Tuesday, August 8, 2017

Ini Kata-Kata yang Sering Salah Dipakai, Sekalipun oleh Orang Indonesia

Saya gatal untuk menulis sudah beberapa waktu lamanya. Setiap kali baca di website, tulisan-tulisan, di sosial media, spanduk-spanduk, dan iklan lainnya. Oke, ini beberapa hal yang ingnin saya bicarakan :

Mengenai Sapaan Mbak dan Mas
mbak n 1 kata sapaan terhadap wanita yang lebih tua di daerah Jawa; mbakyu; 2 kata sapaan terhadap wanita muda.

Kalau kata "mas" sendiri punya dua arti :
mas1 n emas;
Dan
mas2 n 1 kata sapaan untuk saudara tua laki-laki atau laki-laki yang dianggap lebih tua; 2 kata sapaan hormat untuk laki-laki, tanpa memandang usia: apa kabar, -- ?3 panggilan karib istri kepada suami; bang; kak:
Yang mau saya garisbawahi adalah arti kata yang kedua.

Kedua panggilan ini, saat ini udah menjamur banget terdengar kalau orang lagi dagang. "Mbak, Mas diliat2 dulu barangnya.." atau "Mbak/Mas berapaan nih?"

Padahal jelas2 yang diajak ngomong itu orang Batal atau dari suku lain misalnya. Saya sendiri sering banget dipanggil "Mbak" padahal yang manggil jauh lebih tua daripada saya. Padahal ya tampang saya ga mirip sedikitpun dari suku Jawa. Wkwkwkk

Menurut saya, seharusnya kita menghargai darimana seseorang itu berasal. Di tempat saya berasal yaitu Palembang, dengan cewek yang lebih tua kita memanggil "Ayuk", sedangkan untuk cowok "Kakak." Kalau sukunya Toonghoa maka yang cewek dipanggil "cece/cici" sementara yang cowok dipanggil "koko" dia lebih muda, baik cewek ataupun cowok dipanggil "Adek." Enak dan jelas bukan?

Ada baiknya tradisi tiap daerah jangan dihilangkan, agar kita bisa belajar juga masing-masing budaya. Uhuuuyyy oke ga tuh?

Mengenai Penggunaan -an dan -kan
Ini juga salah satu yang bikin saya gregetan. Tahukah kamu apa bedanya dengan "Dikontrakkan" dengan "Dikontrakan", manakah yang benar? Atau tahukah kamu bedanya antara "masukan" dengan "masukkan"? Keduanya punya arti yang berbeda lho.
Untuk yang pertama, yang benar adalah kalimat "dikontrakkan" bukan "dikontrakan", tapi saya banyaknya ngeliat tulisan "dikontrakan". Mengapa yang bener itu "dikontrakkan", kita perlu membedah kalimat awalnya. Awalnya, kalimat tersebut menggunakan kata "kontrak" dan memakai akhiran -kan bukannya -an. Jadi, yang bener itu dikontrakkan.
Kalau pertanyaan kedua ini bedanya :
-masukkan : sebenarnya kata baku utk kata ini adalah memasukkan, hanya saja orang Indonesia seringkali menyingkat kata sehingga menjadi masukkan. Nah arti memasukkan oleh kbbi yaitu :
memasukkan/me·ma·suk·kan/ v 1 membawa (menyuruh, membiarkan, dan sebagainya) masuk: sopir sudah - mobil ke dalam garasi; ia - orang yang belum dikenalnya; 2 mendaftarkan: ia telah - nama temannya sebagai peserta darmawisata3menyampaikan: karyawan pabrik itu - surat permohonan cuti kepada atasannya; 4menempatkan; mencantumkan: ketua panitia setuju - peragaan busana daerah dalam acara itu;5 menaruh uang dalam perusahaan dan sebagainya; menanam modal: ia berminat - modalnya dalam perusahaan itu;
-masukan : menurut kbbi artinya yaitu :
masukan/ma·suk·an/ n 1 hasil memasukkan; apa yang dimasukkan: - itu sedang diolah di dalam komputer; 2 pengaruh yang membawa akibat terhadap jalannya fungsi suatu sistem politik;

