat menikah. Kala itu Ahok dan Veronica masih dalam tahap
pendekatan, ayah Ahok, Indra Tjahaja Purnama divonis sudah tidak lama lagi
usianya karena mengidap penyakit kanker stadium 4, sehingga dia ingin melihat
anak sulungnya ini cepat menikah dan dirinya memiliki menantu.
“Ya udah, akhirnya aku datang ke emaknya (Veronica) bilang
mau nikah. Emaknya aja kaget waktu itu, “Eh, anak gue bunting ya?” cerita Ahok.
Akhirnya Ahok pun harus menjelaskan tentang keadaan ayahnya dan diterima oleh
keluarga Veronica.
Tiga tahun setelah kaki Veronica terinjak, Ahok menikahi
Veronika tepatnya pada tanggal 6 September 1997. Mereka sekarang dikaruniai
tiga buah hati yaitu Nicholas Sean (kelahiran 1998), Nathania (kelahiran 2001) dan
Daud Albeener (kelahiran 2006).
Apa yang membuat Veronica setuju untuk menikah dengan Ahok? “Dia
preman, berani. Diajak kawin langsung, enggak pakai dipacarin,” ujarnya. Menjadi
istri Ahok, Veronica mengaku sudah kebal terhadap berbagai perlawanan terhadap
sang suami.
Ahok dan Veronica bukanlah manusia sempurna. Mereka juga
kerap berselisih pendapat, namun biasanya tidak berlangsung lama. Misalnya
saja. Ahok ingin ketiga anaknya mandi pagi. Tapi Veronica minta anaknya mandi
siang saja kalau liburan. Akhirnya, Ahok menuruti permintaan istrinya tersebut.\
“Konflik-konflik terjadi, ya enggak ada masalah. Paling yang
bikin ribut kadang-kadang kayak ngatur anak bisa beda pendapat.” Ucap Ahok
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Basuki_Tjahaja_Purnama
Subscribe to:
Posts (Atom)