Wednesday, December 5, 2012

Mempertanyakan Visiku Kembali

Aku mulai mempertanyakan visi misiku kembali saat Robin Ong diundang untuk menjadi pembicara di CBN tanggal 30 November yang lalu, tepatnya di hari Jumat. Di situ Ong (saya tidak pakai kata "beliau" sesuai dengan etika dalam jurnalistik) mengatakan bahwa kita sebagai anak Tuhan ada satu hal yang harus kita lakukan yang menjadi tujuan utama Yesus di dunia ini, yaitu menjadi penginjil....
Aku mulai berpikir, "Lah, aku kan punya visi buat para single? Itu gimana tuh? Single Kristen lagi? Berarti aku belum bisa disebut 'berhasil' dong kalau bukan menginjili?"

Aku langsung minta Tuhan kasih tahu aku bagaimana yang sebenarnya di dalam hatiku....

Nah, ada beberapa peneguhan yang Tuhan kasih buat aku. Yang pertama, Dia berbicara saat itu juga melalui Pendeta Ong ini selanjutnya. Di sana, Ong memang banyak bicara tentang misi, karena memang itu tema yang diberikan. Tapi di akhir-akhir pembicaraannya, dia mulai bercerita tentang dirinya bersama istrinya. Bagaimana pendeta ini dan istrinya punya visi untuk selalu bersedia membuka pintu rumah mereka bagi para pendeta yang datang. Wow, menurut aku bagus sekali kalau ada suami istri yang punya visi seperti itu. Jika di DETO bisa membuka peluang untuk terciptanya suami istri yang takut akan Tuhan dan jadi perpanjangan tangan Tuhan, mengapa tidak?
Kedua, terjadi pada keesokan harinya, hari Sabtu (1/12) dimana aku berkesempatan mendengar cerita bagaimana Bp. Mark McClendon dan Ibu Ira sampai akhirnya bisa menikah. Kecintaan Pak Mark terhadap Yesus sempat membuat mereka putus karena beda agama, sampai akhirnya Tuhan buka jalan di dalam hidup mereka dan mereka lalu disatukan di dalam Yesus. Di dalam hati saya bertanya, bagaimana kalau ada yang cintanya tidak sebesar itu kepada Tuhan? Pada akhirnya mereka berpaling dari Tuhan. Hal itu juga yang menyebabkan aku awalnya menginginkan DETO ada. Ini seperti konfirmasi bahwa Tuhan tidak menginginkan hal itu terjadi.
Ketiga, khotbah Pastor Jeffrey Rachmat (JR) pada Minggunya tanggal 2 Desember 2012. Pada dasarnya, khotbah Ps. JR adalah tentang bagaimana kita memproteksi diri kita sendiri akan pengaruh dunia ini (ini menurut versiku ya)...
a. Katanya kita sebagai anak Tuhan, bukanlah berasal dari dunia ini. "Mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia. Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran. Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku mengutus mereka ke dalam dunia; dan Aku menguduskan Diri-Ku bagi mereka, supaya mereka pun dikuduskan dalam kebenaran" (Yoh 17:16-18). Kalau kita bukan dari dunia, maka sudah sewajarnya kita berlaku tidak secara duniawi. Itulah yang saya tangkap dan untuk itulah para anak muda sudah semestinya menjadi semakin serupa dengan Yesus dan bukannya serupa dengan dunia.
b. Dia mengatakan bahwa ada 3 hal yang harus kita lakukan agar dapat menjadi serupa dengan Yesus. Ketiga hal itu adalah : tertanam di gereja lokal, bertumbuh di dalam Tuhan, dan stay on purpose. Yang ketiga itu menohok aku, stay on purpose. Sometimes, we lost our vision yang kita punya pertama kali. Tuhan mengingatkan aku kayak gini : Awalnya bisa jadi aku punya hati dan langkah yang benar, namun hal itu bisa berubah jika aku mengikuti cara dunia. Karena itu, aku harus fokus pada tujuan awalku yaitu agar anak-anak Tuhan tetap setia dan bertumbuh satu sama lain.

Aku berharap Tuhan terus memperlengkapi aku, memberikan aku arah mana yang harus kutuju karena aku tak bisa kalau sendirian.

No comments:

Post a Comment