Penggunaan -an dan -kan ini emang agak susah-susah gampang. Kalau kamu ragu, masukkan kata dasarnya di kbbi. Lalu cari kata yang kamu maksud. Nah jadi udah tau kan ya bedanya. Jangan sampai salah ejaan dong

Mengenai Penggunaan Kata di-xxx dan dixxx
Saya juga sering melihat kesilapan antara di mana dengan dimana. Sesungguhnya, tau ga apa artinya? Kali ini, aku coba jelaskan sendiri ya berdasarkan yang saya pelajari dulu :
Di mana - ini jelas menjelaskan / mempertanyakan yempat. Misalnya : Di mana restoran yang enak itu? 
Dimana : ini biasanya menjelaskan tentang keterangan suatu peristiwa. Misalnya : Saat kesulitan datang, dimana kehidupan jadi begitu penuh beban, teruslah berusaha

Memang sedikit susah-susah gampang ya. Belajar bahasa Indonesia itu memang menarik lho. Jangan sampe kita sebagai bagian dari bangsa salah mengaplikasikannya. Hehehehhe

Tuesday, May 23, 2017

Gubernur Ahok Fenomenal, Kejadian yang Langka di Jakarta Bahkan Dunia

Kemaren ngeliat facebook salah satu temenku yang datang ke Balai Kota. Katanya, dia bersama temen-temen yang lainnya, sudah membuat karangan bunga untuk Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Karangan bunga ini mereka kirimkan khusus ketika mereka tahu bahwa Ahok tidak terpilih lagi menjadi gubernur.

Selain mereka, ada banyak karangan bunga lainnya yang dikirimkan oleh masyarakat Jakarta. Bukan hanya masyarakat Jakarta, masyarakat Indonesia di luar Jakartapun banyak. Jelas aja, karangan bunga itu kemudian bisa memenuhi halaman Balai Kota.

Penasaran, aku pun datang keesokan harinya. Karangan bunganya sekarang sudah mencapai jalanan sekitar Balai Kota. Di sepanjang jalan, berderet karangan bunga menghiasi kiri kanan jalan, bahkan di tengah-tengah jalan yang dihiasi oleh taman.

Ini deretan karangan bunga yang saya ambil saat menyusuri jalan menuju Balai Kota.
Video Deretan Karangan Bunga untuk Ahok

Baru sampai, aku disambut dengan demo buruh. Maklum, sebentar lagi tanggal 1 Mei 2017 yang dikenal sebagai Hari Buruh Sedunia. Tentu saja yang mereka tuntut adalah kesejahteraan bagi kaum buruh. Namun, demo yang berjalan secara damai itu, jadi turut memeriahkan suasana yang ada.
Demo Buruh Menghiasai Suasana di Balai Kota

Baru aja mau foto-foto karangan bunga sekaligus berselfi ria, eh aku diwawancarai oleh net.tv, tapi ga tahu tayangnya kapan wkwkkwkw. Aku jelasin kalau aku datang justru untuk melihat karangan bunga yang segitu banyaknya sambil foto-foto. Aku ditanya, merasa terganggu ga sih karena karangan bunga yang banyak ada di jalanan begitu?

Aku jawab, "Menurutku sih nggak ya, soalnya karangan bunganya kan ada di tepi jalan, jadi jalanan masih lebar banget buat orang lalu lalang."

Setelah puas foto-foto di depan, dimana ada satu karangan bunga yang besar banget, ini nih fotonya :


Aku lalu masuk ke Balai Kota. Ini videonya :
Video Kata-Kata Unik dari Masyarakat untuk Ahok

Ada banyak kata-kata yang unik, sekaligus ada juga kata-kata penuh kekuatan buat gubernur fenomenal satu ini. Ada banyak rangkaian kata yang terukir, sekaligus penuh makna untuk Beliau dan juga Pak Djarot sebagai wakilnya. Mereka berdua adalah dambaan bagi semua orang yang mengirimkan karangan bunga tersebut.








Ini karangan bunga dari berbagai daerah :








Ada yang dari tokoh kartun juga :




Dari Warga Jakarta :














Ini karangan bunga dengan berbagai kata unik yang berhasil saya tangkap :






Ada pula yang mengirimkannya dengan berbagai bahasa :

Di pelataran Balai Kota, tempat biasanya Ahok menerima warga Jakarta yang mengeluhkan masalahnya, aku dapati banyak orang yang ngantri. Ternyata, mereka ngantri untuk bisa berfoto dengan Ahok. Ya ampyunnn, sekalian lah aku ikutan ngantri juga, wkkwkwkwk.

Eh, sudah setengah yang masuk, pintu kemudian ditutup. GUBRAK. Lah, kami yang di luar udah berharap banget bisa difoto. Ada yang udah bawa boneka Nemo juga lho hehehehe. Kemudian, diumumkan bahwa sesi foto akan dilanjutkan pada pukul 13.30 WIB. Memang sih, udah jam 11 lewat juga, jadi pasti mau makan dan ngurus yang lain-lain dulu. Jadi, pada bubar deh.

Ahok memang fenomenal ya. Belum pernah ada gubernur yang mendadak jadi artis begini...wkwkkw

Di gedung sebelah, ternyata juga ada pameran. Aku datang ngeliat-ngeliat deh. Pameran yang diadakan kali ini unik banget karena mengajak para warga di berbagai rusunawa yang dibangun Pemprov untuk membuat suatu kreativitas dan kemudian dijual. Ini fotonya :



Sayangnya, hanya ada sedikit orang yang datang berkunjung ke sana. Mungkin karena kurang sosialisasi sebelumnya kali ya.

Namun, aku baru tahu lho kalau sudah begitu banyak rusunawa yang dibangun dan itu berarti ada ribuan kaum papa yang merasakan manfaatnya. Dengan adanya berbagai usaha mandiri yang didukung oleh pemerintah juga, ini sangat besar artinya buat bangsa ini. Mereka mungkin digusur dari pinggiran sungai, kereta api, atau tempat milik pemerintah, namun itu jelas berarti digusur juga dari kemiskinan yang mendera. Kini mereka menempati rusunawa yang mungkin sederhana, namun masa depan mereka cerah.

Ini foto penjelasan mengenai rusunawa yang sudah dibangun pemerintah Jakarta pada masa pemerintahan Jokowi sebagai gubernur dulu dan juga pada masa Ahok menjabat gubernur kemudian saat menggantikan Jokowi yang naik jadi presiden.

Setelah melihat pameran, saya mencari ribuan karangan bunga yang kemaren saya lihat fotonya di sosmed-sosmed temen. Ternyata, karangan bunga itu sudah mulai diambil, meskipun masih banyak juga sih yang terus berdatangan. Saya hitung ada beberapa truk yang dipadati oleh karangan bunga untuk kemudian diangkut.

Dari sebagian yang saya dokumentasikan, ternyata meskipun banyak yang diangkut keluar, masih banyak juga yang masih berdatangan. Bahkan ya, karangan bunga terakhir kali saya lihat sudah hampir mencapai Bundaran Patung Kuda. Wuihhhhh, gila banget kan

Ini videonya : Video Karangan Bunga Sepanjang Jalan Menuju Patung Kuda

Ini bukti bahwa masyarakat banyak yang mendukung gubernur bersih seperti ini, namun ternyata yang bersih itu masih kurang dipilih. Hmmm, saya jadi penasaran, kriteria seperti apa yang diinginkan warga Jakarta, sampai-sampai yang jujur pun ditolak. Btw, adakah salah satu karangan bunganya milik kalian? :D

Namun ternyata, ada pula haters yang malah membakar karangan bunga itu. Siapapun kalian orangnya, ingatlah bahwa KEJAHATAN TIDAK PERNAH MENANG

Daripada iri hati, mendingan buat sendiri untuk pasangan yang dipilih. Well, ini kata-kata juga ditujukan buat haters-nya Anies-Sandi lho ya. Iri itu ga pernah mendatangkan kebaikan. Waspadalah....

Saat ini Ahok sudah masuk bui, bahkan dia membatalkan naik banding. Banyak yang komplen, ada pula yang merayakan. Itu bisa merusak persatuan dan kesatuan kita. Padahal Indonesia dikenal akan kerukunan umat beragamanya, keanekaragaman budayanya, dan kekayaan alamnya. Mari kita terus jaga kerukunan tersebut.

Jadi saat kita tidak bisa bermufakat, maka kita bisa bermusyawarah. Jika kita tidak mampu melakukan sendirian, maka kita perlu bergotong-royong. Saat kita berbeda pendapat, ada yang namanya toleransi. Semua itulah yang membentuk pemerintahan Indonesia. Itulah yang membuat rakyat Indonesia berjuang bersama-sama memperebutkan kemerdekaan, sekalipun latar belakangnya sama sekali berbeda.

Bhineka Tunggal Ika, jangan lupakan itu!

Monday, April 24, 2017

Belajar Kehidupan Yuk dari Berkendara

Aku sering banget naik motor. Pengen sih naik mobil, tapi mungkin belum saatnya. Saat naik sepeda motor itu, aku bisa belajar banyak lho, bukan hanya skill bermotor aja tapi juga tentang kehidupan. Seriously, i learned something. Nah, coba ya kamu baca dan lihat sendiri bener nggaknya.

Saat Motorku ada di Belakang Mobil
Kalau jalanan lagi sepi, aku bisa dengan mudah melihat jalanan mana yang enak buat dilewati sampai jauh ke depan, tapi aku paling sebel kalau ada di belakang mobil. Aku jadi ga bisa ngeliat lubang dan ga tahu kemana harus melangkah.

Gitu juga dengan kehidupan. Waktu ga ada hambatan, rasanya masa depan bisa kita raih mau kemana aja bisa kita tuju. Namun, ketika penghalang menghadang pandangan kita, kita mulai tersesat. Kadang tiba-tiba menerobos lubang yang tidak kelihatan. Kadang harus berhenti tiba-tiba. Kadang kita seperti bingung mau ke kiri atau ke kanan, jalan yang mana yang bisa kita tempuh.

Saat Motorku Tidak Punya Kaca Spion
Aku terbiasa menggunakan kaca spion jadi saat kaca spionku patah sebelah, aku sangat sengsara. Aku harus melihat ke belakang setiap kali aku mau belok atau mau ke kanan/kiri. Beda banget saat ada kaca spion, aku bisa melihat ke spion aja, mau menambahkan kecepatan atau mengurangi kecepatan, harus berbelok atau belum, aku bisa melihat apa yang di belakangku dengan kaca spion.

Nah, kaca spion itu laksana pelajaran dari masa lampau. Kita perlu belajar melihat pelajaran apa yang bisa kita ambil dari masa lampau.Sudahkah kita berjalan menuju masa depan yang gemilang ataukah kita melakukan perbuatan yang sama sehingga hasilnya pun gitu-gitu aja.

Saat Aku Mau Ngebut
Ada saatnya, aku bisa melarikan motorku dengan kecepatan 80km/jam. Btw, motorku ada Supra Fit X keluaran tahun 2008. Saat ngebut, aku senang pada angin yang menerpaku. Selain itu, kadang juga karena kepanasan, jadi aku pengen cepet nyampe. Apapun alasannya, aku lumayan sering ngebut. Cuma ya pada saat ngebut, aku butuh konsentrasi tinggi.

Kalau dalam kehidupan, ngebut itu bagaikan saat dikejar target, target apapun yang lagi pengen kita raih. Mulai dari pekerjaan sampai target masa depan kita. Kita ingin meraih target itu, kita mulai berkonsentrasi dalam mencapainya, jangan sampai jatuh. Kita perlu mesin (tubuh) yang tangguh dan kita perlu bensin (tenaga) yang cukup. Jika tidak, mustahil bisa dicapai.

Saat Ada Rambu-Rambu Lalu Lintas
Polisi tidur memang membuat kita harus pelan-pelan. Apalagi kalau plang "Hati-hati, banyak anak-anak." Kita kudu waspada dengan rambu-rambu yang ada. Bagaimana kita harus stop saat lampu merah, bagaimana kita harus hati-hati saat ada plang segitiga merah, dan lain sebagainya.

Kita juga memerlukan rambu-rambu dalam kehidupan kita agar kita dapat berjalan di koridor yang aman. Misalnya saja, ada rambu-rambu peringatan bagaimana pacaran yang sehat, rambu-rambu tentang bagaimana menghasilkan uang yang halal, bagaimana kita bersosialisasi dengan sesama. Semua itu perlu kita pelajari agar kita dapat berlalu lintas dengan aman.

Saat Tersesat
Ya, tersesat saat berkendara pasti bisa dong. Kita jadi bingung sendiri, kok bisa ke tempat tersebut. Tapi akhirnya kita jadi tahu jalan yang benar.

Pernahkah kamu tersesat dalam kehidupan? Kenapa kita bisa sampai di kehidupan yang seperti itu? Jangan salahkan siapa-siapa, jangan juga salahkan Tuhan. Tanpa kita sadari, kita sendiri yang memutuskan untuk ada di situ. Tapi setelah kita tahu itu, kembalilah pulang ke jalan yang benar.

Saat Bensin Mau Habis
Kita jadi deg-degan, cukup nggak ya bensinnya. Kenapa kok belum ada juga pom bensin untuk kita isi ulang? Kita jadi makin ga karuan. Gimana kalau harus dorong? Udah panas, ya pasti berat tuh motor.

Ini sama kayak kapak yang sudah tumpul, kita perlu tenaga yang lebih besar untuk menebang. Kita jadi ga karuan tapi butuh keluar banyak pikiran. Ada kalanya, kita harus isi dulu. Isi dengan relaksasi, pikiran positif, dekat Allah, menikmati musik, bersantai di pantai, apa saja yang membuat kita rileks. Jangan lupa isi dulu tenaga kita.

Saat Berboncengan
Saat kita berboncengan, ingatlah bahwa ada orang di belakang kita. Kita jadi jangan gegabah dan melarikan motor seenaknya. Orang yang kita bonceng juga punya sifat yang bermacam-macam, kita perlu tahu sampai seberapa berani dia ketika kita bonceng.

Saat kita berboncengan dengan orang lain seperti partner kerja ataupun pasangan hidup, kita perlu mengenal karakter mereka dan hidup berdampingan dengan rukun. Kalau partner kerja sih mungkin bisa berakhir, tapi kalau partner hidup harusnya tak boleh berakhir. Jadi, manusia memang menajamkan manusia. Itulah sebabnya kita bisa tumbuh dewasa
foto pribadi

Thursday, April 20, 2017

Cinta Monyet

source : google
Jaman sekarang anak-anak lebih terbuka ya. Klo aku dulu mah, cinta monyet dari kelas 6 SD tapi diem-diem aja, ga berani ngomong. Jangankan ngomong ke keluarga, ngomong ke sobat sendiripun nggak. Ya maklum aja, pemalu banget aku orangnya.

Ga begitu dengan sepupuku yang masih duduk di kelas 3 SD. Sepupuku yang masih kecil itu, suatu hari cerita kalo ada yang dia suka. Dia bahkan udah tanya ke gurunya dan kata gurunya hal itu wajar-wajar aja. Jadi sering dia ngeliat diem-diem gitu.ke arah cowok yang dia suka Kalo malem (ini ceritanya ya), dia bakal bayangin apa yg terjadi siang harinya termasuk pertemuan dengan someone special tersebut.

Lalu ada cerita lain lagi. Baru beberapa lama perjalanan setelah menjemputku dan mama dari bandara, dua keponakanku yang merupakan kakak adik saling menuding satu sama lain sudah suka sama seseorang, bahkan ada yang manggil "mami" ke ortu orang yang dia sukai ini. Mereka bicara gitu di hadapan papa mamanya, tantenya yaitu aku, dan juga di depan neneknya. Nampaknya hal yang begitu wajar.

Malam berikutnya, keponakanku yang cowok cerita tentang orang yang disukainya. Dengan polos, dia bercerita bahwa sudah dua kali dia duduk sebangku dengan cewek ini. Lantas aku tanya aja, "Emang guru boleh?"

"Boleh, bahkan guru yang atur supaya aku duduk sebangku dengan dia," begitu jawabnya.

Hal ini bisa terjadi karena di sekolahnya setiap seminggu sekali ada pergantian teman sebangku. Kalo dulu perasaanku, kita boleh di bangku mana aja dan milih dengan siapa kita mau duduk sebangku deh jadi ga pindah-pindah, sebangku terus dengan teman yang kita suka. Yang pasti, kalo udah gitu, aku ga bakalan mau sebangku dengan orabg yang kusuka. Soalnya rasanya ga karuan pasti rasanya, bisa-bisa ga konsen belajar deh.

Makanya lalu kutanya apakah dia konsen saat duduk sebangku dengan orang yang dia suka. Keponakanku langsung menjawab "Tidak."

Ya terang aja...

Hahahahha

Penasaran, malam berikutnya aku tanya dia lagi. Emang kenapa dia suka sama cewek ini? Menurutnya, karena dia sangat cantik. Hmmm, emang secantik apa ya? Sekarang ini, banyak anak-anak yang emang cantik atau cakep dan menggemaskan.

Tapi itu memang masalah hati, cantiknya menurut keponakanku ini belum tentu cantik bagi orang lain. Namun, aku jadi mengerti juga sedikit banyak mengapa cinta monyet itu ada.

Menurut aku, itulah pertanda bagaimana seseorang bisa dianggap normal, karena hormon yang ada di dalam tubuhnya bekerja sesuai dengan yang Tuhan rancangkan. Meskipun saat ini, LGBT sudah dianggap lumrah, namun tidak menurut kodrat sejatinya manusia.

Jadi, wajar-wajar aja kalau sejak kecil kita sudah punya perasaan suka terhadap lawan jenis. Namun, jika perasaan suka itu ada untuk sesama jenis, maka kita perlu berhati-hati. Jika kita tanyakan pada anak kita (aku sendiri sih belum punya) tentang cinta monyetnya, jika dia tak mau cerita apa-apa. Berhati-hatilah terhadap dua kemungkinan yang ada di dalam pikiranku ini. Yang pertama, dia memang tidak menyukai lawan jenis. Yang kedua, dia tidak cukup percaya kepada kita untuk menceritakan cinta monyetnya ini, termasuk ketika tidak mau cerita pada kita karena takut dilarang.

Karena itu, jika anak-anak bisa cerita seperti itu, karena dia percaya pada kita dan dia yakin bahwa hal itu wajar adanya. Jadi, jangan melarang anak untuk jatuh cinta. Lama-kelamaan cinta monyet itu pasti akan berlalu kok. Bukankah kita sendiri tahu bagaimana akhirnya? Hanya untuk dikenang. Meski mungkin, dalam kejadian langka, ada juga sih yang malah jadi suami istri berkat cinta monyet.




Thursday, March 16, 2017

Saat Harus Memilih Karir atau Keluarga

Kisah ini dimulai saat suaminya sudah mengajukan surat resign di tempatnya bekerja sekarang. Sebut saja nama sang suami Indra dan nama sang istri Lisa. Mereka berdua hidup di negeri Jiran sebagai suami istri yang akur. Ini perlu ditekankan karena ada kelanjutannya. Baca terus ya…

Awal mulanya sang suami dengan setia bekerja di perusahaan tersebut. Namun, lama-kelamaan terasa sumpek juga. Masa orang lain yang kerjanya lebih baru, bisa mengalami kenaikan gaji. Sedangkan dia sendiri ketika ditanya pada bos, malah dibilang ekonomi lagi susah, sehingga tidak bisa mengalami kenaikan gaji, padahal dia sudah mengabdi lama di perusahaan tersebut.

Menilai tidak ada perbaikan hidup jika terus begini, suami pun mencari pekerjaan di salah satu website lowongan kerja. Ada satu kisah yang menarik saat Indra dipanggil kerja di salah satu perusahaan bonafit di Jakarta. Di saat wawancara, Indra dihadapkan dengan pilihan sulit. Meskipun dia diterima kerja di perusahaan yang baru ini, ada dilema yang harus dihadapinya.

Perusahaan ini tidak memperbolehkannya tinggal bersama sang istri, Lisa. Mereka rada heran juga sih. Biasanya, mendapat fasilitas tempat tinggal, tinggal dengan istri bukankah suatu hal yang lumrah? Apalagi mereka belum punya anak, jadi tidak akan menimbulkan kebisingan. Tentu ini berita berat buat pasangan suami istri yang selama ini selalu bersama. Bagi mereka, ini peraturan yang aneh. Memang sih mereka juga dapat tiket pesawat tiap tiga bulan sekali (lebih tepatnya sang suami, karena warga negara asing). Namun anehnya juga, mobil kantor hanya boleh dipakai dari rumah ke kantor. Selain itu, tidak boleh.

Jika mereka setuju dengan hal ini, suaminya akan langsung diterima bekerja dengan gaji 3x lebih besar dari tempatnya resign ini. Namun, mereka harus membuat keputusan itu dalam satu hari. Akhirnya, setelah perbincangan yang panjang di antara suami istri tersebut, mereka pun memutuskan untuk tidak mau menerima tawaran pekerjaan tersebut.

Ya mau gimana ya, di satu sisi memang dengan segala fasilitas yang didapat, begitu juga gaji yang jauh lebih besar sangat menggiurkan. Di sisi lain, masa suami istri jadi harus berpisah, apalagi mereka lagi program punya anak. Sempat melakukan negosiasi pas interview, tapi perusahaan ini keukeuh tidak memperbolehkan bawa istri.

Sepakat tidak bergabung di perusahaan tersebut, meski melewatkan gaji yang 3x lipat tersebut, Indra pernah menulis begini, “I’m sorry cannot joint with your company only because your rules cannot bring spouse together.” Keren banget kan?

Mereka menempatkan hubungan suami istri di atas gaji yang didapat.

Setelah itu, memang mereka ketar-ketir juga sewaktu sudah mengajukan resign dan mulai mencari yang lain. Ada beberapa panggilan yang dilakukan, sempet ada yang interview-nya lama banget. Namun setelah itu ga ada kabar beritanya.

Ajaibnya, dua minggu sebelum tanggal berhenti kerja (keduanya suami istri sama-sama berhenti dari pekerjaan, mereka bekerja di tempat yang sama), Indra pun diterima di perusahaan baru. Memang di sini gajinya hanya 2x lipat dari tempatnya bekerja dulu namun mereka bisa bersama, merenda kasih sehingga suatu hari Tuhan menitipkan anak kepada mereka yang sudah tujuh tahun menikah. Sekaligus tetap saling berbagi kehidupan sehari-hari. Suatu sikap yang patut dicontoh bukan?

-Apa yang telah dipersatukan Tuhan, tidak boleh diceraikan manusia-